4 October 2022

by Glenn Kaonang

Data Penjualan NFT di Bulan September Tunjukkan Sejumlah Tren Positif

Jumlah aset NFT yang terjual terus naik, pasar NFT Solana melambung drastis, serta beberapa aset NFT yang berhasil terjual dengan nilai fantastis

Dibandingkan dengan awal tahun 2022, kondisi pasar NFT saat ini masih relatif lemah. Pun begitu, data penjualan NFT di bulan September kemarin menunjukkan adanya sejumlah tren positif, mulai dari peningkatan jumlah transaksi, lakunya beberapa aset dengan nilai fenomenal, sampai melonjaknya pasar NFT Solana secara signifikan.

Merujuk pada data dari DappRadar, volume transaksi NFT pada bulan September kemarin berada di angka $947 juta, sedikit lebih tinggi daripada volume transaksi di bulan Agustus ($927 juta) dan Juli ($916 juta). Terakhir kali total penjualan NFT berhasil menembus angka $1 miliar adalah di bulan Juni.

Tentu saja, angka-angka tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan pencapaian di awal 2022 atau malah tahun lalu. Sebagai contoh, pada bulan Januari lalu, data dari DappRadar menunjukkan volume perdagangan NFT sebesar $5,36 miliar. Dengan kata lain, volume perdagangan NFT dari Januari sampai September 2022 turun sekitar 82% jika murni dihitung menggunakan dolar.

Kepada Decrypt, Pedro Herrera selaku Senior Blockchain Analyst DappRadar memaparkan sejumlah faktor yang mungkin berpengaruh terhadap melemahnya pasar NFT. Yang paling utama tentu saja adalah nilai mata uang crypto yang terus turun sejak awal tahun. Nilai cryptocurrency Ether (ETH) misalnya, telah turun sekitar 65% sejak 2022 dimulai.

Melihat kondisi pasar yang sedang gonjang-ganjing seperti itu, wajar apabila sebagian besar investor jadi kurang berani mengambil risiko. Dibandingkan dengan di awal tahun, penjualan NFT dengan angka yang fenomenal jauh lebih jarang terjadi belakangan ini.

Terlepas dari menurunnya nilai NFT, jumlah aset NFT yang terjual masih berada di level jutaan. Angkanya bahkan menunjukkan kenaikan di tiga bulan terakhir: dari 5,89 juta aset terjual di bulan Juli, menjadi 7,68 juta di bulan Agustus, dan 8,78 juta di bulan September. Sekali lagi, angkanya akan terkesan kecil jika dibandingkan dengan pencapaian di awal tahun — Januari mencatatkan penjualan NFT terbanyak di angka 12,16 juta aset — akan tetapi setidaknya trennya cenderung positif.

Tren positif lain bisa kita temukan di ekosistem NFT Solana, yang pada bulan September kemarin melonjak cukup drastis penjualannya berkat kesuksesan proyek-proyek seperti y00ts atau ABC. Berdasarkan data yang dicatat DappRadar, penjualan NFT Solana menembus angka $133 juta bulan lalu, hampir dua kali lipat angka penjualan di bulan Agustus ($68,5 juta).

Untuk Ethereum sendiri, bulan September sempat menjadi saksi atas terjualnya beberapa aset NFT dengan nilai yang fantastis. Yang pertama adalah proyek Art Blocks Fidenza, yang rilisan terbarunya berhasil mencatatkan penjualan total senilai $17 juta — dan lebih besar lagi di pasar secondary.

Koleksi NFT Ethereum legendaris CryptoPunks pun juga sempat menunjukkan tajinya di bulan September, tepatnya ketika CryptoPunk #2924 terjual dengan nilai setara $4,5 juta. Hal ini bisa menjadi indikasi akan tingginya semangat para pegiat NFT di tengah lesunya pasar crypto dan NFT secara luas.

"Permintaan terhadap NFT tidak memudar," klaim Pedro seperti dikutip oleh Decrypt. "Yang ada hanyalah pasar yang sedang menyesuaikan nilai untuk beberapa NFT. Tentu saja, sempat ada bubble terkait bagaimana koleksi tertentu dihargai, yang pada akhirnya berujung pada penjualan senilai jutaan dolar," imbuhnya.

Lalu bagaimana dengan ke depannya? Apakah mungkin volume perdagangan NFT per bulannya bisa kembali ke angka $5 miliar atau $6 miliar seperti dulu lagi? Pedro ragu hal itu bisa terjadi, sebab seperti yang bisa kita lihat, gelembung spekulatifnya terbukti sudah pecah. Kalau ke angka $2 miliar per bulan, itu masih mungkin menurut Pedro.

Ditanya mengenai faktor apa saja yang berpotensi mendorong pertumbuhan volume perdagangan NFT ke depannya, Pedro menjawab meningkatnya partisipasi brand sebagai salah satu faktor, utamanya brand sekelas Starbucks atau Ticketmaster. Faktor lainnya kemungkinan bakal datang dari ranah NFT gaming, yang diyakini berpotensi menggenjot tingkat pengadopsian secara masif.

Gambar header: Pawel Czerwinski via Unsplash.