Dark
Light

Bos Xbox: Cloud Gaming Tak Bisa Dihindari, Tapi Belum Dapat Menggantikan Console

1 min read
August 14, 2019

Secara teori, metode streaming yang diusung cloud gaming memungkinkan orang menikmati permainan kapan pun menggunakan perangkat apapun yang bisa mengakses internet. Inilah penawaran utama layanan-layanan seperti Google Stadia dan Shadow, hingga platform-platform lokal semisal Skyegrid dan gameQoo. Terkait hal ini, seorang petinggi Microsoft mengungkap pandangan menarik.

Sudah cukup lama Microsoft mengumbar agenda penggarapan xCloud. Waktu itu, eksistensinya membuat orang bertanya-tanya apakah xCloud akan jadi bagian dari ekosistem Xbox atau disajikan terpisah. Lewat Xbox Wire di bulan Mei kemarin, Microsoft menyingkap secara lebih rinci bagaimana mereka akan menyajikan xCloud – termasuk kesiapannya menyajikan seluruh game Xbox di tiap generasi.

Berbicara pada GameSpot, bos Xbox Phil Spencer mengakui bagaimana industri gaming bergerak ke solusi cloud dan hal tersebut tidak terelakkan. Namun transisi ke arah itu pada dasarnya dipengaruhi oleh gamer, dan Spencer menekankan bahwa hardware khusus gaming kemungkinan tetap masih dibutuhkan di masa depan. Buat sekarang saja, ada begitu banyak perangkat komputasi, dari mulai smartphone, Surface Hub ataupun Xbox; dan mereka diperlukan untuk menikmati cloud gaming.

Spencer juga mencoba mengklarifikasi satu hal: terlepas dari pengembangan xCloud, Microsoft tidak punya niatan untuk menyediakan console/set-top box khusus streaming. Yang mereka lakukan adalah menggarap home console baru ‘secara tradisional’. Dengan menyiapkan dua solusi berbeda itu, konsumen dipersilakan memilih, apakah mereka ingin mengakses game secara streaming via smartphone atau secara lokal/langsung di console.

Arahan gaming on demand sebetulnya merupakan kelanjutan dari strategi baru Microsoft. Sejak beberapa tahun lalu, perusahaan memutuskan agar game Xbox juga bisa dimainkan dari PC ber-Windows 10. Eksklusivitas tampaknya tak lagi jadi prioritas. Spencer menjelaskan bagaimana timnya berupaya buat menghadirkan game di perangkat apapun yang Anda pilih, baik itu PC, Xbox bahkan termasuk produk kompetitor seperti PlayStation.

Sang bos Xbox juga memaparkan singkat kekurangan dan kelebihan dari solusi game stream. Karena mengandalkan koneksi internet, kita tidak mungkin mendapatkan konten 8K 120Hz, namun kualitas xCloud tetap nyaman dan memuaskan. Lalu bahkan jika layanan gaming on demand nantinya dibekali fitur-fitur semisal multiplayer coop dan voice chat, pengalamannya sudah pasti berbeda dari seperti ketika Anda duduk di atas sofa di depan TV.

Tentu saja Phil Spencer sangat percaya diri pada apa yang xCloud bisa sajikan. Layanan ini ditopang oleh data center Azure yang tersebar secara global. Kondisi ini memastikan Microsoft dapat lebih mudah menjangkau konsumen serta mempercepat proses pematangannya.

ILOC 2019
Previous Story

Indonesia Lokadata Conference 2019 akan Bahas Pengelolaan Data dari Beragam Perspektif

Next Story

Simak Video Unboxing OPPO K3, Smartphone Kelas Menengah dengan Desain Premium

Latest from Blog

Don't Miss

Microsoft 365 Copilot Kini Sudah Mendukung Bahasa Indonesia

Microsoft mengumumkan bahwa Microsoft 365 Copilot kini mendukung penggunaan dalam
Kemkomdigi-dan-Microsoft-Umumkan-ElevAIte-Indonesia,-Ini-5-Pilar-Utamanya

Kemkomdigi dan Microsoft Umumkan ElevAIte Indonesia, Ini 5 Pilar Utamanya

Indonesia tengah memasuki era baru yang ditandai oleh pesatnya perkembangan