Beberapa waktu lalu, penyedia layanan cross border payment TranSwap mengumumkan telah mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia untuk mengoperasikan layanan transfer dana. Kabar itu sekaligus menjadi pembuka rencana ekspansi startup asal Singapura tersebut.
Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO TranSwap Benjamin Wong mengatakan, lisensi tersebut memungkinkan perusahaannya mengadakan layanan pengiriman uang antar negara untuk bisnis. UKM dan layanan e-commerce akan menjadi target pasar prioritasnya.
Lisensi terdaftar melalui PT TranSwap Dunamis Indonesia –bagian dari TranSwap Group yang juga sudah beroperasi di Hong Kong. Dalam debutnya, TranSwap didukung oleh sebuah bank internasional yang telah beroperasi di Indonesia, namun Benjamin enggan menyebutkan namanya.
“Tidak butuh waktu lama untuk menentukan Indonesia. Selain tetangga, volume transaksi antar kedua negara (Singapura-Indonesia) sangat besar dalam beberapa tahun terakhir. Ditambah lagi Indonesia memiliki pasar ekspor dan e-commerce yang bertumbuh eksponensial,” terang Benjamin.
Layanan TranSwap dapat diakses melalui situsnya. Sejauh ini, opsi Rupiah belum muncul di formulir pengiriman –baru antar Dollar Singapura dan Hong Kong. Nantinya bisnis yang menggunakan platform tersebut akan memiliki dasbor khusus yang dapat digunakan untuk pengiriman uang ke negara tujuan.
Di Singapura dan Hong Kong mereka juga sudah mendapatkan lisensi dari otoritas setempat.
Sebelumnya ada juga Koku yang hadir di Indonesia. Mereka menyajikan layanan berbasis SaaS yang memungkinkan institusi keuangan melakukan digitalisasi, termasuk menyajikan layanan remitansi atau transfer uang antar negara. Untuk yang menyasar ke B2C ada juga TopRemit, sebuah startup fintech asal Medan.