Sebagai bank milik pemerintah, Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI) memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan mempercepat inklusi keuangan. Target yang mereka pasang juga cukup ambisius, yaitu untuk memiliki 84% penduduk Indonesia berpartisipasi dalam sistem perbankan.
Untuk mencapai komitmen tersebut, Bank BRI menjalin kerja sama dengan Google Cloud untuk menyusun strategi digital inovatif yang memiliki antarmuka pemrograman aplikasi (application programming interfaces/API) sebagai intinya.
Langkah awal BRI adalah dengan mengimplementasikan web-native frontend di atas tumpukan teknologi baru dengan platform manajemen API Apigee. Hal ini akan sangat memudahkan pengaturan dan sentralisasi API, karena sebelumnya semua produk bank memiliki API publik sendiri, sehingga memiliki kesulitan tersendiri untuk dikelola, diamankan, dan dimonetisasi.
“Monetisasi sangat penting bagi kami karena memungkinkan kami untuk menentukan harga berdasarkan panggilan API dan melakukan penagihan secara otomatis berdasarkan penggunaan. Kami telah mengakui lebih dari USD50 juta melalui fitur monetisasi Apigee,” kata Kaspar Situmorang, Wakil Presiden Eksekutif Bank BRI.
Sejak mengimplementasikan Apigee, Bank BRI mengakui dampak yang cukup terasa dalam mengelola seluruh siklus hidup API. Kini, Apigee telah menjadi pusat komunikasi Bank BRI yang menangani semua transaksi antara bank tersebut dan para pihak ketiga.
Selain itu, cara Bank BRI dalam memanfaatkan solusi Google Cloud adalah menggunakan Cloud Vision API yang memungkinkan bank untuk berintegrasi dengan database identitas pemerintah Indonesia. Identitas nasabah baru — baik yang terdaftar melalui cabang, agen BRI Link, maupun aplikasi mobile — akan terverifikasi secara otomatis dalam hitungan detik melalui proses pengenalan wajah.
Dengan sistem ini, para nasabah dapat mengunduh aplikasi dan memindai ID-nya, sehingga memperoleh skor kredit dalam hitungan detik. Surat penawaran digital menunjukkan jumlah yang disetujui untuk pinjaman. Nasabah kemudian dapat menerima penawarannya, lanjut ke layar persetujuan, dan melakukan proses pengenalan wajah. Setelah itu, uangnya langsung dicairkan.
Meski Bank BRI merupakan bank dengan jaringan terluas di antara bank-bank di kawasan ASEAN, namun mereka masih ingin menjangkau daerah terpencil di Indonesia, agar bisa mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses perbankan.
Caranya adalah melalui agen BRILink, sebuah jaringan agen nircabang BRI yang tersebar di seluruh Indonesia. Para agen ini dapat membuka rekening baru, menerima setoran, bayar penarikan, serta memproses dan mencairkan pinjaman dalam waktu kurang dari dua menit menggunakan aplikasi mobile pembiayaan mikro Pinang.
Dengan menggabungkan data agen BRILink dengan Google Maps API, Bank BRI dapat menilai seluruh nasabahnya dan mengidentifikasi calon agen yang pantas direkrut untuk daerah yang belum terlayani secara memadai oleh perbankan.