Platform showcase pengembang aplikasi Dicoding hari ini memaparkan hasil survei singkat mereka atas para penggunanya. Dari 181 responden, 11% di antaranya mengakui Agate Studio sebagai startup favorit mereka untuk bekerja. Sementara Kaskus menduduki peringkat kedua dengan perolehan 7% suara.
Setelah resmi diluncurkan di awal bulan Januari lalu, Dicoding berhasil meraih banyak minat pengembang dari berbagai tingkatan di seluruh penjuru Nusantara. Dengan konsep gamifikasi yang menumbuhkan jiwa kompetitif, Dicoding menjadi ajang pamer portofolio untuk para pengembang aplikasi melebarkan sayap karirnya. Kepada DailySocial, Co-Founder Dicoding Narenda Wicaksono hari ini (18/2) secara eksklusif menyajikan data atas survei singkat mereka seputar latar belakang pendidikan, pebisnis favorit, dan startup favorit 181 pengembang aplikasi lokal yang merupakan pengguna platform Dicoding.
Menarik disimak bahwa studio game asal kota Bandung, Agate Studio, berhasil menarik minat sebanyak 11% sebagai startup idaman tempat mereka bekerja. Sedangkan Kaskus justru berada di posisi kedua dengan perolehan 7%, diikuti oleh startup e-commerce yang sedang naik daun Tokopedia sebesar 6%.
Dalam pertanyaan yang lain, pihak Dicoding menerima respon atas perihal pebisnis mana yang menjadi favorit bagi pengembang untuk bekerja, hasilnya tak jauh berbeda dari pertanyaan di atas. Andrew Darwis selaku pendiri Kaskus menempati urutan pertama dengan persentase sebesar 12%. CEO Agate Studio Arief Widhiyasa sendiri meraih 8% suara. Di posisi ketiga dan keempat ada Microsoft Indonesia, dan Google Indonesia. Nama William Tanuwijaya sebagai CEO Tokopedia turut muncul dengan perolehan 1% di posisi kesembilan.
Terkait latar belakang responden, kebanyakan pengembang yang mengikuti survei adalah mahasiswa berbagai universitas dan institut di pulau Jawa.
–
Disclosure: DailySocial berinvestasi di Dicoding