Dark
Light

Bagaimana Cara PlayStation 4 Pro, Console Seharga US$ 400, Sajikan Game di Resolusi 4K?

1 min read
October 10, 2016

Tema 4K gaming lahir karena keinginan sebagian kecil gamer untuk menikmati permainan di resolusi super-tinggi, dan kini ia berubah menjadi standar hiburan next-gen. 4K juga merupakan salah satu faktor pemicu refresh hardware di era console generasi kedelapan. Tapi mendekati pelepasan PlayStation 4 Pro, informasi yang diungkap Sony mengenainya masih terbilang minim.

Beragam demo game, dari mulai Days Gone sampai Horizon: Zero Dawn, yang Sony pamerkan di PlayStation Meeting memberikan alasan kuat mengapa fans tampak bersemangat menyongsong kehadiran PS4 Pro. Faktor andalan lain ialah harganya. Jarak antara ‘New’ PlayStation 4 dan Pro cukup dekat, versi high-end tersebut dibanderol US$ 400, setara dengan harga PlayStation 4 di awal perilisannya. Tapi bagaimana sebetulnya cara console US$ 400 itu menangani 4K gaming?

Tim Digital Foundry Eurogamer memberikan penjabaran lengkap di artikel mereka. Terlepas dari janji Sony (dan tentu saja Microsoft lewat Project Scorpio) soal kapabilitas sistem menyentuh resolusi 4K, mereka belum menyampaikan apakah hardware sanggup menyajikan 60 frame rate per detik atau tidak. PS4 Pro dan rivalnya dibatasi oleh satu hal serupa, yaitu sedikitnya pilihan CPU berteknologi x86.

Menurut analisis Digital Foundry, seluruh konten 4K yang diperlihatkan di PlayStation Meeting merupakan hasil dari upgrade resolusi 1080p dan tidak berjalan di native 4K. Pendekatan Sony buat PS4 Pro adalah memperlakukan ultra-high-definition sebagai ‘kanvas’ buat gameplay di resolusi lebih tinggi, bukannya memproses pixel tiap saat ala proses standar. Caranya ialah meng-ekstrapolasi struktur 2×2-pixel menjadi 4×4-pixel menggunakan hardware build-in di GPU PS4 Pro.

Teknik ini biasa dikenal dengan istilah upscaling, dan kualitasnya tergantung dari permainannya. Tapi dengan bermain di televisi ruang keluarga, Digital Foundry cukup yakin 4K upscale terlihat mirip resolusi native UHD. Dan kabar gembiranya lagi, developer tidak perlu mengeluarkan modal lebih banyak. Tentu saja upscale menyisakan satu pertanyaan: seberapa efektif hardware anyar tersebut mengerjakan tugasnya? Dan hal ini jadi tantangan besar buat Sony.

Digital Foundry hampir tidak menemukan masalah dalam Horizon dan Days Gone, namun melihat sedikit artefak pada Call of Duty: Infinite Warfare, serta keterbatasaan PS4 Pro saat menjalankan Infamous First Light dan demo Uncharted 4. Mungkin Anda juga sudah melihat komparasi Rise of the Tomb Raider di PS4 Pro dan PC, di mana kurangnya memori menyebabkan console tidak bisa menyuguhkan tekstur super-tinggi.

Terlepas dari kekurangannya itu, PS4 Pro tetap merupakan medium 4K gaming menarik, apalagi ia dijajakan di harga sangat atraktif. Saat ini telah tersedia banyak pilihan layar 23- sampai 27-inci di pasar, dan dengan ukuran yang lebih kecil, artefak jadi lebih sulit terlihat.

PS4 Pro rencananya akan dirilis pada tanggal 10 November 2016.

Previous Story

DStour #18: Berkenalan dengan “Double Robot” di Kantor Veritrans

Next Story

Porsche Kembangkan Sistem Charger Mobil Elektrik yang Lebih Cepat 2x Lipat dari Tesla Supercharger

Latest from Blog

Don't Miss

Kamera-Mirrorless-Flagship-Sony-A1-II-Diperkenalkan,-Ini-Fitur-Unggulannya

Kamera Mirrorless Flagship Sony A1 II Diperkenalkan, Ini Fitur Unggulannya

Sony telah mengumumkan kamera mirrorless flagship terbarunya, Sony A1 II,

Realme 13 Pro Series 5G Segera Hadir di Indonesia, Usung Dual Sony Lenses

Realme kembali ingin mencuri perhatian anak muda dengan menghadirkan gebrakan