Apa yang Membuat Pokemon Populer?

Pokemon merupakan salah satu franchise hiburan paling besar di dunia

Nintendo meluncurkan Pokemon Scarlet dan Violet untuk Nintendo Switch pada 18 November 2022. Hanya dalam waktu 3 hari, game Pokemon terbaru itu terjual sebanyak 10 juta unit.

Dengan durasi yang sama, jika dibandingkan dengan game-game lain buatan Nintendo, Scarlet dan Violet berhasil menjadi game dengan angka penjualan tertinggi. Padahal, game Pokemon tersebut dikabarkan memiliki banyak masalah, baik dari segi performa maupun grafik. Hal ini memunculkan pertanyaan: Kenapa Pokemon begitu populer?

Mengapa Pokemon Sangat Populer?

Salah satu metrik untuk mengukur popularitas sebuah franchise adalah valuasi dari franchise tersebut. Sayangnya, nilai dari franchise Pokemon tidak lagi diumumkan sejak beberapa tahun lalu. Namun, Head of Games Research, Ampere Analysis, Piers Harding-Rolls, memperkirakan, pada Maret 2017, nilai franchise Pokemon mencapai sekitar US$56,2 miliar.

Sejak saat itu, nilai franchise Pokemon diperkirakan masih akan terus naik. Walau valuasi dari franchise Pokemon diduga tidak menembus US$100 miliar, per Maret 2021, ia tetap merupakan salah satu franchise hiburan terbesar di dunia. Hanya ada empat franchise lain yang nilainya melebihi US$50 miliar, yaitu Star Wars, Mickey Mouse, Winnie the Pooh, dan Hello Kitty.

Pesawat terbang pun menampilkan Pokemon. | Sumber: Wikipedia

Satu hal yang membedakan Pokemon dengan empat franchise tersebut adalah media hiburan utama dari Pokemon adalah game. Hal ini menjadikan Pokemon sebagai franchise game terbesar di dunia. Tentu saja, sebagai franchise entertainment, Pokemon juga hadir dalam media lain selain game, seperti animasi, film, buku, mainan, produk makanan dan minuman, sampai pesawat terbang.

"Pokemon tidak hanya dapat mendorong para fans-nya untuk memainkan game-nya, ia juga sukses membangun reputasi sebagai merek cross-entertainment, memberikan pengaruh pada lebih dari satu generasi, dan memonetisasi fans," kata Karol Severin, Senior Analyst, Midia Research, pada GamesIndustry.

"Franchise game lain biasanya fokus untuk membuat para fans memainkan game dari franchise tersebut. Sementara itu, fokus dari franchise Pokemon adalah untuk mengembangkan dan memonetisasi elemen narasi, karakter, dan mekanik dari game."

Berdasarkan survei konsumen Midia pada Q4 2020, game Mario masih lebih populer dari game Pokemon. Buktinya, sebanyak 12% responden survei pernah memainkan Mario, sementara jumlah pemain game Pokemon hanya mencapai 6% responden.

Meskipun begitu, para gamers Pokemon memiliki kemungkinan lebih besar untuk menghabiskan US$5 atau lebih demi mengonsumsi konten atau produk Pokemon, baik berupa game, musik, atau video.

Pokemon Go menggunakan teknologi AR. | Sumber: Game Informer

Harding-Rolls menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat Pokemon sukses sebagai brand global. Salah satunya, konsep Pokemon yang bisa diterima oleh banyak orang dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda, popularitas game dan budaya Jepang pada tahun 1980-an, dan kedekatan Pokemon dengan Nintendo, yang cukup sukses di Amerika Serikat.

Severin menambahkan, faktor lain yang membuat Pokemon sukses sebagai franchise game adalah timing yang tepat. "The Pokemon Company selalu dapat melakukan ekspansi ke platform dan sektor yang tepat di waktu yang tepat, mulai dari tabletop trading card, seri animasi yang ditayangkan secara rutin di TV, sampai Pokemon Go yang dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan era pandemi, " ujarnya.

Berbagai Jenis Media yang Menampilkan Pokemon

Pokemon berhasil menjadi franchise yang populer di dunia tidak hanya karena ia bisa hadir di platform baru pada saat yang tepat, tapi juga media-media hiburan terkait Pokemon saling terhubung dengan satu sama lain. Sebagai contoh, salah satu episode dari anime Pokemon bercerita tentang kompetisi Magikarp, yang bisa membuat penonton tahu akan keberadaan mobile game berjudul Magikarp Jump.

Contoh lainnya, fans yang memesan tiket untuk film Pokemon akan mendapatkan monster legendaris baru dan versi khusus dari Celebi di Sword dan Shield. Tak berhenti di situ, setiap ada film Pokemon baru yang ditayangkan -- seperti Detective Pikachu -- maka game-game seperti Pokemon Go, Pokemon Masters, atau game trading card Pokemon akan mengadakan event khusus.

Tampilan game Magikarp Jump. | Sumber: 9to5Mac

Pendapat menarik hadir dari Marti Bennett, kreator di balik channel YouTube Virtually Marti. Dengan fokus untuk membuat video terkait Pokemon, Bennett berhasil mendapatkan lebih dari 9,7 ribu subscribers. Dia mengatakan, franchise Pokemon selalu memiliki konten baru untuk dibahas.

Dan walaupun media yang menampilkan Pokemon biasanya terhubung dengan satu sama lain, fans tidak harus mengikuti semua media itu untuk bisa menikmati Pokemon. Sebagai contoh, gamers Pokemon Go tetap bisa menikmati game itu tanpa harus menonton anime atau film Pokemon. Begitu juga sebaliknya.

"Pokemon selalu menampilkan sesuatu yang baru. Sulit bagi Anda untuk menghindari segala sesuatu tentang Pokemon," kata Bennett. "Franchise ini selalu berhasil menarik audiens baru karena ia dikemas sedemikian rupa sehingga fans baru pun bisa tetap menikmatinya. Biasanya, franchise yang sudah berumur lama akan lebih sulit untuk dipahami oleh fans baru."

Pokemon disajikan dalam begitu banyak media sehingga sebagian fans-nya bahkan tidak tahu asal-usul dari franchise tersebut. Bennett bercerita, dia mengenal orang-orang yang tahu tentang Pokemon karena tahu tentang trading card-nya, tanpa tahu bahwa Pokemon juga dibuat menjadi game. Dia bahkan merasa, saat ini, ekosistem Trading Card Game (TGC) dari Pokemon lebih besar dari komunitas video game-nya.

Pokemon juga hadir dalam Trading Card Game. | Sumber: Notebook Check

Meskipun begitu, para analisis memperkirakan, game akan tetap punya peran penting dalam membesarkan dan mempertahankan popularitas Pokemon sebagai franchise. Pasalnya, monster yang hadir di trading card berawal dari game. Begitu pula karakter, events, dan lokasi yang digunakan di anime.

Game memang akan punya peran penting dalam mendorong popularitas Pokemon. Meskipun begitu, Severin mengatakan, franchise Pokemon juga akan tetap populer karena ia menggunakan quests sebagai struktur cerita. Hal lain yang akan terus menarik fans ke Pokemon adalah ia memiliki karakter yang menarik dan dunia yang bisa dijelajahi.

Sumber header: Polygon