Berdasarkan laporan dari Kementrian Perindustrian RI, industri makanan dan minuman nasional terus menunjukkan kinerja positif dengan tumbuh mencapai 9,82 persen atau sebesar Rp 192,69 triliun pada triwulan III 2016. Pertumbuhan industri ini terutama didorong kecenderungan masyarakat khususnya kelas menengah ke atas yang mengutamakan konsumsi produk-produk makanan dan minuman yang higienis dan alami.
Melihat potensi tersebut, sudah banyak hadir startup yang berbasis teknologi mencoba menjadi enabler dari industri tersebut. Mulai dari food delivery, katering makanan premium dengan menu pilihan dari chef ternama, hingga yang terbaru yaitu Eatever, platform berbasis teknologi yang menghubungkan koki-koki rumahan dengan para pecinta kuliner atau orang-orang sekitar.
Membantu ibu rumah tangga menjadi wirausaha
Eatever didirikan pada bulan November 2016 oleh CEO Dian Widayanti. Pada Februari 2017, Debrina Puspitarini bergabung sebagai Co-Founder dan COO. Eatever melakukan soft launching dan mulai beroperasi pada 17 Juli 2017.
“Eatever ingin memberi solusi kepada semua orang yang memiliki keahlian memasak (karena kebanyakan ibu rumah tangga sangat pandai memasak), untuk dapat menjual makanannya di platform Eatever, dan mendapat penghasilan tambahan tanpa harus meninggalkan rumah,” kata Dian.
Untuk mendukung perekonomian keluarga, Eatever ingin mendorong lebih banyak lagi ibu rumah tangga, yang pada umumnya gemar memasak, memanfaatkan kemampuannya untuk menjalankan usaha koki rumahan.
Eatever nanti akan mengurusi soal packaging, pemasaran, dan pengantaran makanan ke konsumen. Secara tidak langsung, Eatever akan bersaing dengan layanan katering online yang lebih dulu hadir, seperti BerryKitchen, Kulina, atau Gorry Gourmet.
“Dengan adanya Eatever, semua rumah dapat menjadi restoran tanpa harus memiliki modal yang besar, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya sewa tempat, merekrut staf, dekorasi resto, dan lain sebagainya. Para ibu rumah tangga tetap dapat menjaga anak-anak atau keluarganya dan juga mendapat penghasilan untuk membantu perekonomian keluarganya.”
Segera merilis aplikasi dan perluas wilayah layanan
Dengan bergabung menjadi koki rumahan Eatever, para koki rumahan mendapatkan akses bahan baku dan packaging yang lebih murah dari pasaran. Eatever juga membantu menyediakan fotografer handal untuk mendapatkan gambar berkualitas.
“Sampai saat ini sudah ada 107 koki rumahan yang mendaftar di Eatever. Koki rumahan tersebut hanya perlu mendaftar melalui situs dan klik tombol ‘Gabung’ atau menu bar ‘Bergabung Menjadi Homechef’. Kemudian tim Eatever akan melakukan kurasi koki rumahan untuk dapat berjualan di Eatever,” kata Dian.
Masih menyediakan layanan di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat saja, Eatever saat ini masih micro-focused untuk memastikan kualitas dari para koki rumahan tetap terjaga dan selalu segar. Dalam waktu dekat Eatever akan melakukan ekspansi ke seluruh area Jakarta.
“Konsep kami adalah membantu para homechef untuk fokus pada memasak saja, segala urusan operasional dan marketing akan ditanggung oleh Eatever. Dengan berbagai kemudahan yang diberikan Eatever, terdapat profit sharing sebesar 90% untuk koki rumahan serta 10% untuk Eatever,” kata Dian.
Target dan rencana Eatever
Untuk menambah pilihan menu dan koki rumahan yang bergabung, Eatever masih mencoba untuk merekrut sebanyak mungkin koki rumahan yang berkualitas di daerah Jakarta. Selanjutnya untuk memudahkan pengguna, Eatever juga akan merilis aplikasi pada awal tahun 2018 mendatang.
“Selain itu, tentunya kami juga memiliki target untuk dapat beroperasi di kota-kota lainnya di Indonesia,” kata Dian.