Perusahaan penyedia layanan internet Biznet mengungkapkan kucuran dana investasi yang bakal digelontorkan tahun ini sebesar US$100 juta untuk pembangunan jaringan fiber optic hingga 25 ribu km, dibandingkan posisi tahun lalu mencapai 18 ribu km. Angka invesstasi bisa dibilang meningkat dibandingkan kucuran investasi yang dilakukan perusahaan pada 2015, diklaim sebesar US$70 juta.
Dari target tersebut, Biznet mengaku telah merampungkan sebagian proyek pembangunan dengan penambahan 2 ribu km. Dengan demikian, Biznet telah memiliki jaringan hingga 20 km mencakup di lebih dari 100 kota di Jawa, Bali, Sumatera, dan Batam.
“Kami kucurkan investasi untuk pembangunan fiber optic sekitar US$100 juta. Kami bentuk jaringan yang berbentuk ring, mendekati jaringan yang sudah kami bangun sebelumnya agar tidak ada degradasi layanan. Ditargetkan pada akhir tahun ini bisa capai 25 ribu km, tahun lalu sebesar 18 ribu km,” ucap Brand Manager Biznet Gitanissa Laprina, Kamis (8/6).
Adapun saat ini, Biznet masih memproses pembangunan jalur backbone yang dilakukan dalam beberapa jalur seperti: Jalur Semarang-Kudus-Purwodadi-Bojonegoro-Gresik-Surabaya, Jalur Purwokerto-Kebumen-Purworejo-Yogyakarta, dan Jalur Kepanjen-Lumajang.
Gitanissa juga menargetkan adanya penambahan pengguna, diharapkan bisa mencapai 450 ribu pengguna sampai akhir tahun ini dari posisi saat ini sekitar 400 ribu pengguna home pass.
Target Biznet Gio Cloud
Dalam kesempatan yang sama juga hadir pihak dari salah satu anak usaha Biznet yakni Biznet Gio Cloud, perusahaan patungan dengan Internet Initiative Japan Inc (IJC). CEO Biznet Gio Dondy Bappedyanto mengungkapkan saat ini pihaknya banyak melakukan inisiatif bisnis baru dalam rangka memperbesar layanannya, di antaranya menambah tiga lokasi server
Satu lokasi yang bakal segera diresmikan berada di MidPlaza, Jakarta pada September 2017. Dua lokasi lainnya masih dalam tahap diskusi. Sementara ini, Biznet Gio Cloud baru memiliki satu lokasi yang ada di Technovillage, Cimanggis.
“Kami rencanakan server Biznet Gio bakal berada di seluruh Biznet Pop yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk sementara ini, kami targetkan total akhir server yang kami miliki berjumlah empat,” ucap Dondy.
VP Sales and Marketing Biznet Gio Cornelius Hertadi menambahkan keberadaan tambahan server menjadi selling point Biznet Gio Cloud dalam menjamin keberlangsungan layanan terus berjalan. Sesuai dengan visi perusahaan yang ingin menjadi layanan cloud computing yang dapat diandalkan dan aman.
“Dengan adanya dua lokasi server, ada redundant jaminan tidak akan terputus. Ketika terjadi kejadian yang tidak menguntungkan konsumen, mereka bisa langung otomatis backup dan server tetap langsung nyala.”
Hal lainnya yang sedang disiapkan Biznet Gio Cloud adalah penyiapan ISO 27001 untuk standar keamanan informasi, melengkapi sertifikasi yang sudah dipegang perusahaan yakni Payment Card Industri Data Security Standard (PCI DSS). Kehadiran tambahan sertifikasi ini akan mengukuhkan tingkat percaya diri perusahaan dalam menggaet konsumen.
“PCI DSS dan ISO 27001 itu adalah dua sertifikasi standar yang umumnya dimiliki perusahaan cloud computing di luar negeri. Di Indonesia sendiri, baru kami yang memiliki PCI DSS, sertifikasi ini sangat berguna untuk menggaet perusahaan fintech. Lima di antaranya sudah memakai layanan kami karena mereka memerlukan penyimpanan data finansial yang penting.”
Perusahaan juga berencana untuk meluncurkan produk baru untuk menjangkau konsumen dari kalangan UKM menengah ke bawah pada September 2017 mendatang. Selama dua tahun berdiri, Biznet Gio Cloud baru menjangkau UKM skala menengah ke atas. Jumlahnya diperkirakan sekitar 300 perusahaan.