Dark
Light

Situs Burger King Indonesia Diduga Terinjeksi Malware Crypto-Mining

1 min read
March 20, 2018
Situs Burger King Indonesia diduga dijangkiti injeksi malware yang menambang dogecoin / Pexels
Situs Burger King Indonesia diduga dijangkiti injeksi malware yang menambang dogecoin / Pexels

Satu lagi situs Indonesia yang terkena injeksi malware crypto-mining. Setelah portal berita Berita Satu terkena injeksi malware yang menambang Monero di bulan November 2017, kami menemukan bahwa situs Burger King Indonesia mengandung injeksi malware crypto-mining.

Menurut pantauan berdasarkan tip yang kami terima, per tulisan ini dibuat, sisipan malware tersebut terletak di bagian footer dan mengarah ke situs Coinpot.co untuk menambang Dogecoin.

Seperti halnya malware yang disisipkan di Berita Satu, malware ini juga akan meningkatkan penggunaan CPU hingga di atas 100%. Begitu situs Burger King ditutup, CPU load akan kembali normal. Pihak Berita Satu saat itu menyebutkan injeksi tersebut dilakukan melalui iklan pihak ketiga.

Dogecoin adalah jenis crypocurrency yang awalnya dikenalkan sebagai bahan lelucon pada akhir 2013. Di awal tahun 2018, Dogecoin sempat mencapai kapitalisasi pasar tertinggi di angka $2 miliar, sebelumnya akhirnya kini berada di bawah $400 juta.

Penambangan cryptocurrency membutuhkan kinerja komputasi yang besar dan bahkan di kasus-kasus tertentu bisa membuat smartphone yang terjangkiti malware seperti ini bisa rusak. Di tahun 2014, fasilitas komputasi riset Harvard disalahgunakan untuk penambangan dogecoin.

Belum ada informasi apakah ada oknum pengembang internal yang menyisipkan malware ini atau diretas oleh pihak ketiga.

BLU Vivo XL3
Previous Story

BLU Vivo XL3, Smartphone Kelas Menengah Rasa Premium

Next Story

Mengintip Keindahan Sumatra Barat Melalui Kamera Fujifilm X-H1

Latest from Blog

Don't Miss

Keamanan Data Jadi Prioritas, Google Workspace Diperkuat Dengan AI

Dalam upaya terus meningkatkan keamanan dan kemampuan AI generatif, baru

AVITA Umumkan 2 Seri Laptop Baru untuk Indonesia: SATUS S dan PURA A+

Pandemi COVID-19 mengubah kebiasaan banyak orang dalam bekerja dan belajar.