Dark
Light

Berkembangnya Komunitas Gaming di Twitter

4 mins read
October 2, 2022
Beberapa acara gaming yang ramai dibicarakan oleh pengguna Twitter di Indonesia.

Sebagai media sosial, Twitter menjadi alat komunikasi bagi banyak komunitas. Belakangan, salah satu komunitas yang sangat aktif di Twitter adalah komunitas gaming.

Di Twitter, berbagai pelaku industri game berkumpul, mulai dari gamers, streamers, atlet esports, sampai perusahaan game. Twitter menyadari tren ini. Mereka mengungkap, sebanyak 71% pengguna Twitter merupakan gamers. Dan 47% dari pengguna Twitter menonton konten game di platform gaming seperti Twitch.

Pada semester pertama 2022, ada 1,5 miliar tweets yang membahas tentang gaming. Angka ini naik 36% dari tahun lalu. Di blog resminya, Twitter menyebutkan, alasan mengapa jumlah tweet tentang game bisa naik hingga 36% adalah karena maraknya diskusi tentang game-game populer, seperti Elden Ring, yang terkenal dengan tingkat kesulitannya.

Hal lain yang mendorong gamers untuk aktif berdiskusi di Twitter adalah liga-liga esports, seperti VALORANT Champions Tour. Acara seperti Xbox Showcase dan PlayStation’s State of Play juga bisa menciptakan diskusi di kalangan gamers.

“Kami percaya, di ekosistem gaming, Twitter punya peran sebagai tempat untuk berdiskusi tentang game,” kata Reece Brown, Head of EMEA Gaming Content Partnerships, pada VG247. Brown menjelaskan, tugasnya adalah memastikan para kreator konten — mulai dari tim esports sampai perusahaan game — tahu cara untuk memaksimalkan penggunaan Twitter.

“Tugas kami adalah membantu para pengguna untuk tahu cara membangun komunitas mereka di Twitter dan membantu mereka untuk terhubung dengan komunitas tersebut,” ujar Brown. “Kami juga akan membantu kreator konten untuk memonetisasi konten yang mereka buat.”

Fitur dari Twitter untuk Dukung Ekosistem Gaming

Mengingat banyaknya gamers yang menggunakan Twitter, perusahaan media sosial itu pun menyediakan sejumlah fitur yang bisa digunakan untuk mengembangkan komunitas gaming.

Salah satunya, Twitter Circles. Fitur itu memungkinkan pengguna untuk membatasi orang-orang yang bisa melihat tweet yang dia buat. Selain itu, Twitter juga memiliki fitur Super Follower. Bagi seorang kreator konten, fitur Super Follower bisa menjadi salah satu sumber pemasukan mereka.

Sementara bagi fans, fitur itu membuka akses ke konten-konten eksklusif dari kreator konten favorit mereka.

Fitur Super Follower.

“Saya rasa, para kreator telah sejak lama menggunakan Twitter untuk membangun komunitas mereka. Tapi, mereka menggunakan platform lain untuk memonetisasi konten yang mereka buat,” kata Brown.

Dia mengaku, ada banyak perusahaan dan influencer gaming di Twitter yang menyertakan tautan ke situs resmi mereka atau akun mereka di platform lain. “Sekarang, kami jadi sangat fokus untuk memberikan cara untuk memonetisasi pada kreator. Karena, mereka telah membangun komunitas yang penuh warna.”

Dalam membangun komunitas gaming, Brown menjelaskan, Twitter tidak punya rencana untuk bersaing dengan Twitch atau YouTube. Sebaliknya, Twitter justru ingin bisa menjadi pelengkap bagi platform gaming lain. Bukan masalah bagi Twitter jika gamers ingin menonton siaran langsung atau konten dari kreator favorit mereka di platform lain.

Brown berkata, “Yang kami inginkan adalah untuk memberikan pengalaman second-screen terbaik. Jadi, Anda bisa berdiskusi tentang momen yang terjadi di platform lain di Twitter.” Dia menjadikan kerja sama Twitter dengan Riot Games, kreator dari League of Legends dan VALORANT, sebagai contoh.

Baik League of Legends maupun VALORANT memiliki ekosistem esports yang cukup matang. Ketika turnamen League of Legends sedang berlangsung, maka video highlights dari momen paling berkesan akan dibagikan ke audiens secara real-time via Twitter.

Dengan begitu, audiens bisa menikmati konten premium dan pada saat yang sama, berdiskusi dengan sesama fans tentang konten tersebut.

Masalah yang Bisa Muncul

Sayangnya, Twitter juga bukan media sosial yang sempurna. Artinya, masih ada berbagai masalah yang muncul di Twitter, termasuk di kalangan komunitas gaming.

Salah satu masalah itu adalah berita palsu. Contohnya, ketika muncul informasi bohong yang menyebutkan bahwa FromSoftware akan merilis Bloodborne Remastered. Berita palsu itu sempat menyebar di Twitter karena seorang pengguna Twitter iseng mengganti tampilan profilnya agar menyerupai Nibellion, akun Twitter yang sudah dipercaya di kalangan komunitas gaming.

Sempat beredar kabar bahwa Bloodborne Remastered sedang dibuat. | Sumber: GameRant

Saat orang-orang melihat avatar dan nama Nibellion, mereka langsung percaya bahwa Bloodborne Remastered memang sedang dibuat. Seolah hal itu tidak cukup buruk, sejumlah media dan blog pun sempat mempercayai berita palsu tersebut dan membuat artikel tentangnya.

Pada akhirnya, berita bohong itu baru hilang setelah Kotaku, media gaming yang cukup besar, menghubungi PlayStation untuk mengonfirmasi tentang Bloodborne Remastered.

Nibellion menyebutkan, berita palsu tentang Bloodborne Remastered bisa sangat viral karena penyebaran berita palsu itu lebih cepat daripada penyebaran informasi yang menyangkal berita tersebut. Mengingat nama Nibellion dicatut untuk menyebarkan berita bohong tersebut, dia juga sempat kena amukan para gamers, karena dia dianggap menyebarkan berita palsu.

“Sejumlah pengguna Twitter tidak sadar bahwa seseorang mencoba untuk menggunakan nama saya. Mereka lalu menumpahkan kemarahan mereka pada saya karena menyebarkan berita palsu. Padahal, bukan saya yang membuat berita palsu tersebut,” kata Nibellion.

Tampilan profil akun terverifikasi.

Sebenarnya, Twitter telah punya fitur verifikasi untuk meminimalisir penyebaran berita palsu. Akun yang telah terverifikasi akan memiliki ikon centang berwarna biru di akhir username mereka. Dengan adanya fitur verifikasi, harapannya, pengguna Twitter akan bisa membedakan akun resmi dari perusahaan, kreator konten, atau tokoh masyarakat lainnya.

Untuk bisa menjadi akun terverifikasi, akun itu harus mengajukan permintaan pada Twitter. Tentu saja, agar Twitter setuju untuk memberikan centang biru tanda terverifikasi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh akun tersebut. Hanya saja, banyak orang yang menganggap, persyaratan yang ditetapkan oleh Twitter untuk menjadi akun terverifikasi sangat random.

Sebagai contoh, Nibellion merupakan salah satu akun terpercaya di komunitas gaming Twitter. Dia memiliki lebih dari 400 ribu followers dan dipercaya oleh banyak pelaku industri game, termasuk Geoff Keighley, kreator dari The Games Awards. Namun, akunnya tidak memiliki ikon verifikasi dari Twitter.

Akun Twitter Nibellion.

Contoh lainnya, Lance McDonald. Dia adalah kreator konten yang memiliki lebih dari 100 ribu subscribers di YouTube dan 60 ribu followers di Twitter. Dia menjadi populer setelah menemukan “rahasia terakhir” di Nier Automata.

Dia bercerita, dia pernah mengajukan permintaan untuk menjadi akun terverifikasi beberapa kali secara pribadi. Namun, permintaannya selalu ditolak. Dia baru bisa mendapatkan persetujuan Twitter untuk menjadi akun terverifikasi setelah dia protes ke akun @Verified secara terbuka.

“Bagi kreator gaming, Twitter akan meminta Anda untuk menunjukkan tiga artikel berita dari media mainstream yang membahas konten yang Anda buat,” kata McDonald, menjelaskan tentang persyaratan yang Twitter berikan untuk menjadi akun terverifikasi. “Tapi, seperti yang Anda lihat, Twitter selalu menolak permintaan saya walaupun tweet saya sering dikutip di media besar.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, “Saya juga telah memberikan Twitter banyak contoh lain. Untungnya, memiliki halaman Wikipedia bukanlah syarat dari Twitter. Tapi, rasanya menyebalkan jika mereka selalu menolak permintaan saya untuk menjadi akun terverifikasi dan baru menerimanya setelah saya melakukan protes secara publik.”

Previous Story

Elon Musk Pamerkan “Optimus”, Robot Pintar Serbaguna Tesla Seharga Rp300 Juta

Next Story

Wild Hearts, Game Berburu Terbaru dari EA dan Koei Tecmo, Rilis Trailer Perdana

Latest from Blog

Don't Miss

5-Alasan-Poco-C75-Jadi-Smartphone-Sejutaan-yang-Tepat-untuk-Gaming

5 Alasan Poco C75 Jadi Smartphone Sejutaan yang Tepat untuk Gaming

Bermain game kini bukan lagi sekadar hiburan semata. Seiring dengan

POCO Jawab Tantangan Kompetitor Ponsel Gaming dengan Performa dan Harga Ekstrem

POCO kembali menantang pasar smartphone dengan meluncurkan lini produk berperforma