Dark
Light

Dota 2 MDL Paris Major 2019 Sejauh Ini, Barat Mendominasi, Tiongkok Kembali Lesu?

3 mins read
May 9, 2019
Sumber: Twitter @MarsMedia

Saat ini sedang berjalan kompetisi Major dari Dota 2 Pro Circuit musim 2018-2019. Kompetisi tersebut adalah Mars Dota 2 League Disneyland Paris Major. Kompetisi yang jadi unik karena bertanding di taman hiburan Disneyland ini, memperebutkan total hadiah sebesar US$1 juta dan poin DPC sebesar 15.000 poin.

Saat ini, turnamen yang berlangsung sampai 12 Mei 2019 mendatang ini sudah memasuki fase bracket. Apa saja yang sudah terjadi? Berikut rekap singkat dari Hybrid.co.id

Tim Barat yang Masih Dominan

Sumber: Twitter @MarsMedia
Sumber: Twitter @MarsMedia

Kalau mengikuti TI Curse, tahun ganjil memang tahun milik tim-tim asal Barat di kancah kompetisi Dota 2. Ternyata, kutukan tersebut masih belum terpatahkan sampai sekarang. Tim Barat masih mendominasi di tahun ganjil, setidaknya jika berdasarkan bracket MDL Paris Major. Sekarang tersisa empat tim di upper bracket, dan semuanya adalah tim Barat, Team Secret, EG, NiP, dan OG.

Belakangan, tim asal Barat memang cenderung sedang dominan. Dari 5 besar peringkat DPC saja, ada tiga tim asal Barat yaitu Virtus Pro, Team Secret, dan Evil Geniuses. Apalagi Team Secret yang belakangan sempat menang beruntun di dua turnamen, Chongqing Major 2019 dan ESL One Katowice.

Membahas soal tim Barat, memang menarik membahas Team Secret pada musim ini. Selain performa mereka yang mendadak jadi sangat kuat, sosok wonderkid Michat “Nisha” Jankowski juga jadi hal lain yang menarik untuk di simak. Selama MDL Team Secret kembali menunjukkan permainannya dengan sangat baik.

Tercatat mereka berhasil sapu bersih fase grup. Mereka sempat tersandung satu kali saat melawan PSG.LGD di babak bracket, namun tetap berhasil memenangkan permainan berkat draft Pudge yang unik yang dimainkan oleh Ludwig “Zai” Wahlberg. Menariknya, walau bicara soal dominasi Barat, Virtus Pro malah terjungkal pada awal-awal bracket.

Mereka melawan juara TI tahun lalu, OG. Pertandingan sebenarnya berjalan cukup sengit di awal-awal, tapi entah kenapa VP malah goyah setelah rentetan kesalahan yang dilakukan. Pertandingan selesai dengan cukup cepat, VP tergelincir ke lower bracket setelah kalah 2-0 dari OG. Padahal performa VP terbilang sedang cukup konsisten belakangan. Berhasil menangkan satu major dan menjadi runner-up di dua major lainnya.

Pada sisi lain, Ninja in Pyjamas, juga menjadi tim Barat lain yang menjadi algojo tim Dota Tiongkok selain dari Team Secret. Melawan Vici Gaming, dua game berjalan dengan cukup cepat, kedua tim saling bertukar poin dengan sttrategi permainan agresif. Game terakhir, Phantom Lancer dari Marcus “Ace” Hoelgaard berhasil meng-carry tim dengan sangat baik. Mendominasi sepanjang permainan, amankan 10 ribu net-worth dalam 16 menit, Ace membuat VG jadi kelimpungan. Tak terhentikan, permainan selesai dalam 32 menit, kemenangan bagi NiP.

Performa Tim Tiongkok yang Masih Dipertanyakan

Sumber: Twitter @MarsMedia
Sumber: Twitter @MarsMedia

Kerangka narasi kancah kompetitif Dota internasional secara umum berkutat di sekitar tim Dota Barat melawan tim Dota Tiongkok. Sayangnya beberapa musim belakangan bukanlah musim yang baik bagi tim Dota asal Tiongkok. Bermula dari kegagalan PSG.LGD merengkuh tahta juara dunia di tahun genap, The International 2018, kini performa permainan Tiongkok di kancah Dota internasional semakin berangsur menurun.

Pada MDL Paris Major 2019, Tiongkok diwakili oleh tiga tim, PSG.LGD, Keen Gaming, dan Vici Gaming. Ketiganya bisa dibilang cukup kuat, masih masuk 10 besar peringkat DPC 2019. Terakhir kali Vici Gaming yang jadi ujung tombak kebanggaan Tiongkok, berhasil jadi juara di DreamLeague Stockholm Major setelah mengalahkan Virtus Pro.

Namun demikian, kini keadaan benar-benar sedang sangat tidak baik bagi wakil-wakil Tiongkok dalam kompetisi MDL Paris Major 2019. Entah apa yang terjadi pada tim-tim Tiongkok, ketiganya kini terhempas ke lower bracket setelah kalah melawan tim-tim Barat.

https://www.youtube.com/watch?v=tYJUPE1P5go

Padahal kalau bicara roster, ketiga tim tersebut sebenarnya punya pemain-pemain yang berkualitas. PSG.LGD masih dengan roster yang sama dengan TI 2018 lalu. Vici Gaming juga tidak banyak melakukan perubahan secara roster, masih dengan Zhang “Paparazi” Chengzun sebagai ujung tombak dan kawan-kawan. Keen Gaming juga punya roster yang cukup lumayan, ada Hu “Kaka” Liangzhi yang memandu kawan-kawannya.

Berada di lower bracket, ketiga tim Tiongkok ini tinggal punya satu kesempatan lagi untuk bertahan di MDL Paris Major. PSG.LGD bertemu di Complexity Gaming, sementara Vici Gaming harus perang saudara dengan sesama tim Tiongkok, Keen Gaming.

Akankah tim Tiongkok bisa merebut gelar juara TI di tahun genap dari tim Barat? Kalau bicara MDL Paris Major, harapan terbesar mungkin terletak pada Vici Gaming. Mengingat PSG.LGD yang terbilang inkonsisten belakangan, saya personal tak terlalu berharap banyak pada Lu “Somnus” Yao dan kawan-kawan, walau sebenarnya mendukung PSG.LGD. Terlebih, ada Virtus Pro yang mungkin akan dihadapi PSG.LGD pada bracket selanjutnya.

MDL Paris Major 2019 akan berlanjut lagi sore ini. Kompetisi ini akan melanjutkan pertarungan hidup dan mati bagi para tim yang sudah terhempas di babak lower bracket. Anda dapat menyaksikan pertandingan tersebut secara langsung di kanal Twitch.tv @MDLDisney. Jadi, apakah Anda pendukung tim Barat atau tim Tiongkok di esports Dota 2?

Previous Story

Google Singkap Karakteristik Konsumen Smartphone di Indonesia

Mashara memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan dan jawaban melalui aplikasi dan web
Next Story

Aplikasi Mashara Sediakan Ruang Diskusi Masalah Islam

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,