Laptop telah berevolusi begitu jauh dari saat Epson HX-20 pertama kali diperkenalkan hingga kehadiran perangkat-perangkat ultra-tipis berperforma tinggi. Namun meski saat ini notebook tersaji dalam beragam pilihan rupa, bahkan rancangan convertible pun masih berkiblat pada desain clamshell dengan membagi device jadi dua elemen: layar dan input.
Eksperimen untuk memadukan pemakaian laptop tradisional dengan metode interaksi khas perangkat berlayar sentuh sempat dilakukan oleh Lenovo lewat Yoga Book. Melaluinya, Lenovo mengganti keyboard fisik dengan keyboard virtual yang juga dapat berperan sebagai tablet gambar. Tapi jika proses riset dan pengembangannya berjalan lancar, ada kemungkinan kreasi baru Dell nanti akan menjadi laptop paling radikal.
Informasi ini muncul dari pengajuan paten (di tanggal 20 Desember 2017) yang dipublikasikan Patent and Trademark Office Amerika Serikat. Dokumen tersebut menunjukkan niatan sang perusahaan komputer Texas itu untuk menciptakan notebook dengan dua layar – mirip rancangan Apple MacBook berlayar ganda yang belum lama terungkap. Menariknya, desain ini juga digarap buat mendukung penyajian sistem digital rights management.
Kedua panel di laptop punya fungsi sebagai display utama dan sekunder, tersambung via engsel putar 360 derajat, sehingga memungkinkan pengguna memanfaatkannya dalam mode berbeda: laptop, tablet, tenda dan ‘stand‘. Rangkaian sensor di sana dapat mengetahui mode apa yang sedang digunakan serta orientasinya, dan selanjutnya akan memicu sistem buat menyesuaikannya.
Di mode laptop/clamshell, layar kedua akan berfungsi sebagai keyboard virtual, di mana Anda bisa mengakses konten secara ‘tradisional’. Lalu di mode tablet atau stand (berarti salah satu display-nya menghadap ke bawah), notebook otomatis akan menonaktifkan panel sekunder.
Laptop ini kabarnya juga disiapkan agar lebih kompatibel dengan sistem DRM. Ia dapat mengenal tipe DRM, kemudian mengaplikasikannya melalui mode berbeda; ada mode extended, clone serta single. Jika developer mengizinkannya, konten dapat ditampilkan secara masif via kedua layar. Alternatifnya, konten bisa disuguhkan bersamaan di masing-masing layar (clone) atau di satu panel saja.
Agar bisa melakukan hal itu, display utama tersambung ke bagian motherboard via eDP (embedded DisplayPort), sedangkan layar sekunder memanfaatkan DisplayPort standar. Berdasarkan info di paten, eDP mempunyai sirkuit khusus yang bisa memecahkan enkripsi di konten.
Belum bisa ditebak kapan laptop dua layar Dell akan tiba di tangan konsumen. Pertanyaan saya sederhana dan diajukan buat sesama pengguna: berkenankah Anda menukarkan kenyamanan mengetik di keyboard fisik dengan layar tambahan?
Via DigitalTrends.