Dark
Light

Startup Fintech Duitku Fokus Sajikan “Payment Gateway” untuk UMKM

1 min read
July 27, 2018
Co-Founder dan CEO Duitku Rezha Budiono / Duitku

Semakin banyaknya UMKM di Indonesia, terutama yang bergerak di bidang ekonomi kreatif, menjadi suatu peluang bagi startup fintech Duitku untuk memaksimalkan bisnisnya melalui produk berbasis payment gateway. Karena segmen tersebut dinilai membutuhkan fleksibilitas dalam pengiriman atau penerimaan dana dengan biaya yang terjangkau. Duitku hadir memberikan solusi untuk para pengusaha yang masih melakukan proses pengiriman maupun penerimaan dana secara manual.

Jika jumlah transaksinya masih rendah, tentu belum menjadi masalah. Namun seiring meningkatkan skala bisnis dan transaksi yang harus dilakukan, risiko human error akan semakin besar. Ditambah kemungkinan adanya temuan risiko penipuan dalam transaksi (fraud transaction risk). Maka dari itu, pendekatan konsep yang diusung Duitku adalah social payment gateway.

“Supaya para pengusaha ekraf, yang umumnya masih kecil ini, bisa berkompetisi dengan perusahaan besar. Dalam hal ini mengenai transaction fee yang kecil,” ujar Co-founder & CEO Duitku Rezha Budiono, kemarin (26/7).

Rezha mengilustrasikan Duitku mengumpulkan transaksi dari semua toko yang bergabung dalam platform tersebut. Kemudian memfasilitasi mereka ke bank agar dapat mencairkan dana dengan biaya transaksi yang lebih sedikit dibandingkan jika toko tersebut menarik sendiri-sendiri.

“Hal ini juga dapat meringankan persaingan antara UKM dengan perusahaan raksasa karena konsep ini memberikan biaya transaksi terbaik dengan menggabungkan jumlah transaksi dari setiap merchant. Semakin banyak yang masuk, biaya transaksi akan lebih rendah.”

Duitku menerima pemasukan bisnis dari komisi yang dikutip berdasarkan metode pembayaran, mulai dari Rp3 ribu untuk virtual account. Rheza mengklaim perusahaan telah memproses lebih dari 100 ribu transaksi bersama 500 merchant. Kebanyakan bergerak di bidang hosting dan toko online. Salah satu diantaranya adalah Klix TV.

Dengan komitmen barunya yang ingin menyasar ke pelaku ekraf, ia menargetkan sampai akhir tahun ini dapat menggaet 10 ribu merchant sebagai pengguna Duitku.

Untuk jamin keamanan transaksi, Duitku diklaim menggunakan dua sistem untuk deteksi fraud. Selain itu, mengantongi sertifikat standar keamanan internasional PCI DSS dari TUV Rheinland.

“Kami akan terus melakukan inovasi agar semakin memberikan berbagai macam solusi bagi para pelaku usaha, dan meningkatkan pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia,” pungkasnya.

Previous Story

Transisi yang Dilalui Assassin’s Creed Odyssey Sebagai Action-RPG

Next Story

[Panduan Pemula] Cara Bikin Blog Sederhana di Medium

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah