Dark
Light

Sejumlah Founder Startup Lokal Berpartisipasi dalam Debut Dana Kelolaan Forge Ventures

2 mins read
September 30, 2021
Forge Ventures
Co-founder dan Partner Forge Ventures: Kaspar Hidayat dan Tiang Lim Foo / Forge Ventures

Perusahaan modal ventura Forge Ventures mengumumkan penutupan pertama dana kelolaan debut senilai $21,88 juta (lebih dari 313 miliar Rupiah). Dalam putaran ini, turut diisi oleh Alto Partners, salah satu multi-family offices sebagai LP (Limited Partner); serta sejumlah founder startup seperti Airbnb, Carousell, Fabelio, Facebook, Funding Societies, GajiGesa, Grab, Kopi Kenangan, Qoala, Stripe, dan lainnya.

Dalam wawancara secara terpisah dengan DailySocial.id, Co-founder & Partner Forge Ventures Kaspar Hidayat menjelaskan, pihaknya ingin membangun basis LP yang dapat memberikan dukungan dan bimbingan kepada para founder di dalam portofolionya. Menurutnya, perkembangan makin banyaknya founder startup terlibat sebagai LP atau angel investor menandakan bahwa ekosistem teknologi semakin matang dan para pendiri startup telah menghasilkan sesuatu yang bernilai.

“Kami sangat senang dengan perkembangan ini dan menyambutnya dengan baik. Kami sangat berterima kasih kepada para pendiri yang telah bekerja sama dan mendukung kami dengan peluncuran Forge Ventures” kata Kaspar.

Forge Ventures didirikan oleh Kaspar bersama Tiang Lim Foo, keduanya adalah veteran di ekosistem startup. Kaspar sebelumnya memegang peran investasi di 500 Startups, Venturra Capital, Koru Partners, dan Maloekoe Ventures, dengan berbagai portofolio startup, termasuk Grab, Bukalapak, Zilingo, Carsome dan Carro. Ia juga pernah menjabat sebagai VP Pomelo dengan tugas meluncurkan dan mengelola bisnis di Indonesia, serta mengawasi pemasaran dan intelijen bisnis secara regional.

Sementara, Foo memiliki pengalaman lebih dari satu dekade dalam membangun, mengoperasikan, dan berinvestasi di ekosistem startup. Dia adalah mitra ventura di Next Billion Ventures, dan menjabat sebagai mitra di dana investasi tahap awal berbasis di Singapura, SeedPlus. Portofolionya mencakup investasi awal di perusahaan di Asia Tenggara, termasuk Qoala, Rukita, Homage, dan CardUp.

Dalam keterangan resmi, Foo menyampaikan bahwa ekosistem startup di regional ini sedang berada pada titik perubahan dengan berlimpahnya modal, sehingga para founder menuntut lebih banyak dari investor awal mereka. “Kami adalah operator, sehingga kami tahu apa yang diperlukan untuk beralih dari nol ke satu. Inilah sebabnya kami dapat membangun keyakinan lebih awal dan menjadi modal institusional pertama yang mendukung sebuah startup,” tuturnya.

Melalui debut ini, Forge menargetkan akan membangun portofolio terkonsentrasi untuk 15 perusahaan selama tiga tahun mendatang dengan fokus di Singapura dan Indonesia. Tercatat, Forge telah berinvestasi ke tiga startup. Pertama, Vorge, platform SaaS pramutamu digital berbasis di Singapura untuk industri perhotelan. Kedua, Dropezy, startup online grocery dari Indonesia, dan Marathon, startup edtech bimbingan belajar K-12 dari Vietnam yang mendemokratisasikan akses ke tutor pilihan.

Kaspar menuturkan hipotesis Forge dalam berinvestasi tidak terikat pada satu sektor saja. Sektor fintech dan edtech menjadi pertimbangan yang akan disasar Forge karena pihaknya melihat banyak aktivitas yang tinggi di dalam industri tersebut. Besaran investasi yang disiapkan Forge berkisar dari $500 ribu hingga $1 juta (Rp7 miliar – Rp14 miliar) untuk memimpin pra-awal dan putaran awal.

Dia mengaku, saat berinvestasi pihaknya tidak melakukan metrik khusus dalam menilai startup, meski diketahui investasi di tahap awal cenderung risikonya lebih tinggi. “Terkadang kami menginvestasikan pra-produk, sehingga kami tidak perlu mendasarkan keputusan kami pada metriks. Setiap perusahaan itu unik, sehingga proses kami akan berbeda-beda.”

Co-founder & CEO Qoala Harshet Lunani menambahkan, Foo adalah salah satu investor awal di Qoala, bahkan sebelum produknya diluncurkan di pasar. Foo memegang peranan penting dalam hal GTM dan strategi dan sangat membantu dalam mendapatkan karyawan dan investor penting.

“Saya sangat senang dapat memiliki kesempatan untuk mendukung Tiang dan Kaspar dalam membangun Forge Ventures. Saya percaya pendekatan yang dipimpin oleh operator Forge Ventures akan mengubah permainan bagi para pendiri tahap awal,” kata Lunani.

Tren pendanaan tahap awal tahun lalu

Menurut catatan Startup Report 2020, terdapat 113 transaksi pendanaan yang diumumkan ke publik dengan total nilai $3,3 miliar. Nominal tersebut diperoleh dari 50 transaksi pendanaan yang diungkapkan kepada publik. Sebanyak $2,43 miliar di antaranya ditujukan untuk startup unicorn.

Berdasarkan tahapannya, pendanaan tahap awal mendominasi transaksi dengan total 47 transaksi, dengan rincian 11 pendanaan untuk startup SaaS, masing-masing lima pendanaan untuk startup e-commerce dan edtech, dan empat pendanaan masing-masing untuk startup new retail dan online media.

Adapun untuk VC yang paling aktif berinvestasi di tahap awal adalah East Ventures dengan 14 investasi, mayoritas ditujukan untuk putaran perdana bagi startup.

Previous Story

Payable Software Startup Spenmo Obtains 484 Billion Rupiah Series A Funding

Next Story

MDI Ventures and Some Investors Pour 1.79 Trillion Rupiah to Kredivo Through PIPE

Latest from Blog

Don't Miss

Semakin Banyak Developer Game yang Tertarik dengan Blockchain Game

Belakangan, semakin banyak developer game yang tertarik dengan blockchain game.
(Ki-ka) Partner Tunnelerate Ayunda Afifa, Bharat Ongso, Ivan Arie Sustiawan, and Riswanto / Tunnelerate

Co-Founder dan eks-CEO TaniHub Ivan Arie Sustiawan Ingin Bangkitkan “Founder” Startup Lokal Melalui Perusahaan Modal Ventura Tunnelerate

“Someday I would like to give back to the community.”