Dark
Light

Beenext Bukukan Dana Kelolaan 2,2 Triliun Rupiah, Startup Indonesia Tetap Jadi Perhatian

1 min read
June 16, 2020
Beenext
Beenext founding members and teams / Beenext

Beenext selaku venture capital asal Singapura yang turut aktif berinvestasi untuk startup tahap awal di Indonesia, hari ini (16/6) mengumumkan telah menutup dua dana kelolaan (fund) baru, mengumpulkan dana senilai US$160 juta atau setara 2,2 triliun Rupiah. Sebelumnya mereka telah membukukan US$110 juta dalam fund pertamanya bertajuk “Beenext Emerging Asia Fund”.

Dana ini bersumber dari institusi di Amerika Serikat, Jepang, konglomerasi keluarga, hingga pengusahan yang tertarik di bisnis digital. Dana baru dirancang untuk menghubungkan startup tahap awal dengan jaringan founder Beenext, demi mendapatkan peluang kemitraan global dan akses ke sumber daya terbaik.

Pendekatan investasi Beenext memang terpusat pada founder; karena di luar komitmen moneter, mereka juga akan memberikan peran kunci dalam mengakselerasi bisnis. Perusahaan telah berinvestasi di lebih dari 180 startup di seluruh dunia, 45 di antaranya dari kawasan Asia Pasifik.

“Covid-19 telah memengaruhi setiap aspek bisnis global, tetapi kami terus melihat para pendiri pemula yang mendorong batasan untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang dalam kondisi ini […] kami merasa perlu memelihara ekosistem kewirausahaan untuk memastikan kami bangkit kembali sebagai komunitas pendiri yang kuat,” ujar Founder & Managing Partner Teruhide Sato.

Ia melanjutkan, “Beenext selalu percaya untuk membangun bisnis bersama dengan pendiri dan co-investor lokal, demi memiliki dampak yang langgeng. Kami menantikan untuk bisa menciptakan dan tumbuh bersama dengan lebih banyak pendiri perusahaan baru.”

Dalam rilis disebutkan, dana akan difokuskan ke ekosistem di India, Asia Tenggara, dan Jepang. India akan mendapatkan porsi 50% dari dana kelolaan pertama dengan tetap meningkatkan volume pendanaan di Asia Tenggara.

Kepada DailySocial, Faiz Rahman dari Beenext menjelaskan, “Kami berencana mengalokasikan 40% dari dana kelolaan untuk Asia Tenggara dan Indonesia. Kami terus fokus pada startup tahap awal, di sektor e-commerce, fintech, healthtech, agritech, logistik, HR-tech, dan SaaS.”

Kendati hingga saat ini Beenext belum punya tim dan kantor lokal di Indonesia, mereka telah berinvestasi ke 16 startup Indonesia dan beberapa startup regional yang ekspansi ke pasar Indonesia. Termasuk di antaranya Ralali, Zilingo, Amartha, Dekoruma, Happy Fresh, Sweet Escape, Zenius, Snaphunt, Mekari, Andalin, Janio, Ritase, Provesty, AgenKan, Raena, Jendela360, Akseleran, AdaKerja, dan TrustMedis. Tiga nama terakhir mendapatkan investasi sekitar awal tahun 2020 ini.

Previous Story

Tencent Umumkan PMWL Season Zero Dengan Format Online

Beenext
Next Story

Beenext Closes 2.2 Trillion Rupiah Fund, Indonesian Startups Remain a Potential

Latest from Blog

Don't Miss

Semakin Banyak Developer Game yang Tertarik dengan Blockchain Game

Belakangan, semakin banyak developer game yang tertarik dengan blockchain game.
(Ki-ka) Partner Tunnelerate Ayunda Afifa, Bharat Ongso, Ivan Arie Sustiawan, and Riswanto / Tunnelerate

Co-Founder dan eks-CEO TaniHub Ivan Arie Sustiawan Ingin Bangkitkan “Founder” Startup Lokal Melalui Perusahaan Modal Ventura Tunnelerate

“Someday I would like to give back to the community.”