Awal Agustus 2021 ini, platform edtech pembelajaran bahasa “Cakap” meluncurkan Teacher Academy. Layanan teranyar tersebut berisi program pelatihan mengajar melalui platform online, dimulai untuk guru bahasa Inggris. Di dalamnya merangkum teknik mengajar komunikatif dan pemanfaatan teknologi. Program ini gratis, namun ada mekanisme ujian yang harus dilewati terlebih dulu. Nantinya pengajar yang tersertifikasi dapat bergabung ke platform Cakap dan mendapatkan penghasilan mengajar di sana.
“Komitmen Cakap untuk meningkatkan kompetensi murid dan pengajar juga dapat dilihat dari hasil pencapaian Cakap yang telah memberdayakan sekitar 1,5 juta murid dan lebih dari 1000 pengajar global dan lokal dari berbagai topik pembelajaran. Para pengajar berasal dari Indonesia, Filipina, Taiwan, China, Jepang, Korea, Afrika Selatan, dan lainnya yang nantinya akan menjadi instruktur untuk peserta Cakap Teacher Academy,” ujar Co-Founder & CEO Cakap Tomy Yunus.
Cakap juga melihat ini sebagai kesempatan dalam meningkatkan skor Indonesia di Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2024, yang akan menilai efektivitas pengajaran dan pembelajaran bahasa di seluruh dunia. Selain meningkatkan kompetensi guru, program ini juga akan memberikan dampak yang lebih luas, seperti akses pelatihan untuk mendapatkan peluang pekerjaan. Peserta pada program ini akan diberikan sertifikasi yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Perkembangan bisnis
Dalam wawancara eksklusif bersama DailySocial.id, Tomy mengatakan hingga Q2 2021 ini jumlah murid aktif di platformnya meningkat 500% di periode yang sama tahun lalu. Dari 1,5 juta murid yang dirangkul, demografinya 52% perempuan dan 48% laki-laki; didominasi kalangan mahasiswa, profesional, dan juga wirausahawan muda (60% berusia 20-29 tahun).
Selain layanan pembelajaran yang sudah ada, Cakap UpSkill yang diluncurkan tahun lalu diklaim mendapatkan respons baik dari masyarakat untuk mengurangi gap of competency di angkatan kerja Indonesia. Tercatat sudah lebih dari 100 ribu alumni dihasilkan dari program pelatihan yang menyasar beragam profesi mulai dari digital marketer, engineers, SMEs owner, sampai tenaga pariwisata.
“Saat ini, para murid Cakap sudah dapat menikmati sistem interactive self-paced learning, waktu pembelajaran dapat dengan sangat fleksibel ditentukan oleh murid antara belajar lewat materi video interaktif, live webinar, online assignment, hingga final examination untuk mendapatkan sertifikasi yang dapat dilakukan dari mana pun,” imbuh Tomy.
Proposisi nilai
Di bisnis pembelajaran bahasa berbasis aplikasi, Cakap tidak sendiri. Ada beberapa pemain lokal dan global yang bermain di area ini. Sebut saja English Academy dari Ruangguru, secara khusus menyajikan layanan kursus bahasa Inggris secara online dengan instruktur profesional. Selain melalui video on-demand, layanan juga disuguhkan melalui pengajaran live interaktif. Ada juga ELSA Speak yang fokus pada kemampuan berbicara bahasa Inggris dan LingoAce yang fokus ke pembelajaran bahasa Mandarin.
Melihat dari proyeksi nilai kapitalisasi yang dihasilkan dari layanan pembelajaran bahasa online memang menggiurkan. Diproyeksikan pada tahun 2024 mencapai $21,57 miliar dengan pertumbuhan tertinggi disumbangkan dari pasar Asia Pasifik. Industri yang masih terfragmentasi menjadi kesempatan tersendiri bagi pemain edtech untuk membenahi keadaan, pun mengenai strategi pembelajaran di era normal baru.
Untuk tetap relevan dengan kebutuhan pasar, menurut Tomy ada empat strategi yang ditekankan Cakap. Pertama, membentuk ekosistem belajar yang terintegrasi. Aplikasi menyediakan beberapa fitur yang saling terhubung, mulai dari pembelajaran privat, belajar dengan teman secara berkelompok, webinar, tes kemampuan bahasa, materi belajar multimedia, dan direktori laporan belajar.
Kedua, pengajar profesional yang direkrut dari lembaga pendidikan terpercaya dan dibuktikan kemampuannya melalui sertifikat profesi. Ketiga, materi belajar kursus bersertifikat. Cakap menawarkan materi belajar yang dikembangkan bersama dengan lembaga pendidikan terpercaya dan murid dapat mendapatkan sertifikat yang diakui oleh BNSP.
Dan terakhir terkait materi belajar interaktif. “Platform teknologi Cakap tidak menggantikan guru dalam proses pembelajarannya. Teknologi Cakap memberdayakan guru, meningkatkan adopsi teknologi pada kalangan pengajar dan memudahkan proses pembelajaran untuk dilakukan di mana pun dan kapan pun tanpa batas,” ujar Tomy.
Rencana selanjutnya
Akhir tahun 2020 lalu, Cakap baru mengumumkan perolehan pendanaan seri A+ senilai $3 juta yang dipimpin Heritas Venture Fund, diikuti oleh Strategic Year Holdings dan beberapa investor sebelumnya seperti Investidea Ventures dan Prasetia Dwidharma. Ketika ditanya mengenai rencana penggalangan dana lanjutan Tomy menjawab, “Saat ini kami masih dalam proses untuk mengevaluasi peluang-peluang kerja sama atau pendanaan.”
Percepatan adopsi digital selama pandemi juga dilihat oleh tim Cakap. Menurutnya orang Indonesia saat ini terkenal cukup tech savvy dan cepat beradaptasi dengan teknologi baru. “Saya melihat dalam waktu satu setengah tahun terakhir masyarakat Indonesia semakin terbiasa untuk melakukan pembelajaran daring, bukan sebagai alternatif tapi sebagai pengganti dari metode belajar konvensional. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah murid di platform Cakap yang cukup signifikan seperti yang disebutkan di atas,” terang Tomy.
Ia juga mengungkapkan, para murid juga makin nyaman dengan metode belajar interaktif karena tetap dapat mempertahankan interaksi dan aspek sosial di dalam kelas virtual. Learning Management System juga berperan penting dalam mengatur kegiatan pembelajaran mulai dari penjadwalan sampai pelaporan, sehingga membuat para murid dapat merasakan proses pembelajaran semakin efektif dan efisien dibandingkan metode belajar konvensional.
“Kami masih akan fokus untuk memberikan dampak sosial bagi masyarakat di Indonesia lewat solusi-solusi yang sudah luncurkan sebelumnya, mulai dari pembelajaran bahasa lewat Cakap Language, peningkatan kemampuan di bidang vokasi lewat Cakap UpSkill, maupun program pemberdayaan pengajar lewat Cakap Teacher Academy. Kami berharap dengan deretan solusi ini, dapat membantu mewujudkan pemerataan akses pendidikan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia ke depannya,” tutup Tomy.