Dark
Light

Big Data: Industri Teknologi Indonesia Masih “Wait and See”

1 min read
February 25, 2013

Belakangan ini terminologi “Big Data” mulai hangat dibicarakan dengan semakin berkembangnya industri teknologi dan konsumsi pengguna internet di Indonesia maupun dunia. Banyak analis juga memperkirakan bahwa “Big Data” akan menjadi salah satu trend tahun 2013 ini bersamaan dengan makin dalamnya pengguna cloud computing. Kami berbincang dengan Dondy Bappedyanto, Managing Director dari Infinys Systems Indonesia yang berkutat dengan Cloud Computing yang berkaitan erat dengan Big Data.

Semakin tingginya penggunaan internet di Indonesia belakangan ini, makin banyak pula data yang berseliweran maupun disimpan oleh penyedia layanan seperti Google, Yahoo, Microsoft, Facebook dan lain-lain. Milyaran gigabyte dari data jutaan pengguna di simpan setiap harinya oleh penyedia layanan, dan tidak hanya di pasar konsumen, melainkan juga di pasar korporat.

Makin tingginya kesadaran dari penyedia layanan lokal akan pentingnya data ini, makin mendorong adopsi layanan-layanan yang fokus di Big Data, namun apakah hal ini benar-benar baru? Dondy menyatakan bahwa hal ini bukan masalah yang baru, perusahaan-perusahaan seperti telko dan bank sudah sejak lama berkutat dengan banyaknya data yang dimilikinya tanpa mengetahui cara yang benar untuk memproses data tersebut. “Big Data sendiri adalah bagaimana memproses data yang luar biasa besar tersebut dari sisi Data Warehousing dengan efisien”, sahut Dondy.

Menurut Dondy, perusahaan seperti Google dan Hadoop bisa dibilang yang paling awal untuk memulai hype Big Data ini, dimana mereka keluar dengan solusi yang efektif dan efisien untuk mengambil informasi relevan dari triliunan gigabyte data untuk membantu proses pengambilan keputusan baik untuk pengguna maupun korporasi.

“Terus terang di Indonesia belum ada pemain serius yang masuk ke solusi Big Data, masih dalam kondisi wait and see“, kata Dondy. Tantangan terbesar dalam sebuah solusi Big Data sendiri yaitu pengambilan data, penyimpanan, pencarian, analisa dan visualisasi data itu sendiri. Sebuah riset yang dirilis oleh IDC sendiri menyatakan bahwa perusahaan penyedia layanan visualisasi, prediksi analisis Big Data merupakan salah satu perusahaan yang paling banyak diakuisisi tahun kemarin dan akan terus berkembang sampai tahun 2013 ini.

Dondy sendiri yakin bahwa pemain di bidang cloud computing dan Big Data akan mulai bermunculan di Indonesia, baik itu pemain lokal maupun pemain asing yang masuk ke pasar Indonesia. Melihat tingginya konsumsi internet dan data di Indonesia, sepertinya tidak sedikit investor yang melihat Big Data sebagai potensi bisnis yang menguntungkan.

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Rockto Siapkan Tampilan Baru

Next Story

Nokia Perkenalkan Ponsel ‘Murah’ Nokia 105 dan Nokia 301

Latest from Blog

Don't Miss

NTT DATA Perluas Kehadiran di Indonesia dengan Pusat Data Baru

NTT DATA Perluas Kehadiran di Indonesia dengan Pusat Data Baru

Pusat Data Jakarta 2 Annex (JKT2A) dijadwalkan rampung pada awal

Ubisoft Ingin Ciptakan Game dengan Dunia yang Lebih Masif Lagi Menggunakan Bantuan Cloud

Assassin’s Creed Valhalla dan Far Cry 6 adalah dua contoh