Pada tanggal 5 April 2022 kemarin, Epic Games secara resmi meluncurkan Unreal Engine 5. Peluncurannya terpaut hampir dua tahun sejak pengumuman perdananya, atau sekitar tujuh tahun semenjak Epic menggratiskan game engine serba bisanya tersebut kepada semua developer.
Ketersediaan Unreal Engine 5 secara luas tentu bakal memicu lahirnya segudang game baru, apalagi mengingat siapapun bisa menggunakannya tanpa perlu mengeluarkan modal awal sama sekali. Di saat yang sama, beberapa studio besar, mulai dari Square Enix sampai CD Projekt Red, juga tengah sibuk mengerjakan proyeknya masing-masing menggunakan Unreal Engine 5.
Di artikel ini, saya telah merangkum daftar 10 game AAA yang dikembangkan dengan Unreal Engine 5. Meski sudah dikonfirmasi oleh masing-masing pengembangnya, tidak semua game dalam daftar ini punya trailer atau screenshot untuk dipamerkan — sebagian di antaranya malah belum punya judul final sama sekali.
1. Fortnite
Tanpa perlu terkejut, Fortnite menjadi game pertama yang sepenuhnya berjalan di atas Unreal Engine 5. Update Chapter 3 yang diluncurkan menjelang akhir tahun 2021 kemarin menandai migrasi Fortnite dari Unreal Engine 4 ke Unreal Engine 5, dan ini sekaligus membuktikan bahwa engine-nya memang sudah masuk tahap production-ready.
Gaya visual Fortnite yang cenderung kartun memang kurang bisa menunjukkan kapabilitas Unreal Engine 5 yang sebenarnya terkait photorealistic rendering. Meski begitu, pemain tetap bisa merasakan peningkatan kualitas visual yang dihadirkan Unreal Engine 5 melalui efek-efek pencahayaan maupun efek cuaca dinamis di Fortnite.
2. Senua’s Saga: Hellblade II
Dirilis di tahun 2017, Hellblade: Senua’s Sacrifice merupakan salah satu game dengan kualitas visual terbaik pada masanya. Perjuangan protagonisnya melawan psikosis disajikan secara sinematik dalam setting dark fantasy yang memukau, yang banyak mengambil inspirasi dari mitologi Norse dan budaya Celtic. Bahkan untuk standar sekarang pun, game yang digarap dengan Unreal Engine 4 itu masih tampak sangat menawan.
Sekuelnya, Senua’s Saga: Hellblade II, dipastikan bakal membawa hal ini ke tingkat yang lebih tinggi. Video trailer di atas bukan diambil dari cutscene dalam game, melainkan dari sesi gameplay-nya langsung, dan ini bisa menjadi bukti bagaimana jadinya kalau Unreal Engine 5 benar-benar dimaksimalkan untuk menyuguhkan petualangan yang sinematik.
3. Black Myth: Wukong
Sebuah action RPG dengan lakon setenar Sun Wukong sudah pasti akan mencuri perhatian banyak orang, apalagi jika eksekusinya sekelas game berjudul Black Myth: Wukong ini. Trailer perdananya yang dirilis di bulan Agustus 2020 berhasil mendulang hampir 2 juta view dalam kurun waktu hanya sehari. Padahal, sebelumnya tidak pernah ada yang tahu soal tim pengembangnya, Game Science.
Persis setahun setelahnya, Game Science merilis trailer baru yang menunjukkan Black Myth tengah berjalan menggunakan Unreal Engine 5. Sesuai dugaan, kualitas visualnya terlihat semakin mengesankan, dan sesi gameplay yang dipertontonkan pun semakin mengundang rasa penasaran terhadap game ini. Berdasarkan kabar terakhir yang ditampung IGN, Black Myth: Wukong rencananya akan dirilis di tahun 2023.
4. ARK II
Sekuel dari ARK: Survival Evolved ini pertama kali diumumkan pada ajang The Game Awards 2020 lewat sebuah trailer sinematik yang mengesankan, sekaligus yang dibintangi oleh Vin Diesel. Pengembangnya, Studio Wildcard, sejauh ini belum menunjukkan gameplay ARK II sama sekali, akan tetapi mereka memastikan bahwa trailer yang kita tonton tersebut sepenuhnya berjalan di engine menggunakan in-game asset.
Bersamaan dengan peluncuran Unreal Engine 5 baru-baru ini, Studio Wildcard juga telah mengonfirmasi bahwa ARK II digarap menggunakan engine terbaru Epic tersebut. Andai tidak ada penundaan, game ini bakal meluncur secara eksklusif untuk Xbox pada tahun ini juga, berdasarkan keterangan dari Microsoft.
Pertanyaan berikutnya mungkin adalah, kenapa Vin Diesel? Well, bintang utama franchise Fast & Furious itu rupanya merupakan penggemar berat ARK: Survival Evolved yang telah menghabiskan lebih dari 1.000 jam bermain. Di samping berperan sebagai karakter bernama Santiago dalam ARK II, dirinya juga bakal menduduki kursi produser eksekutif di ARK II.
5. Dragon Quest XII: The Flames of Fate
Bersamaan dengan perayaan ulang tahun franchise Dragon Quest yang ke-35 pada Mei 2021 lalu, Square Enix menyingkap video teaser dari entry terbaru di seri game legendaris tersebut. Dragon Quest XII: The Flames of Fate, demikian judul lengkapnya, masih belum punya jadwal rilis sama sekali sejauh ini, akan tetapi Square Enix telah mengonfirmasi bahwa game-nya tengah dikerjakan menggunakan Unreal Engine 5.
Sayang video teaser-nya sama sekali tidak menunjukkan apa-apa selain logonya, namun pastinya salah besar kalau kita berasumsi penggunaan Unreal Engine 5 bakal berujung pada grafik yang photorealistic di Dragon Quest XII. Seri game ini dari awal sudah sangat dikenal akan visual kartunnya yang khas, dan itu semestinya bakal tetap dipertahankan di Dragon Quest XII. Seperti yang sudah dibuktikan oleh Fortnite, game dengan gaya visual kartun pun tetap bisa memaksimalkan berbagai kelebihan yang Unreal Engine 5 hadirkan.
6. STALKER 2: Heart of Chornobyl
Tidak seperti tiga game STALKER sebelumnya yang digarap dengan engine sendiri, developer GSC Game World memutuskan untuk memakai Unreal Engine selama mengerjakan STALKER 2: Heart of Chornobyl. Pada Desember 2021 kemarin, GSC memamerkan beberapa screenshot dari STALKER 2 yang sudah sepenuhnya berjalan di Unreal Engine 5. Seperti yang bisa kita lihat, kualitas grafik game ini tampak sangat memukau.
Peluncuran STALKER 2 telah mengalami beberapa penundaan, namun berdasarkan kabar terakhirnya, game ini dijadwalkan meluncur pada 9 Desember 2022. Masalahnya, kabar itu datang sebelum Rusia menginvasi Ukraina, dan GSC Game World adalah salah satu studio yang menghuni ibukota Ukraina, Kyiv.
7. Redfall
Redfall adalah open-world co-op shooter bikinan Arkane Studios, pengembang dari seri game Dishonored, Prey, dan Deathloop. Redfall sejauh ini belum memiliki trailer yang menunjukkan potongan gameplay-nya, akan tetapi berdasarkan kabar yang beredar, game ini tengah dikembangkan oleh cabang Arkane di Amerika menggunakan Unreal Engine 5.
Entah kenapa alasannya, namun Arkane rupanya cukup hobi gonta-ganti game engine. Game Dishonored yang pertama digarap dengan Unreal Engine 3, akan tetapi sekuelnya, Dishonored 2, dikerjakan dengan Void Engine, yang sendirinya merupakan hasil modifikasi id Tech 6. Lalu saat mengembangkan Prey, Arkane justru memilih untuk memakai CryEngine 4, sebelum akhirnya kembali ke Void Engine ketika mengerjakan Deathloop.
8. Game The Witcher baru
Di titik ini, siapa yang tidak mengenal seri game The Witcher? Itulah mengapa ketika CD Projekt Red mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan game The Witcher baru, beritanya langsung mendapat sorotan publik. Menariknya, ketimbang memakai REDengine seperti dua game sebelumnya, The Witcher 4 (bukan judul finalnya) justru digarap dengan Unreal Engine 5.
Keputusan ini tentu memicu banyak pertanyaan. Namun untungnya CD Projekt Red tanggap dan langsung memberikan penjelasan tidak lama setelahnya. Yang menarik, ketimbang sebatas melisensikan Unreal Engine 5, CD Projekt Red rupanya juga ingin ikut terlibat dalam penyempurnaannya ke depannya, khususnya di area yang berkaitan dengan mekanisme permainan open-world.
9. Game Tomb Raider baru
Lara Croft akan kembali dalam petualangan baru, dan kali ini dalam visual photorealistic khas Unreal Engine 5. Developer Crystal Dynamics mengumumkan belum lama ini bahwa pengerjaan game Tomb Raider ini sudah dimulai dengan memanfaatkan Unreal Engine 5. Ini jelas sangat berbeda karena pada tiga game sebelumnya — Tomb Raider, Rise of the Tomb Raider, dan Shadow of the Tomb Raider — Crystal Dynamics dan Eidos-Montreal menggunakan engine rancangan mereka sendiri yang diberi nama Foundation.
Sayang informasi yang tersedia seputar game Tomb Raider baru hanya sebatas itu. Jangankan perkiraan jadwal rilisnya, artwork ataupun video teaser-nya saja belum ada. Namun kalau melihat visual yang ditawarkan tiga game sebelumnya, bisa dipastikan game Tomb Raider baru ini bakal sangat memaksimalkan kapabilitas Unreal Engine 5.
10. Kingdom Hearts 4
Pada acara perayaan ulang tahun ke-20 franchise Kingdom Hearts belum lama ini, Square Enix mengejutkan semua orang dengan mengumumkan Kingdom Hearts 4. Hebatnya lagi, ketimbang sebatas memberikan teaser atau trailer sinematik, Square Enix juga menyingkap sesi gameplay Kingdom Hearts 4 secara cukup merinci.
Menariknya, tidak lama setelah pengumuman Kingdom Hearts 4, Famitsu melaporkan bahwa sesi gameplay di trailer-nya itu merupakan hasil render secara real-time menggunakan Unreal Engine 4, akan tetapi game-nya sendiri sedang dikembangkan secara paralel dengan Unreal Engine 5. Alhasil, versi final Kingdom Hearts 4 dipastikan bakal memiliki kualitas visual yang lebih superior, khususnya pada bagian pencahayaan maupun detail.