Bank Rakyat Indonesia (BRI) segera merampungkan niatannya untuk menambah anak usaha baru yang bergerak di bisnis modal ventura dan sekuritas. Ditargetkan rencana tersebut kelar pada tahun ini.
“Kami berharap masa due diligence dapat segera rampung dan proses akuisisi bisa dituntaskan pada tahun ini. Mengingat hingga saat ini, BRI belum memiliki anak usaha yang bergerak di bidang perusahaan ventura dan sekuritas,” ucap Direktur Utama BRI Suprajarto, dikutip dari Indotelko.
Secara terpisah, kepada DailySocial Direktur Operasional BRI Indra Utoyo menambahkan untuk merealisasikan impiannya tersebut menyiapkan modal belanja sekitar Rp500 miliar, di antaranya dialokasikan untuk mengakuisisi perusahaan modal ventura. Adapun identitas perusahaan yang akan dibidik masih dirahasiakan.
“Untuk perusahaan modal venturanya belum ditentukan,” kata Indra.
Seperti diketahui, BRI saat ini memiliki lima anak usaha, yaitu BRI Syariah, BRI Agro, BRI Remittance, BRI Life, dan BRI Finance.
Langkah BRI untuk mengakuisisi modal ventura bisa dikatakan sebagai langkah cepat perseroan dalam mengantisipasi gejolak perkembangan fintech yang cukup masif, dibandingkan membangun dari awal. Hal ini sekaligus jawaban perseroan membuka kesempatan kolaborasi antara fintech dengan perbankan di masa depannya.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan memahami betul urgensi untuk masuk ke ranah fintech, termasuk melakukan transformasi digital demi menyesuaikan dengan laju kebutuhan konsumen modern.
Rencana BRI sedikit berbeda dengan BNI yang kini masih menimbang-nimbang kajian untuk memiliki anak usaha modal ventura, apakah akan lewat akuisisi atau membangun sendiri.
Berdasarkan aturan OJK, modal minimal yang dibutuhkan untuk mendirikan modal ventura sebesar Rp50 miliar bila berbadan hukum perseroan terbatas dan sebesar Rp25 miliar untuk yang berbadan hukum koperasi dan komanditer.
Kian marak
Nantinya, apabila BRI dan BNI benar-benar merealisasikan targetnya tersebut, akan melengkapi daftar bank BUKU IV (bank umum kegiatan usaha) bermodal inti di atas Rp30 triliun yang memiliki anak usaha di modal ventura. Iklim persaingan bank untuk menggaet startup fintech pun diprediksi bakal kian marak.
Saat ini, hanya ada lima bank besar yang masuk dalam kategori bermodal inti di atas Rp30 triliun, yaitu Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, dan CIMB Niaga.
Inisiatif Bank Mandiri sebagai bank pionir yang memiliki anak usaha modal ventura Mandiri Capital Indonesia (MCI), terlihat saat ini cukup aktif menambah sejumlah portofolio startup baru.
Diklaim sejak awal 2017 hingga Mei 2017, telah menggelontorkan investasi sekitar Rp300 miliar untuk tujuh startup fintech. Tiga di antaranya sudah diumumkan, seperti Moka, Amartha, dan Privy.
BCA pun juga telah mendirikan Capital Central Ventura (CCV) setelah menyuntikkan modal sebesar Rp200 miliar. Sejauh ini gerak gerik CCV belum terdengar mulai dari tanggal pendiriannya pada awal Januari 2017.
CCV diharapkan menjadi senjata BCA untuk berkolaborasi dengan startup fintech. Di situsnya, CCV menyatakan fokusnya untuk berinvestasi untuk tahap Pra-Seri A dan Seri A. Selain membidik fintech, perusahaan juga tertarik untuk membidik startup SaaS, hardware, dan big data.