Dark
Light

Bareksa Incar 250 Ribu Investor Reksa Dana

1 min read
April 12, 2018
Bareksa Incar 250 Ribu Investor Reksa Dana / Bareksa

Marketplace reksa dana Bareksa targetkan dapat menggaet hingga 250 ribu investor sepanjang tahun ini, atau naik hampir tiga kali lipat dari capaian di tahun sebelumnya, yakni sebanyak 63 ribu investor. Hingga awal April 2018, diklaim Bareksa telah mencapai 100 ribu investor dengan dana kelolaan mencapai lebih dari Rp850 miliar.

Dari pencapaian tersebut Bareksa disebut menguasi pangsa pasar reksa dana sekitar 16% berdasarkan jumlah investor. Bila dilihat dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah total investor reksa dana tercatat sebanyak 619.380 investor per tahun lalu.

“Paling tidak tahun ini kami ingin incar 250 ribu nasabah dengan penetrasi sekitar 30% untuk industri reksa dana,” terang Presiden Direktur Bareksa Ady F Pangerang kepada DailySocial.

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan memperluas kemitraan dan mengandalkan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel online yang bakal diselenggarakan pada 14-25 Mei 2018. Bareksa terpilih sebagai salah satu mitra distribusi SBN 003.

Selain Bareksa, yang mendapatkan izin tersebut ada enam bank, dua perusahaan efek, dan satu fintech. Enam bank tersebut adalah Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, dan DBS. Sedangkan mitra perusahaan efek adalah Tri Megah dan Bareksa. Adapun mitra fintech adalah Investree.

Untuk membeli SBN 003 sangat terjangkau bagi generasi milennial karena dapat dimiliki mulai dari Rp1 juta. Batas maksimal kepemilikan SBR 003 adalah Rp3 miliar dengan yield di atas rata-rata bunga deposito bank BUMN.

“Kami akan berpartisipasi di situ. Prosedur pendaftarannya hampir sama ketika ingin daftar jadi investor reksa dana di Bareksa, hanya saja calon investor harus memasukkan data NPWP.”

Agar dapat mendongkrak investor SBN, perusahaan bakal giat melakukan edukasi kepada masyarakat dan komunitas terkait perbedaan SBN ritel dengan reksa dana. Reksa dana dari sisi redemption memiliki fleksibilitas karena dapat ditukar kapan saja.

Sementara SBN ritel tidak bisa ditukar kapan saja karena memiliki periode waktu tertentu. Di samping itu, kuponnya dinilai lebih tinggi dari deposito dan dijamin langsung oleh pemerintah.

Sejauh ini Bareksa baru bekerja sama dengan Bukalapak, Tokopedia, Doku, dan Mandiri e-Cash. Dengan Mandiri e-Cash perusahaan permudah pembayaran atau pembelian reksa dana.

Pihaknya terus membuka kerja sama dengan perusahaan lainnya untuk permudah masyarakat dalam mengakses reksa dana, selain harus mengunduh aplikasi Bareksa yang sudah dirilis pada beberapa waktu belakangan.

“Pekerjaan rumah kami berikutnya adalah meningkatkan penetrasi, seiring meningkatkan pelayanan. Bagaimana orang bisa lebih mudah untuk investasi, bagaimana mengedukasinya ketika mereka merugi, dan sebagainya,” tandas Ady.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Qualcomm Kembangkan Chipset Khusus untuk Perangkat IoT yang Mengemas Kamera

Next Story

Cara Mengatasi Blog WordPress yang Blank Putih

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah