Pada industri smartphone, penggunaan imbuhan seperti Plus, Pro, Max, dan Ultra sudah menjadi hal yang lumrah untuk membedakan varian produk. Namun, pernahkah Anda membayangkan jika produsen PC juga mengikuti tren ini?
Apa jadinya jika laptop atau desktop diberi nama seperti “Laptop Pro Max” atau “Desktop Ultra”? Fenomena ini mungkin mengundang pertanyaan menarik tentang bagaimana strategi penamaan memengaruhi persepsi konsumen di berbagai kategori teknologi.
Dalam CES 2025, Dell mengumumkan akan menghapus nama-nama ikonik seperti XPS, Inspiron, Latitude, Precision, dan OptiPlex dari produk baru mereka. Sebagai gantinya, Dell memperkenalkan tiga lini produk utama yaitu Dell, Dell Pro, dan Dell Pro Max.
Jika skema penamaan ini terdengar familier dengan pendekatan Apple yang cenderung sederhana, Anda tidak salah. Namun, Dell melangkah lebih jauh dengan menambahkan nuansa penamaan ala industri otomotif melalui tiga subkategori yaitu Base, Plus, dan Premium.
Hasilnya adalah produk baru seperti monitor Dell Plus 32-inch 4K QD-OLED dan laptop Dell Pro Premium. Di masa depan, kemungkinan besar kita akan melihat nama produk seperti Dell Pro Max Plus. Contohnya, laptop Dell Pro Premium hadir dalam dua ukuran, yakni 13 inci dan 14 inci, sehingga nama lengkapnya menjadi Dell Pro 13 Premium dan Dell Pro 14 Premium. Laptop ini menjadi penerus spiritual dari seri Latitude yang dihentikan.
Seri XPS, yang selama ini dikenal sebagai laptop premium unggulan Dell, akan digantikan oleh model Dell Premium baru. Dengan kata lain, mereka menjadi bagian dari lini Dell dasar, tetapi di subkategori Premium.
Meskipun ini merupakan restrukturisasi besar bagi salah satu produsen PC terbesar di dunia, Dell tidak langsung menghapus merek lama. Produk yang sudah dirilis dengan merek XPS, Precision, dan nama lainnya akan tetap dijual seperti biasa. Namun, setelah produk tersebut dihentikan, mereka akan digantikan oleh varian baru dengan kombinasi nama Plus, Premium, Pro, dan Pro Max yang telah dirancang Dell.
Selama masa transisi, potensi kebingungan akan meningkat, misalnya ketika pelanggan harus membandingkan laptop XPS yang saat ini tersedia dengan model Dell Premium atau ketika perusahaan harus memilih antara laptop Precision lama dengan laptop Dell Pro Max, Dell Pro Max Plus, atau Dell Pro Max Premium yang baru.
Harus diakui, nama yang sederhana memang menarik, tetapi istilah seperti plus, premium, pro, dan max kini begitu umum hingga kehilangan maknanya. Lebih dari itu, Dell perusahaan yang namanya berasal dari nama pendirinya, justru tampak seperti melepaskan sebagian dari identitasnya sendiri.
Sumber: TheVerge
