Laporan keuangan kuarter 4 tahun 2012 dari Nokia menyebutkan beberapa data pengiriman dan penjualan atas perangkat mereka. Salah satu poin mengungkapkan bahwa ponsel jenis Asha masih superior di bandingkan ponsel keluaran Nokia lainnya.
Seperti yang dikutip dari AllThingsD, untuk pengiriman ponsel yang dilakukan pada kuarter keempat ini ada 9.3 juta unit perangkat smartphone Asha disusul 4.4 juta unit Lumia. Asha sendiri dipisahkan antara yang feature phone dan smartphone, data di atas tidak termasuk Asha feature phone. Sedangkan pengiriman ponsel Symbian ada 2.2 juta unit.
Sedangkan data lainnya yang disebutkan antara lain penjualan net mobile phone kurang lebih sebesar EUR 2.5 miliar dengan volume total 79.6 juta dan diisi oleh 9.3 juta Asha full touch smartphone. Lalu penjualan perangkat pintar kurang lebih EUR 1.2 miliar dengan total volume 6.6 juta unit yang terdiri dari 4.4 juta unit Lumia.
Di Indonesia sendiri Asha cukup mendapatkan tempat, perangkat yang juga tersedia dalam beberapa tipe termasuk layar sentuh penuh ini juga menjadi pilihan pasar menengah bawah yang ingin menikmati pengalaman perangkat pintar dengan harga murah. Asha yang dikategorikan smartphone dilengkapi dengan sistem operasi S40, yang meski lebih terbatas dari smartphone lain tetapi bisa menjadi pilihan untuk perangkat medium ke bawah.
Data ini juga bisa menjadi gambaran bahwa superior perangkat medium – bawah dari Nokia masih mendominasi. Meski demikian Lumia juga patut dicermati sedangkan Symbian, meski juga masih populer sudah mulai menurun, masuk akal karena bisa jadi Asha akan menggantikan Symbian untuk pangsa pasar medium – bawah ini dan Lumia untuk pasar premium.
Mengamati geliat pergerakan Nokia di Indonesia sendiri memang menarik, dengan Android yang semakin populer dan RIM yang masih cukup berjaya, Indonesia menjadi ladang pertarungan yang semakin sengit. Asha sendiri memiliki penjualan yang kuat di negara lain seperti India, Afrika, Amerika Latin dan Eropa Timur.
Asha sendiri bisa jadi lebih dikenal sebagai feature phone, dengan harga murah dan fitur/fasilitas terbatas jika dibandingkan dengan ponsel menengah bawah Android, namun Nokia berbenah dengan menghadirkan berbagai fitur pada seri Asha yang ditujukan untuk memberikan pengalaman smartphone, misalnya saja seri yang dilengkapi dengan layar sentuh, serta berbagai fitur untuk akses ke media sosial, akses internet dengan Xpress Browser, dll. Ponsel jenis ini juga mendapatkan predikat ‘smartphone’ dari beberapa lembaga riset global.
Tentunya menarik untuk terus melihat strategi Nokia, terutama di Indonesia, apalagi persaingan mobile semakin sengit. Beberapa brand juga siap untuk merilis perangkat baru mereka awal tahun ini, sebut saja RIM dengan BlackBerry 10, juga Intel yang dikabarkan akan memperkenalkan perangkat bergerak yang didukung prosesor mereka yang bekerja sama dengan pabrikan ponsel.