Fakta menunjukkan bahwa tidak sedikit orang yang menganggap faktor privasi sebagai salah satu pertimbangan penting dalam kegiatan berkomunikasi. Fakta seperti ini juga yang membuat aplikasi seperti Snapchat populer, dimana salah satu fitur andalannya adalah self-destructing message, alias pesan yang akan terhapus secara otomatis setelah beberapa saat.
Namun dalam kasus Snapchat, sang lawan bicara masih bisa menghubungi Anda karena ia tahu username Anda. Demikian pula dengan aplikasi messaging lainnya; mau bagaimanapun Anda menghindar, sang lawan bicara masih bisa menghubungi karena ia telah menyimpan nomor, PIN maupun bentuk identitas permanen Anda lainnya.
Atas dasar seperti itulah sebuah startup bernama Buzz punya ide soal aplikasi messaging yang unik. Ketimbang mengandalkan username permanen, Buzz memanfaatkan bentuk identitas unik yang bisa diubah kapan saja Anda mau.
Info menarik: Aplikasi Who’s Down dari Google Bantu Anda Janjian Nongkrong dengan Cepat
Jadi semisal Anda bertemu seseorang di sebuah kafe, Anda hanya perlu membagikan identitas sementara berjuluk Buzz Code ini kepadanya. Selanjutnya, Anda punya waktu 72 jam sebelum percakapan ini selesai dengan sendirinya; selesai dalam artian selamanya, alias permanen.
Ya, ketimbang menawarkan fitur self-destructing message, Buzz justru menitikberatkan fitur self-destructing connection. Jadi setelah 72 jam, akan muncul pertanyaan apakah Anda hendak lanjut berbincang atau tidak. Kalau hanya satu user yang menjawab “ya”, maka koneksi akan otomatis diputus dan lawan bicara Anda tak bisa lagi menghubungi Anda bagaimanapun caranya.
Waktu 72 jam tersebut juga bukan satu-satunya pilihan. Anda bisa menghentikan percakapan sekaligus memutus koneksi antara Anda dan sang lawan bicara kapan saja Anda mau. Buat yang tertarik dengan konsepnya, silakan unduh Buzz di Google Play atau App Store, gratis.
Sumber: TechCrunch.