6 April 2023

by Lukman Azis

Bagaimana Para Kreator Konten Video Memanfaatkan Chatbot AI ChatGPT?

Memanfaatkan Chatbot AI ChatGPT dari sudut pandang kreator konten dengan prinsip lebih sedikit adalah lebih banyak

Ada dua hal yang mengubah kehidupan saya di tahun 2023. Itu terjadi setelah saya mulai menerapkan prinsip Pareto dari buku Living The 80/20 Way karya Richard Koch. Salah satu pesan yang paling mengena ialah lebih sedikit adalah lebih banyak dan berfokuslah pada sedikit hal yang benar-benar penting saja.

Ya, perkembangan teknologi dan laju informasi yang begitu cepat, entah disadari atau tidak, kita mungkin telah terseret di jalur cepat yakni “lebih banyak dengan lebih banyak”. Cara 80/20 mendorong kita melakukan lebih sedikit hal dan bekerja untuk sesuatu yang paling menghasilkan.

Aturan tentang fokus, kurang adalah lebih. Saya masih belajar menerapkan tujuan 80/20 pada aspek kehidupan pribadi, tetapi dampaknya sangat nyata. Pekerjaan utama dapat selesai lebih cepat, ada lebih banyak waktu bersama anak-anak, dan waktu untuk diri sendiri sebagai kreator konten.

Saya Mungkin Jatuh Cinta dengan ChatGPT

Kita hidup di masa sekarang, bukan di masa lalu atau di masa depan. Jadi nikmati hidup dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan, bagi saya salah satunya adalah kreasi konten. Nah hal kedua yang dapat mendukung rute 80/20 sebagai solo kreator konten adalah tool AI serbabisa ChatGPT.

Hati-hati chatbot AI yang dikembangkan oleh OpenAI ini bisa menjadi jebakan klasik. Sebab dapat meningkatkan produksi konten yang lebih banyak dengan bekerja lebih keras, yang akan menguras waktu dan energi.

Sebaliknya cara 80/20 berbeda, ChatGPT bisa membantu kita membuat konten dengan usaha yang jauh lebih sedikit. Fokus bikin konten yang unik atau sedikit berbeda, nikmati prosesnya, dan berpikir meracik alur kerja yang efisien.

Alur Kerja yang Lebih Efisien dengan ChatGPT

Secara umum, ada tiga tahap utama dalam membuat konten video kreatif yakni pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Di tiap tahapnya, ada beberapa tugas berbeda sesuai dengan jenis konten yang perlu dikerjakan dengan teliti.

Di sini kita akan coba memanfaatkan ChatGPT untuk mempermudah proses pembuatan konten. Mulai dari pra produksi, ChatGPT dapat membantu kita membuat daftar ide-ide kreatif untuk video Anda untuk satu minggu atau satu bulan ke depan.

Kita dapat mengetik pertanyaan tentang topik tertentu atau untuk ide-ide yang spesifik. Misalnya, bisakah memberi saya ide untuk video tentang skill yang perlu dipelajari oleh kreator konten? Ide untuk video tentang tips memotret foto minimalis dan banyak lagi. Jujur saya pernah khilaf, memetakan ratusan ide video pendek menarik dalam semalam menggunakan ChatGPT.

Masih di tahap pra produksi, ChatGPT juga dapat memangkas waktu saat menulis script. Misalnya kita bisa mengetik, bantu saya buatkan script video pendek tentang tips memotret foto cafe yang minimalis. Tugas kita adalah mengedit script tersebut agar sesuai dengan gaya bahasa atau target audiens kita.

Beralih ke tahap produksi, pada tugas-tugas produksi seperti pengambilan gambar dan audio, ChatGPT tidak dapat membantu kita secara langsung. Namun kita bisa meminta saran untuk mendapatkan referensi tambahan. Misalnya, saya adalah videografer, bisakah memberi saya saran cara pengambilan video yang minimalis?

Ke tahap pasca produksi, tugas yang menanti juga cukup banyak. Mulai dari mengedit video, dalam tugas ini ChatGPT juga tidak dapat membantu secara langsung. Namun pada tugas distribusi konten, ChatGPT dapat membantu banyak mulai dari meminta membuat judul yang menarik, deskripsi video, dan tag yang tepat untuk keperluan SEO.

ChatGPT memang serbabisa, chatbot AI ini dapat membantu para kreator konten memudahkan mengerjakan beberapa tugas tertentu dalam proses pembuatan konten kreatif, tetapi tidak semuanya. Tugas yang ditangani oleh ChatGPT seperti referensi ide dan penulisan script juga masih memerlukan sentuhan kita.

Tindakan 80/20 Dalam Kreasi Konten

Harus diakui, tahapan pembuatan video kreatif cukuplah kompleks. Kehadiran ChatGPT membuat prosesnya lebih mudah, hemat waktu, dan menyenangkan. Sebagai bagian dari tindakan 80/20, saya juga mengoptimalkan alur kerja menjadi dua level sesuai kualitas konten.

Misalnya untuk konten pilar, saya mengeluarkan semua yang saya bisa. Mulai dari ide menjadi script, termasuk pengambilan gambar A-Roll dan B-Roll, serta editing maksimal di Premiere Pro lengkap dengan animasi. Sementara, untuk konten pendukung atau konten dengan isi yang standar cukup menggunakan voice over atau hanya teks dan mengandalkan animasi yang dibuat menggunakan Canva.

Satu hal lagi, tentang distribusi konten. Meski sudah dibantu ChatGPT, berdasarkan pengalaman saya menangani banyak platform sekaligus juga akan menguras waktu dan energi. Di YouTube Shorts misalnya, ada batasan durasi 60 detik dan 90 detik untuk Instagram Reels. Belum lagi kita harus mengganti backsound.

Jadi tindakan 80/20 saya lainnya adalah fokus mengembangkan satu akun di satu platform. Misalnya fokus di TikTok, platform lain seperti YouTube, Instagram, dan lainnya cukup dikembangkan secara perlahan saja. Adapun fokus saya di dunia digital kreator karena saya yakin akan potensinya dan ChatGPT sangat menghemat waktu dan usaha, tetapi bukan segalanya.

Photo by Levart_Photographer on Unsplash