Smartphone dan tablet sudah melangkah sangat jauh dari semenjak device mobile pertama dipasarkan. RAM 2GB, prosesor octa-core, Anda mungkin kaget jika spesifikasi itu dibandingkan dengan PlayStation 3. Saat ini perangkat bergerak belum mampu menyamai performa platform game new-gen, tapi ada indikasi pada suatu ketika nanti, handset mampu menyusulnya.
Hal serupa tampaknya juga dirasakan oleh salah satu publisher permainan ternama dunia, Electronic Arts. Dalam acara 2015 Technology, Internet & Media Conference, Blake Jorgensen selaku Chief Financial Officer EA mengungkapkan keyakinannya bahwa tak cuma bertambah populer, EA menganggap mobile device sebagai lini target ekspansi bisnis game selanjutnya yang patut dipertimbangkan.
Jorgensen berpendapat, faktor yang membuat mereka bersemangat ialah peningkatan pesat terhadap kekuatan serta kecepatan komputasi pada perangkat bergerak. Ia bahkan percaya, tiga atau empat tahun lagi, tablet akan mempunyai performa lebih tinggi dari console standar. Hal tersebut juga membuka kesempatan bagi permainan-permainan blockbuster untuk hadir di tablet – tak cuma sekedar mobile game ringan biasa.
“Kini kami sedang berupaya mencari cara baru untuk mengkombinasi kedua penyajian tersebut, gameplay serius namun bisa dibawa kemana-mana,” tutur sang CFO. “[Device dan kontennya] dapat dinikmati di ruang keluarga, atau dibawa ke rumah teman. Pastinya lebih portable dibanding perangkat yang tersedia sekarang. Bagi kami, itu adalah peluang besar.”
Info menarik: Electronic Arts Lebih Memilih Tablet dan Smartphone Ketimbang Console Handheld
Arahan baru EA saya harap bisa menjadi alternatif permainan-permainan console handheld tanpa perlu membeli hardware, namun penyajiannya lebih berkualitas dari sekedar mobile game. Jorgensen menyampaikan faktor ‘detail gameplay dan fokus pada karakter’, tapi untuk sekarang, hanya di Nintendo 3DS atau PS Vita saja permainan-permaian portable premium itu hadir.
Namun adanya kabar tersebut tak berarti Electronic Arts bermaksud mengundurkan diri dari wilayah platform besar semisal PC, PlayStation 4 atau Xbox One. Sebaliknya, sang publisher telah memiliki jadwal untuk merilis beragam game dari franchise kenamaan, contohnya Battlefield 5 di 2016, Star Wars Battlefront, Mass Effect 4 (bukan nama resmi) hingga sekuel Titanfall.
Berkaitan dengan judul terakhir ini, mereka berniat melepaskan title ‘eksklusif Microsoft’, memutuskan meluncurkannya secara multi-platform, supaya pemilik console Sony juga dapat menikmatinya.
Sumber: GameSpot.com. Gambar header: NeedForSpeed.com.