Di tahun 2015 industri telekomunikasi Indonesia ramai-ramai mengadopsi teknologi 4G/LTE. Di akhir tahun lalu berbagai kota sudah terjangkau sinyal 4G LTE. Bolt! yang dianggap sebagai yang pertama menjalankan teknologi 4G/LTE di Indonesia tetap percaya diri untuk kompetitif dengan mengusung paket 4G Ultra LTE. Seperti disampaikan Chief Executive Officer Bolt! Dicky Moechtar dalam konferensi pers Rabu (4/2) kemarin, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap layanan 4G terus meningkat seiring dengan budaya streaming video dengan kualitas HD.
“Pertumbuhan jumlah pengguna internet 4G di Indonesia diperkirakan akan meningkat secara signifikan pada tahun 2016. Pengguna internet sekarang ini semakin membutuhkan multimedia yang kian kompleks. Tidak hanya berupa gambar dan suara tetapi juga video streaming berkualitas High Definition (HD). Teknologi 4G membuat konsumen lebih nyaman dalam menikmati layanan tersebut,” ujar Dicky.
Saat ini, Bolt! telah memiliki 3.600 BTS yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan juga telah mengadopsi teknologi 4G+ (LTE-Advanced). Lengkap dengan fitur Carrier Aggregation (CA) yang memungkinkan meningkatkan kecepatan, Interference Cancellation (ICIC) dan Simple Frequency Network (SFN) yang berfungsi untuk mengontrol dan mengatur kualitas sinyal.
“Dalam hal jaringan, sekitar 95% jaringan BOLT! terkoneksi dengan kabel fiber optic. Perpaduan teknologi 4G+ dan kabel fiber optic menghasilkan pengalaman mobile broadband yang tak tertandingi bagi pelanggan,” terang Chief Technology Officer Bolt! Devid Gubiani.