Dark
Light

BlackBerry Developer Day: Dukungan RIM Untuk Developer dan Pendekatan ke Kampus di Indonesia

3 mins read
May 25, 2011

BlackBerry Developer Day hari kemarin hadir di Kampus ITB, Bandung. Ini merupakan acara developer day pertama yang Research in Motion (RIM) jalankan di kampus di Indonesia. RIM memang beberapa kali mengadakan acara di Indonesia salah satunya tentu untuk menarik para developer dalam mengembangkan aplikasi di platform mereka.

Saya dan beberapa rekan media berkesempatan untuk berbincang santai dengan Johan Kremer Head of Alliances for SEA, Research In Motion (Singapore) Pte Ltd dan Sarim Aziz – Senior Applications Development.

Bagi saya ponsel pintar/tablet adalah tentang aplikasi, memang masih banyak fitur atau fungsi lain, tetapi tanpa aplikasi ponsel pintar/tablet tidak akan berguna secara maksimal, dan jika berbicara tentang aplikasi berarti akan membicarakan toko aplikasi dan pada akhirnya pembicaraan akan sampai pada para developer aplikasi dan bagi RIM, dengan kemunculan BlackBerry PlayBook, aplikasi menjadi semakin penting.

Pendekatan RIM yang menggelar acara di kampus, cukup menarik, ITB beberapa waktu lalu juga menjadi tempat diadakannya Bandung Ventures Night (BVN) yang kedua, mereka juga mulai menggalakkan sisi wirausaha (misalnya studio pengembang aplikasi) dengan bekerja sama dengan beberapa platform populer seperti Android dan juga RIM dengan BlackBerry-nya.

BlackBerry Developer Day yang kali ini diadakan di Kampus ITB juga salah satunya adalah untuk mendekatkan diri pada komunitas pengembang dan menciptakan ekosistem seputar platform BlackBerry. Berikut beberapa poin yang saya dapatkan dari wawancara atau bincang singkat dengan perwakilan dari RIM.

Tentang PlayBook, relasi developer dan bagaimana RIM meyakinkan para developer untuk membuat aplikasi PlayBook:

  • Menggelar berbagai acara dan bertemu secara langsung para developer salah satunya adalah dengan mengadakan Developer Day.
  • Secara organic membangun developer group dan memfasilitasi dan mendukung secara penuh para developer yang membangun komunitas mereka.
  • Platform yang ‘terbuka’, Adobe AIR, Adobe Flash, WebWorks, HTML5, native BlackBerry Tablet app, Java-based BlackBerry app, Android-based app.
  • Dari sisi bisnis, akan dirilis App World 3.0 yang telah dilengkapi fasilitas carrier billing bekerja sama dengan telco, potongan 60% – 40%, 60% untuk developer dan 40% dibagi antara RIM dan pihak telco.

Tentang pendekatan RIM ke kampus di Indonesia:

  • Mendekati berbagai kampus di Indonesia dan mengajak pihak kampus ikut membangun ekosistem dengan bekerja sama secara lebih mendalam dengan kegiatan kampus, seperti di ITB yang masuk ke semacam kegiatan ekstrakulikuler, acara berkaitan dengan developer di kampus dan memberi dukungan penuh atas berbagai informasi dan fasilitas termasuk bantuan arahan baik yang berbau teknis maupun hal lain (bisnis).
  • Dengan basis pengembangan Adobe juga bisa menjadi jalur masuk para mahasiswa untuk mengembangkan aplikasi di PlayBook, dengan program khusus sehingga harga program asli Adobe bisa lebih murah.
  • Akan mengadakan developer day di berbagai kampus lain di Indonesia, meski tempat belum resmi diberitahukan, namun sebagai gambaran beberapa kota seperti Surabaya, Jogja, Medan dan Malang masuk dalam pertimbangan RIM.

Tentang pasar medium-low end di Indonesia:

  • Mereka menjelaskan tentang produk second di Indonesia yang animonya cukup besar dan membantu pengguna awal masuk ke pasar mereka dan menjadi titik awal untuk mencoba smartphone dari RIM.
  • Mereka akan fokus ke semua produk yang telah dikeluarkan termasuk dari varian produk yang harganya lebih terjangkau semacam kelas BlackBerry Gemini.

Tentang program gratis PlayBook untuk para developer dan beberapa hal lain:

  • Meski tidak menyebutkan angka namun animo developer sangat baik untuk program gratis PlayBook dimana developer membuat dan mendaftarkan aplikasi untuk PlayBook mereka ke App World dan RIM merasa puas dengan hasilnya.
  • Ada lebih dari 375.000 developer di seluruh dunia.
  • Paid apps, pembayaran saat ini baru bisa menggunakan PayPal dan kartu kredit, in app purchase (yang sudah bisa dijalankan) juga menjadi daya tarik yang diharapkan bisa membuat aplikasi mendatangkan sumber pemasukan bagi developer dan tentunya nanti carrier billing yang menjadi cara atau saluran baru yang berhubungan dengan monetisasi aplikasi.
  • Pihak kampus juga diajak untuk mengembangkan aplikasi yang out of the box, dengan PlayBook yang akan masuk ke Indonesia juga, pihak kampus bisa mengembangkan berbagai aplikasi yang mendukung kegiatan kampus, sangat lokal dan kreatif.
  • RIM juga menjawab pertanyaan tentang apa yang disebut ‘superphone’, kemungkinan memberikan berbagai fasilitas yang bisa dilakukan di PlayBook hadir juga di ponsel BlackBerry lainnya.

Selain yang disebutkan di atas, seperti carrier billing hal yang menarik bagi saya salah satunya adalah pendekatan ke kampus yang dilakukan oleh RIM, selain ke para developer secara umum, kampus kini menjadi bagian penting dari pengembangan ekosistem – developer. Nokia dengan platform-nya juga menjalankan hal yang sama, Blaast juga sama, Android pun demikian. Selain para developer umum, baik berbentuk perorangan maupun perusahaan (studio) kampus menjadi bagian penting dari ekosistem, dukungan pihak kampus pada pengembangan wirausaha juga menjadi ‘bahan bakar’ bagi para mahasiswa untuk lebih tertarik mengembangkan aplikasi.

Bagi RIM, PlayBook – aplikasi – developer adalah 3 hal penting yang harus menjadi acuan strategi mereka di Indonesia, pertumbuhan aplikasi di perangkat tablet semakin tinggi dan semakin menjangkau konsumen luas bukan hanya early adopter atau tech savvy. Indonesia adalah pasar yang besar bagi RIM, berbagai pendekatan yang telah dan akan mereka lakukan tentunya membuktikan hal ini.

Rekan saya Amir juga telah menuliskan juga peluang (atau hambatan) mengembangkan aplikasi di PlayBook. Memang kita harus menunggu perangkat ini masuk ke pasar Indonesia secara luas untuk melihat bagaimana animo konsumen di sini, belum lagi beberapa fasilitas inti dari penggunaan tablet – PlayBook memang belum secara lengkap bisa dinikmati, namun semoga beberapa hal yang dituliskan di atas bisa membantu para developer dan pembaca untuk melihat bagaimana langkah RIM yang berhubungan dengan developer.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

BlackBerry Developer Day: RIM’s Support for Developer and Approach to Universities in Indonesia

Next Story

Hawaiian Group-buying Site Launches in Indonesia as Maiplay

Latest from Blog

Don't Miss

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi

Peran Developer Game di Metaverse

Metaverse jadi salah satu topik yang dibahas dalam Consumer Electronics