Tekken World Tour 2019 Finals (TWT Finals 2019) sudah selesai digelar. Digelar pada tanggal 7 dan 8 Desember 2019 kemarin, para petarung dari berbagai belahan dunia diuji kemampuan dan ketahanannya di sini. Setelah beberapa pertarungan sengit antar pemain, Yuta “Chikurin” Take akhirnya keluar sebagai juara, setelah mengalahkan Soo-Hoon “Ulsan” Lim 3-0 di babak Grand Final.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran TWT Finals 2019 menyajikan baku hantam digital kelas tinggi yang selalu sengit nan indah untuk dilihat. Pergulatan sengit ini bahkan sudah terjadi sedari babak grup TWT Finals 2019. Menariknya, pemain-pemain Pakistan yang belakangan kerap menjadi sorotan mata komunitas Tekken 7 internasional, malah tak ada yang berhasil lolos ke babak Top 8. Pemain seperti Arslan Ash atau Awais Honey yang terbilang sebagai Dewa Tekken baru asal Pakistan, tumbang pada fase grup. Momen tumbangnya Awais Honey jadi satu pertarungan yang wajib disimak. Ketika itu, Awais “Awais Honey” Ifthikhar harus menghadapi Sun-woong “LowHigh” Yoon di Bracket 4.
https://www.youtube.com/watch?v=bl-ahBfkpTA
LowHigh bermain dengan sabar nan cerdik dalam pertandingan ini. Menggunakan Shaheen, ia berusaha sebisa mungkin menjaga jarak dari gerakan-gerakan berbahaya milik Akuma dari Awais Honey. Tapi bukan berarti LowHigh tak pernah ceroboh. Ia sempat beberapa kali salah langkah, yang membuat set pertandingan ini jadi 1-1. Sampai akhirnya pada pertarungan penentuan, LowHigh melakukan Rage Art seraya mengkalkukasi damage serangan Awais secara presisi. Tak lagi berdaya, Awais Honey akhirnya harus terima kekalahan lawan LowHigh di Bracket 4.
Kembali ke babak Grand Final, pertarungan antara Chikurin melawan Ulsan sebetulnya tak kalah sengit, walau Chikurin berhasil melakukan sapu bersih 3-0. Chikurin, dengan menggunakan Akuma, sebenarnya cukup kewalahan menghadapi Kazumi dari Ulsan. Ulsan memang bisa mendapatkan ronde pertama set pertama, tapi sayangnya dia jadi tidak konsisten setelahnya.
https://www.youtube.com/watch?v=FPBMOreJ-Ko
Padahal, Ulsan harus melakukan bracket reset terlebih dahulu, karena datang dari lower bracket. Setelah Chikurin memenangkan 2 set, momentum malah berbalik ke arah Ulsan. Dia berhasil menangkan dua ronde, dengan satu momen menegangkan ketika Ulsan melakukan whiff punish terhadap Gokuhado dari Chikurin dengan menggunakan Rage Drive. Kemenangan ini harusnya jadi kesempatan bagi Ulsan untuk mencuri satu set, tapi sayangnya Chikurin bangkit lagi setelah momen tersebut dan mendapatkan dua ronde berikutnya.
Kini tersisa ronde 5 pada set kedua, momen yang disebut oleh para caster sebagai the final, final round. Menjadi penentuan bagi keduanya, Chikurin segera melakukan tekanan. Mendapat satu celah, Chikurin segera melakukan satu gerakan combo yang membuat Ulsan jadi sekarang. Setelah Chikurin berhasil menebak serangan bawah milik Ulsan, ia segera melakukan punish yang langsung membuat Chikurin menjadi juara dunia Tekken 7 tahun 2019 ini.
Dengan ini, berikut hasil Top 4 TWT Finals 2019:
- 1st Chikurin – $75,000 (sekitar Rp1 miliar)
- 2nd Ulsan – $50,000 (sekitar Rp700 juta)
- 3rd Knee – $37,500 (sekitar Rp525 juta)
- 4th Anakin – $25,000 (sekitar Rp350 juta)
Kemenangan ini kembali mengukir cerita unik di dalam dunia kompetitif Tekken 7. Hal ini mengingat posisi Chikurin yang terbilang sebagai kuda hitam di TWT Finals 2019. Sepanjang musim kompetisi 2019, Chikurin cukup jarang mendapat prestasi yang cemerlang. Sempat jadi juara di gelaran ROXnRoll Korea 2019, dan Summer Jam 13, namun sisanya ia hanya berhasil mendapatkan posisi top 8 saja.
https://twitter.com/BNEesports/status/1203705068177874944
Momen kemenangan Chikurin ini juga jadi momen yang berarti bagi komunitas Tekken 7 Jepang di ajang internasional. Seakan jadi kebanggaan bagi komunitas Tekken 7 Jepang, Chikurin disambut dengan pelukan dan ucapan selamat dari berbagai pemain asal Jepang yang sontak maju ke atas panggung setelah momen kemenangannya melawan Ulsan.
Selesainya TWT Finals 2019 berarti juga jadi akhir dari musim kompetisi Tekken 7 tahun 2019. Akankah muncul kejutan baru di tahun mendatang? Akankah para komunitas Tekken 7 Jepang mendominasi di tahun mendatang?