Untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, Alibaba Cloud menggelar Apsara Conference sepenuhnya secara online. Tema yang diangkat tahun ini adalah “Melangkah Menuju Masa Depan Inteligensi Digital”, dan seperti di tahun-tahun sebelumnya, ada sederet teknologi baru seputar cloud computing dan AI yang diperkenalkan.
Salah satu yang layak mendapat sorotan adalah sebuah cloud computer mini yang sepintas kelihatan seperti sebuah hard disk eksternal. Bobotnya disebut tidak lebih dari 60 gram, akan tetapi ia menawarkan sumber daya komputasi cloud yang nyaris tidak terbatas. Semuanya cukup dengan menyambungkan perangkat ke monitor.
Sepintas premisnya mungkin terdengar seperti stick computer pada umumnya, tapi praktiknya tidak sesimpel itu mengingat perangkat ini didukung oleh cloud backend yang sangat mumpuni. Itulah mengapa Alibaba melihat potensi pengaplikasian perangkat ini di skenario-skenario profesional seperti rendering animasi, software development, maupun skenario lain yang biasanya membutuhkan PC berspesifikasi tinggi.
Untuk keperluan rendering animasi misalnya, cloud computer besutan Alibaba ini diklaim hanya perlu waktu sekitar 10 menit untuk me-render satu frame. Bandingkan dengan PC tradisional yang umumnya membutuhkan waktu hingga 90 menit untuk mengerjakan tugas yang sama.
Penggunaan cloud backend juga berarti pembaruan sistem dapat dilakukan secara online, menghemat sebagian besar biaya pembaruan dan perawatan PC tradisional yang relatif mahal dalam konteks perkantoran. Juga menarik adalah bagaimana perangkat ini akan ditawarkan dengan model biaya berlangganan, maupun membayar sesuai penggunaan. Selain untuk kalangan enterprise, Alibaba juga nantinya akan menyediakan cloud computer ini buat konsumen individu.
Pada konferensi tahun lalu, Alibaba juga sempat menyinggung soal pemanfaatan AI untuk keperluan autonomous driving di sektor logistik. Teknologi tersebut dikerjakan oleh DAMO Academy, salah satu divisi Alibaba Group yang berfokus di bidang riset dan pengembangan. Tahun ini, DAMO sudah siap memperkenalkan evolusi teknologinya lebih lanjut.
Gambar di atas adalah robot pengirim barang yang sedang mereka garap. Robot ini dipercaya mampu membawa 50 paket sekaligus dan menempuh jarak hingga 100 kilometer sebelum baterainya perlu diisi ulang. Jadi kalau dihitung, rata-rata satu unit robot ini sanggup mengirimkan 500 paket dalam satu hari ke satu komunitas atau kampus yang menjadi tujuan.
Tujuan diciptakannya robot ini adalah untuk memenuhi permintaan yang meningkat terkait pengiriman paket jarak jauh secara cepat di Tiongkok. Kalau sekarang diperkirakan ada sekitar 200 juta paket yang dikirim setiap harinya, di tahun-tahun ke depan jumlahnya bisa meningkat sampai 1 miliar paket per hari, dan di situ tenaga robot semacam ini jelas akan sangat membantu.
Menariknya, robot ini tidak cuma mengandalkan GPS untuk bernavigasi. Teknologi positioning dan deep learning yang canggih juga ikut diterapkan supaya robot tetap bisa beroperasi di saat sinyal GPS-nya lemah atau bahkan tidak ada sinyal sekalipun. Dari perspektif sederhana, robot ini pada dasarnya mampu mengidentifikasi hambatan serta memprediksi arah pergerakan objek-objek yang ada di sekitarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Alibaba Cloud turut mengumumkan sejumlah produk cloud-native baru yang mereka siapkan buat konsumennya. Empat di antaranya adalah sebagai berikut:
- Cloud Lakehouse: generasi baru arsitektur big data yang sanggup menyuguhkan data berbasis nilai yang signifikan, serta inteligensi melalui komputasi lintas platform, intelligent cache, pemisahan data hot/cold, peningkatan kapasitas penyimpanan, serta akselerasi kinerja secara umum.
- Sandboxed-Container 2.0: versi baru Sandboxed-Container ini memungkinkan pelanggan untuk menjalankan aplikasi di lingkungan sandboxed yang ringan dengan kecepatan lebih tinggi dan biaya sumber daya runtime yang lebih rendah.
- PAI-DSW 2.0: versi anyar platform cloud-native machine learning interactive development ini telah dirombak agar lebih mudah digunakan oleh kalangan developer secara optimal, tentunya selagi menjaga kompatibilitas dengan plug-in dari komunitas, serta mendukung lingkungan multi-development seperti JupyterLab, WebIDE dan Terminal.
- Lindorm: database cloud-native yang sudah digunakan di ekosistem Alibaba Group ini sekarang juga tersedia demi memberi manfaat yang lebih luas lagi bagi ekosistem Alibaba Cloud. Biaya penyimpanan yang terjangkau serta karakteristik pemrosesan yang fleksibel membuat Lindorm cocok digunakan dalam berbagai skenario seperti Artificial Intelligence of Things (AIoT), penilaian risiko, dan aplikasi.