Startup pengembang aplikasi pencatatan finansial untuk UMKM, BukuKas, meluncurkan fitur pembayaran barunya yang bernama “BukuKasPay”. Bertujuan untuk mempermudah pengguna mereka melakukan proses pembayaran di berbagai platform, seperti Bank Virtual Account, QRIS dan dompet elektronik popular seperti OVO, DANA, GoPay, LinkAja, dan ShopeePay.
Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO BukuKas Krishnan Menon mengungkapkan, fitur ini diluncurkan oleh BukuKas secara seamless, yang bisa memberikan keuntungan lebih kepada para merchant untuk merekam pencatatan transaksi keuangan secara otomatis. Fitur ini juga memastikan tidak adanya biaya tambahan antarbank.
BukuKasPay diluncurkan bersama dengan kampanye #BUKUKASihBerkah dalam rangka menyambut bulan ramadan tahun 2021 dan dimaksudkan untuk memudahkan para merchant BukuKas menjalankan bisnisnya di periode krusial ini. Kampanye ini merupakan cara BukuKas untuk mengapresiasi para pengguna BukuKas atas kepercayaan dan dukungan mereka selama ini.
“Bulan ramadan merupakan momen penting bagi umat Islam, dan mereka mempunyai banyak kebutuhan untuk dipersiapkan dalam menyambut perayaan ramadan dan idul fitri. Dengan pandemi yang masih berlangsung dan pemerintah masih menerapkan sejumlah pembatasan, pebisnis kecil semakin mengandalkan belanja online dan pembayaran digital untuk menumbuhkan bisnisnya,” kata Krishnan.
Ke depannya perusahaan juga memiliki rencana untuk mengaktifkan pengumpulan uang tunai secara digital melalui gerai offline seperti Alfamart dan lainnya. Setelah meluncurkan BukuKasPay, BukuKas juga memiliki rencana untuk meluncurkan fitur menarik lainnya kepada merchant. Tujuannya tentu saja untuk mendorong pertumbuhan kalangan underbanked untuk segera mengadopsi digital.
Bantu UMKM
Aplikasi BukuKas awalnya merupakan sebuah jurnal pencatat keuangan digital yang memudahkan penggunanya dalam pencatatan dan mengatur penjualan, pengeluaran dan kredit. Kini, BukuKas telah memiliki sejumlah fitur yang mengatur inventaris barang jualan, menerbitkan faktur, serta analitik
yang sederhana sekaligus sangat memudahkan. Sesuai dengan visi mereka yaitu menciptakan solusi yang terintegrasi guna mendukung aktivitas keseharian para merchant dalam bisnis.
Hingga bulan Maret 2021, BukuKas telah bermitra dengan lebih dari 5,8 juta pebisnis kecil dan pemilik warung di seluruh platform BukuKas, dengan 3 juta pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) di seluruh Indonesia. BukuKas juga tercatat mengelola transaksi senilai hampir US$25 miliar (kurang lebih Rp360 triliun rupiah) per tahun, atau setara dengan 2,1% PDB Indonesia.
Dalam wawancara sebelumnya dengan DailySocial, Krishnan mengungkapkan bahwa bisnisnya diposisikan sebagai perusahaan perangkat lunak digitalisasi UMKM yang akan berkembang menjadi pemain fintech.
“Para pedagang telah menyadari bahwa go-digital sangat penting bagi bisnis mereka. Pedagang menghemat waktu 2-4 jam sehari, 20% biaya, dan meminimalisir kesalahan perhitungan manual. Kami juga memungkinkan pedagang untuk memulihkan kasbon 3x lebih cepat karena prosesnya otomatis.”