Dark
Light

BRI Ventures Tunjuk Nicko Widjaja sebagai CEO, Kelola Dana Investasi hingga 3,5 Triliun Rupiah

1 min read
July 31, 2019
BRI Venture
BRI Ventures ingin turut serta dalam meningkatkan pertumbuhan fintech nasional

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) secara resmi mengumumkan peluncuran corporate venture capital (CVC) mereka BRI Ventures (BV). Dalam debutnya akan mengelola dana senilai $250 juta atau setara dengan 3,5 triliun Rupiah untuk diinvestasikan ke startup.

Fokusnya pada startup yang sedang di tahap growth dan late-stage –setara dengan seri A ke atas. Terkait lanskapnya disebutkan masih seputar fintech, khususnya yang fokus pada peningkatan ekosistem konsumen masa kini.

BRI juga telah menunjuk Nicko Widjaja untuk menjadi CEO. Sementara di MDI Ventures, ia kini bertindak sebagai advisor. Penggantinya sebagai CEO MDI Ventures baru akan diumumkan pada pertemuan pemegang saham berikutnya. Selain Nicko, Head of Investment MDI Ventures William Gozali juga turut ditarik ke BV, menjabat sebagai VP of Investments.

Menurut pengumuman sebelumnya, korporasi telah mengeluarkan $100 juta kepada BV untuk memulai operasional. Termasuk melakukan manuver untuk terhubung dengan pihak-pihak yang dinilai dapat terlibat dalam transformasi fintech nasional.

Dengan angka yang dijabarkan, bisa dibilang BV punya dana ventura terbesar untuk yang berbasis di Indonesia.

“…disrupsi digital itu nyata dan tidak ada industri yang kebal terhadapnya. Kami tertinggal lima tahun dalam hal perusahaan yang menjelajah kawasan ini (investasi di industri digital), sehingga kecepatan dan eksekusi cepat adalah kunci untuk mempelajari tentang apa yang sebenarnya akan terjadi dalam permainan ini,” ujar Nicko.

Tesis BRI Ventures tentang kriteria startup

Secara lebih spesifik mengenai sektor fintech seperti apa Nicko bercerita. Sejauh ini tren yang bertumbuh adalah optimasi bisnis offline dengan teknologi. Sebagai contoh kehadiran Warung Pintar, Fore Coffe, Payfazz dan lain-lain. Ia pun mempercayai, lewat BV akan banyak sektor yang akan didukung melalui kanal dan eksostem fintech, mulai dari ritel, pendidikan, hingga kesehatan.

Sebelumnya dalam wawancara bersama DailySocial saat peresmian kantor MDI di Singapura Nicko menjelaskan tentang strateginya menyukseskan bisnis ventura. Saat ini Asia Tenggara tengah mendapatkan momentum lonjakan investasi, sementara para investor butuh “konsultan” untuk memahami ekosistem di sini. Yang ia praktikkan bersama MDI adalah memberikan pengetahuan komprehensif kepada para pemilik dana, sembari mentransfer keterampilan yang relevan di pangsa pasar.

Tahun 2018 menjadi momentum penting bagi corporate venture. Sepanjang tahun tersebut tercatat 2740 transaksi CVC yang menyumbang nilai investasi (yang diumumkan) $53 miliar untuk startup digital. Sementara Asia mendapatkan porsi 38% dari total nilai investasi.

Sama-sama dalam dinakhodai Nicko Widjaja, BV akan difokuskan untuk mengerahkan investasi di tahap pendanaan seri A dan seterusnya, sementara MDI Ventures akan mencari kesepakatan yang lebih matang dengan fundamental yang lebih kuat.

Previous Story

FaZe Clan Rekrut Atlet Esports Tuna Rungu Sekaligus Perempuan Pertama

Next Story

AMD Resmi Luncurkan Ryzen 3000 dan Radeon RX 5700

Latest from Blog

Don't Miss

Samsung dan BRI Rilis Kartu Kredit, Samsung BRI Credit Card

Samsung terus berkomitmen untuk memahami kebutuhan penggunanya dan mempermudah berbagai
BRI kerja sama dengan Google Cloud

Gandeng Google Cloud, BRI Ingin Majukan Inklusi Keuangan Lewat Perbankan Digital

Sebagai bank milik pemerintah, Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI) memiliki