Studio game Artoncode Indonesia saat ini sedang melakukan kampanye penggalangan dana di Kickstarter untuk game terbaru yang sedang mereka kerjakan. Game tersebut berjudul Winterflame: The Other Side, sebuah game petualangan dengan cara permainan memecahkan teka-teki (puzzle). Kampanye tersebut telah resmi dimulai pada 21 April 2015 dan akan diakhiri pada tanggal 29 Mei 2015.
Target pendanaan yang dicanangkan oleh Artoncode adalah 68.000 dolar Kanada (sekitar 715 juta Rupiah). Penggalangan dana ini dilakukan Artoncode karena pihaknya bertekad menjadikan Winterflame tolok ukur baru bagi game puzzle-adventure, sekaligus ingin membuat studio game Indonesia diperhitungkan di kancah dunia. Untuk proyek ini, Artoncode bekerja sama dengan beberapa pihak di Amerika Serikat yang kualitasnya sudah diakui sebagai kelas dunia.
Tim Artoncode pernah membawa Winterflame ke Game Developers Conference di San Fransisco, Amerika Serikat, pada bulan Maret lalu. Di sana Winterflame menarik perhatian studio musik dan komposer juara, Hexany Audio (Disney Infinity, Family Guy: Back to the Multiverse) dan Mike Raznick (Tekken Mobile, Oddworld: New ‘n’ Tasty!), untuk bekerja sama mengerjakan musik dan sound Winterflame.
Selain bersama studio musik dan komposer tersebut, Artoncode juga akan bekerja sama dengan percetakan 3D Sandboxr di Amerika Serikat untuk memproduksi minifigure Lev (tokoh dalam game) yang akan dijadikan hadiah bagi sebagian pemberi dana.
Winterflame: The Other Side dibuat berdasarkan novel fantasi pemenang penghargaan, Vandaria Saga: Winterflame. Bahkan pada tahap awal pengembangannya, Winterflame: The Other Side telah memenangkan penghargaan Most Promising Game di Indonesia Game Show 2014. Game ini didesain untuk PC dan akan diluncurkan pada April 2016.
Ini bukan kali pertamanya pengembang game lokal melakukan kampanye penggalangan dana melalui portal Kickstarter. Sebelumnya pengembang game TouchTen juga pernah melakukan hal yang sama untuk proyek game Target Acquired. Studio game Tinker Games juga pernah melakukan hal yang sama untuk proyek Pale Bule.
Model crowdfunding memang banyak dinilai menjadi model yang cukup efektif untuk mendapatkan pendanaan pada sebuah proyek kreatif. Di Kickstarter, penggunalah yang diharapkan menilai sebuah ide proyek dan kemampuan pencetus proyek tersebut untuk mewujudkan ide tersebut. Jika pengguna menilai ide tersebut brilian dan mungkin diwujudkan pengguna bisa mendukung proyek tersebut.