Perubahan roster pasca selesainya ajang The International 2022 telah dimulai dan beberapa pengumuman penting pun ikut hadir, salah satunya langkah ekspansi tim Blacklist International ke skena esports Dota 2.
Sebagai tim esports yang bermarkas di Filipina, rupanya Blacklist International memutuskan untuk mendatangkan semua bintang Dota 2 dari Filipina. Benar, langkah ini berhasil diwujudkan pasca pengumuman dan perpisahan beberapa pemain dari tim sebelumnya.
Ada total 5 pemain yaitu Kuku dan Karl yang sebelumnya dari T1, lalu Tims dari BOOM Esports, Raven dari Fnatic, dan Eyyou dari Polaris Esports.
Keputusan Blacklist International untuk ekspansi ke skena esports Dota 2 sendiri terjadi ketika sukses mengakuisisi slot RSG untuk SEA Division 1 di DPC 2022/23 mendatang.
Menghadapi tim-tim terbaik Asia Tenggara, Blacklist International langsung merekrut pemain bintang untuk melanjutkan targetnya; menjadi juara dan melaju ke The International 2023 mendatang.
Blacklist International Siap Bersaing Ketat
https://twitter.com/BLACKLISTINTL/status/1595730245373476864
Nama Blacklist International sendiri bukan menjadi hal yang baru, khususnya bagi para pencinta esports di Filipina. Namun bagi Anda yang belum tahu, Blacklist sendiri merupakan tim esports besar di Filipina yang kuat di skena esports Mobile Legends.
Tim tersebut menjadi juara Mobile Legends level dunia di M3 World Championship dan mampu menjuarai gelaran liga tertinggi Mobile Legends yaitu MPL PH Season 10.
Sesuai dengan pengumumannya, berikut jajaran roster Blacklist International, yaitu:
1. Marc Polo “Raven” Fausto
2. Karl “Karl” Baldovino
3. Carlo “Kuku” Palad
4. Timothy “Tims” Randrup
5. Nico “Eyyou” Barcelon
Kehadiran tim ini disambut baik oleh Tryke “TryQ” Gutierrez, CEO Blacklist International & Tier One Entertainment. Dalam pernyataannya, sang CEO mengatakan bahwa sudah saatnya untuk kembali menjaga dominasi Filipina di skena esports Dota 2 regional Asia Tenggara.
Bila dilihat dari jajaran pemain sendiri, semuanya sempat memperkuat tim asal Filipina yaitu TNC Predator. Tim tersebut memang sedang redup dari segi performa, apalagi setelah menggunakan para pemain-pemain muda yang butuh pengalaman.
TNC Predator menjadi kekuatan Asia Tenggara dan setia menjadi perwakilan di The International bersama Fnatic dan Execration. Namun di dua seri terakhir, TNC Predator absen, digantikan oleh nama baru seperti T1, Fnatic, Talon Esports.