Laporan Data Perilaku Pengguna Perangkat Mobile di Indonesia

Total waktu yang pengguna di Indonesia habiskan di perangkat mobile telah melampaui waktu rata-rata untuk menonton TV.

Pandemi COVID-19 mengubah gaya hidup dari banyak orang, termasuk kebiasaan dalam menggunakan smartphone. Di Indonesia, salah satu perubahan yang terjadi adalah orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu mereka untuk menggunakan perangkat mobile. Buktinya, pada 2021, waktu rata-rata yang dihabiskan pengguna mobile Indonesia naik 38% dari tahun 2020. Selain itu, jumlah mobile game yang diunduh oleh warga Indonesia pada 2021 juga lebih banyak dari tahun sebelumnya. Berikut pembahasan lengkap tentang perilaku pengguna mobile di Indonesia dan dunia pada 2021.

Tingkat Penggunaan Perangkat Mobile di Indonesia

Sepanjang 2021, pengguna mobile di Indonesia mengunduh 7,31 miliar aplikasi, berdasarkan laporan dari data.ai. Hal itu berarti, setiap 1 menit, lebih dari 13 ribu aplikasi diunduh oleh pengguna mobile di Indonesia. Sementara itu, total belanja di App Store dan Play Store mencapai US$532 juta, naik 38% dalam 2 tahun terakhir. Dan setiap hari, pengguna mobile Indonesia menghabiskan waktu selama 5,4 jam untuk menggunakan perangkat mobile. Angka itu naik 38% dari 2019.

Mengamati 10 negara, data.ai menyimpulkan bahwa jumlah waktu rata-rata yang dihabiskan oleh masyarakat negara-negara tersebut untuk menggunakan perangkat mobile adalah 4 jam 48 menit. Artinya, durasi penggunaan mobile di Indonesia lebih tinggi. Faktanya, dari 10 negara tersebut, Indonesia dan Brasil menjadi negara dengan waktu penggunaan mobile tertinggi, yaitu 5,4 jam. Dengan ini, waktu penggunaan mobile warga Indonesia mengalahkan waktu rata-rata menonton TV. Sebagai perbandingan, pada 2018, dalam sehari, warga Indonesia menghabiskan waktu rata-rata selama 4,33 jam untuk menonton TV.

Waktu konsumsi perangkat mobile dari berbagai negara. | Sumber: data.ai

Hal menarik lain yang ditemukan dalam laporan data.ai adalah pengguna mobile Indonesia menghabiskan 70% waktu mereka di mobile untuk mengakses aplikasi sosial atau foto dan video, seperti YouTube dan TikTok. Menariknya, lama durasi akses aplikasi foto dan video tidak menyebabkan penurunan waktu penggunaan dari aplikasi lain. Pasalnya, warga Indonesia memilih untuk meningkatkan waktu penggunaan perangkat mobile demi bisa mengakses TikTok dan YouTube.

Lanskap Industri Mobile di Dunia

Pada 2021, ada 230 miliar aplikasi yang diunduh oleh pengguna mobile di dunia. Dengan total downloads sebanyak 7,3 miliar downloads, Indonesia menjadi negara dengan jumlah downloads aplikasi terbanyak ke-5. Jika dibandingkan dengan tahun 2020, total downloads di Indonesia pada 2021 naik 20% atau bertambah sekitar 66 miliar downloads. Jumlah downloads di Indonesia tumbuh pesat karena meningkatnya jumlah pengguna perangkat mobile dan mobile gamers.

Meskipun begitu, Tiongkok masih menjadi negara dengan total downloads terbanyak. Sepanjang 2021, warga Tiongkok mengunduh 98,4 miliar aplikasi. Setelah Tiongkok, India menjadi negara ke-2 yang mengunduh aplikasi paling banyak, dengan 26,7 miliar downloads, diikuti oleh Amerika Serikat di peringkat 3 dengan 12,2 miliar downloads. Meskipun begitu, dari segi pertumbuhan jumlah downloads, negara-negara berkembang memiliki tingkat pertumbuhan paling tinggi. Beberapa negara yang memiliki tingkat pertumbuhan jumlah downloads terbesar adalah Pakistan, Peru, Filipina, Vietnam, Indonesia, dan Mesir. Pakistan, Peru, dan Filipina memiliki pertumbuhan sebesar 25%, Vietnam 20%, sementara Indonesia dan Mesir 15%.

Sementara itu, dari segi hours spent atau waktu yang dihabiskan menggunakan perangkat mobile, Indonesia juga duduk di peringkat 5. Pada 2021, Indonesia menghabiskan 156 miliar jam untuk menggunakan perangkat mobile. Tapi, Tiongkok masih menduduki peringkat pertama, dengan total hours spent sebanyak 1,12 miliar jam. Menariknya, angka ini sebenarnya turun dari tahun 2020, yang mencapai 1,16 miliar jam. India duduk di peringkat ke-2, dengan 699,9 miliar jam hours spent dan peringkat 3 diisi oleh Amerika Serikat yang menghabiskan 194,8 miliar jam untuk menggunakan perangkat mobile.

Total downloads di 20 negara dengan jumlah downloads terbanyak. | Sumber: data.ai

Dalam kategori belanja konsumen, Tiongkok juga menduduki peringkat pertama, dengan total spending sebesar US$56,8 miliar sepanjang 2021. Amerika Serikat ada di peringkat ke-2, dengan total belanja US$43 miliar, dan Jepang di posisi ke-3, dengan total belanja US$20,7 miliar. Sayangnya, kali ini, Indonesia tidak masuk dalam daftar 20 negara dengan total spending terbesar.

Seiring dengan meningkatnya konsumsi aplikasi mobile, jumlah aplikasi mobile yang diluncurkan juga naik. Sepanjang 2021, para developer aplikasi meluncurkan dua juta aplikasi. Dengan begitu, saat ini, jumlah aplikasi yang tersedia untuk Android dan iOS secara total mencapai 21 juta aplikasi. Dari semua aplikasi tersebut, 77% merupakan aplikasi untuk Android. Sementara itu, dari 21 juta aplikasi mobile, sebanyak 15% merupakan mobile game.

Jumlah aplikasi mobile yang bisa mendapatkan pemasukan sebesar US$100 juta pun bertambah. Pada 2021, ada 233 aplikasi dan mobile game yang mendapatkan pencapaian tersebut. Dan ada 13 aplikasi yang berhasil mendapatkan pemasukan sebesar US$1 miliar. Sebagai perbandingan, pada 2019, hanya 193 aplikasi yang memiliki pemasukan sebesar US$100 juta per tahun dan 8 aplikasi dengan pemasukan US$1 miliar per tahun.

Industri Mobile Gaming di Indonesia dan Dunia

Tahun lalu, mobile games diunduh sebanyak 490 juta kali oleh warga Indonesia. Secara keseluruhan, total downloads dari mobile game di Indonesia mencapai 3,1 miliar downloads. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan jumlah downloads dari mobile game di Indonesia adalah game hypercasual, seperti Hair Challenge dan Bridge Race. Selain itu, mobile game dari IP populer -- seperti Pokemon UNITE dan PUBG: New State -- juga sering diunduh dan dimainkan oleh mobile gamers Indonesia.

Pertumbuhan total downloads dan revenue dari mobile game di 2021. | Sumber: data.ai

Sementara di dunia, total downloads dari mobile game mencapai 82,98 miliar downloads, naik 3,03 miliar dari tahun 2020. Soal consumer spending, total belanja mobile gamers pada 2021 mencapai US$115 miliar, naik US$15,5 miliar dari tahun sebelumnya. Secara global, pertumbuhan total belanja di mobile game didorong oleh game-game populer, seperti Roblox dan Genshin Impact. Sementara itu, di Tiongkok, para mobile gamers tengah senang memainkan Harry Potter Magic Awakened dan League of Legends: Wild Rift. Data.ai memperkirakan, dua game itu akan mendapat raup untung besar di Tiongkok dan mendorong pertumbuhan pertumbuhan industri mobile game di dunia.

Di Indonesia, mobile game yang paling sering diunduh Higgs Domino Island, diikuti oleh Island King - Coin Adventure, dan Bridge Race. Sementara dari segi Monthly Active User (MAU), tiga mobile game dengan jumlah pengguna aktif bulanan tertinggi adalah Higgs Domino Island, Mobile Legends: Bang Bang, dan KayaDominoQiuQiu: Real QQ Slot. Metrik terakhir yang digunakan adalah consumer spend. Di Indonesia, tiga mobile game dengan pemasukan terbesar adalah Higgs Domino Island, Genshin Impact, Ragnarok X: Next Generation.

Genre Mobile Game Terlaris di 2021

Game hypercasual merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan angka downloads dari mobile game tahun lalu. Faktanya, pada 2021, hypercasual menjadi genremobile game yang paling banyak diunduh. Sub-genrehypercasual action menjadi tipe mobile game yang paling banyak diunduh, diikuti oleh hypercasual puzzle dan hypercasual simulation. Menariknya, tiga genre paling populer pada 2020 pun sama seperti pada 2021. Hanya saja, pada 2020, hypercasual puzzle duduk di peringkat pertama, sementara hypercasual action ada di peringkat dua.

Genre mobile game paling sukses di 2021. | Sumber: data.ai

Namun, jika metrik yang digunakan sebagai tolak ukur diganti menjadi total belanja gamers, genre mobile game yang berhasil meraup pemasukan paling besar adalah 4X March-Battle Strategy. Setelah itu, dua genre paling sukses lainnya adalah MMORPG dan Team Battle (RPG). Ketiga genre tersebut juga merupakan genre dengan pemasukan paling besar pada 2020. Hanya saja, di 2020, Team Battle (RPG) duduk di peringkat pertama, diikuti oleh 4X March-Battle Strategy, dan MMORPG.

Sumber header: Pexels