Kehadiran kembali konsol legendaris Atari tentu sudah dinantikan oleh para gamer di seluruh dunia sejak pertama kali diperkenalkan pada 2018 lalu. 4 tahun berlalu, akhirnya konsol terbaru bernama Atari VCS tersebut dirilis ke pasaran.
Namun, peluncuran Atari VCS ini kelihatannya tidak sesuai harapan banyak gamer. Beberapa media yang telah mengeluarkan review terhadap konsol ini seperti IGN langsung menunjukkan alasan-alasan mengapa konsol ini menjadi kegagalan lain dari konsol baru yang ingin masuk ke pasaran.
Yang pertama adalah konsol ini tidak akan membawa game baru Atari namun memainkan 80 game-game klasik Atari dan arcade yang sudah disematkan di dalamnya. Konsol ini dikatakan mampu mendukung resolusi 4K tetapi performanya sangat buruk.
Di luar hal tersebut konsol ini difungsikan sebagai mini PC. Namun untuk menggunakan fitur ini para gamer harus memiliki flashdisk/ harddisk eksternal untuk menginstal sistem operasinya sendiri. Dari yang dikatakan IGN, Atari VCS dikatakan sudah terbukti mampu menjalankan Windows namun tidak bisa menjalankan Ubuntu.
Dan yang paling mengejutkan dari Atari VCS adalah harganya. Konsol ini ditawarkan dengan harga US$300 atau sekitar Rp4.341.000. Namun untuk harga tersebut para pemain tidak akan mendapatkan kontroler.
Sedangkan untuk mendapatkan kontroler modern dan klasiknya, para gamer harus membeli bundle seharga $400 atau sekitar Rp5.788.300. Berarti konsol tersebut berada di kisaran harga dari Nintendo Switch, Xbox Series S, dan bahkan Playstation 5 Digital.
Dengan harga yang bisa dikatakan setara dengan konsol next-gen. Atari VCS menjadi konsol yang terbilang mahal karena tujuan utamanya untuk memainkan game-game retro sebenarnya bisa dengan mudah dilakukan di PC lewat emulator.
Apalagi konsol ini bahkan masih memiliki beberapa masalah teknis untuk menjalankan game-game retro atau arcade. Salah satunya adalah masih bermasalahnya konsol ini memainkan game-game di resolusi 4K.
Bahkan grafis yang ditawarkan dari game-game retro yang dijalankan tidak lebih bagus dari emulator di PC. Sehingga, kemungkinan besar konsol Atari VCS ini akan lebih jadi barang koleksi semata — terutama lewat desain bergaya retro yang ikonik.