Twitter merupakan sebuah media sosial yang tergolong masih ramai digunakan. Di tengah-tengah tren media sosial yang kini lebih banyak berbasis gambar, video, dan video pendek, Twitter masih eksis dengan interaksi berbasis teksnya.
Namun dalam beberapa waktu terakhir, Twitter sedang dilanda kekacauan. Pasalnya, sejak dibeli oleh Elon Musk, sudah banyak kebijakan kontroversial yang manfaatnya sering dipertanyakan oleh pengguna, mulai dari Twitter Blue hingga yang terakhir pembatasan jumlah cuitan yang dapat dibaca pengguna.
Seolah melihat kesempatan tersebut, Instagram memperkenalkan Threads, sebuah media sosial berbasis teks yang mereka kembangkan. Mark Zuckerberg selaku bos Meta sendirilah yang memperkenalkannya ke publik. Dengan begitu, Threads sepertinya sudah siap untuk menyaingi dan menghisap para pengguna Twitter untuk beralih platform.
Tak lama setelah pengumuman tersebut, Threads langsung diserbu warganet. Dalam satu jam pertamanya, Threads berhasil mengumpulkan sebanyak 5 juta pengguna. Sekitar 18 jam pasca Threads dirilis, tercatat sudah ada lebih dari 30 juta pengguna dari seluruh dunia yang telah mendaftar. Banyak fitur-fitur menarik yang dimiliki Threads dan tentunya tidak ada pembatasan baca yang diterapkan di dalamnya.
Besarnya animo warganet yang berbondong-bondong mendaftar tersebut seolah membenarkan adanya ketidakpuasan dan kekecewaan para pengguna Twitter terhadap sepak terjang Elon Musk selama ini.
“Visi dari Threads adalah untuk menciptakan sebuah opsi ruang publik yang ramah untuk percakapan. Kami berharap bisa mengambil apa yang baik dari Instagram dan membuat sebuah pengalaman baru yang meliputi teks, gagasan, dan diskusi,” ungkap Mark Zuckerberg, CEO Meta.
On Twitter, everyone’s voice matters.
Whether you’re here to watch history unfold, discover REAL-TIME information all over the world, share your opinions, or learn about others — on Twitter YOU can be real.
YOU built the Twitter community. 🙏👏 And that’s irreplaceable. This…
— Linda Yaccarino (@lindayacc) July 6, 2023
CEO baru Twitter, Linda Yaccarino, juga sempat mengeluarkan cuitan yang menanggapi melesatnya Threads. Meski berhasil menarik banyak pengguna, Ia meyakini bahwa Twitter dan komunitasnya tidak akan tergantikan.
Karena masih di bawah naungan Meta, pengguna yang sudah memiliki akun Instagram bisa melakukan log-in dengan akun mereka. Threads sudah tersedia di lebih dari 100 negara dan dapat diunduh secara gratis melalui Apple App Store dan Google Play Store.