Sejak awal diperkenalkan, Microsoft HoloLens sudah dinilai sangat berpotensi untuk digunakan di ranah medis. Memang baru sebatas teori, namun itu tidak mencegah salah satu rumah sakit anak terbesar di Inggris, Alder Hey Children’s Hospital, untuk membuktikannya.
Baru-baru ini, Microsoft dengan bangga mengumumkan bahwa Alder Hey berencana untuk memanfaatkan mixed reality headset besutannya di ruang operasi. Para dokter bedah di rumah sakit tersebut berharap HoloLens dapat membantu memudahkan pekerjaan mereka, terutama selama operasi sedang berlangsung.
Menurut salah satu ahli bedah jantung di Alder Hey, Rafael Guerrero, HoloLens memungkinkannya untuk melihat hasil scan 3D organ pasien secara jelas. Tanpa HoloLens, dokter bedah perlu memvisualisasikannya sendiri, dan itu jelas bukan pekerjaan yang mudah dilakukan sembari berkonsentrasi di meja operasi.
Sebelum sesi operasi jantung dimulai, tim di Alder Hey biasanya lebih dulu meninjau kembali hasil CT scan, ultrasound maupun angiogram pasien untuk menentukan prosedur yang tepat, dan ini krusial demi keberhasilan sesi operasi. Dengan HoloLens, informasi-informasi ini sejatinya bisa dipantau secara real-time selagi kedua tangan sang dokter disibukkan oleh bermacam peralatan.
“Real-time” adalah kata kuncinya. Kalau informasi-informasi yang dibutuhkan dokter bedah dapat dipantau secara langsung, bahkan tanpa harus menengok ke arah lain sedikit pun, tingkat kesuksesan operasi jelas akan meningkat.
Untuk mewujudkannya, Alder Hey akan dibantu oleh tim developer dari Black Marble, yang dipercaya untuk mengembangkan aplikasi HoloLens yang diperlukan, serta mematangkan proses integrasinya ke sistem di rumah sakit secara aman.
Selain HoloLens, produk lain Microsoft yang juga akan dipakai Alder Hey adalah Surface Hub, yang sederhananya bisa memuluskan kolaborasi tim selama tahap pra-operasi itu tadi. Kalau sebelumnya berbagai hasil scan bisa tersebar di beberapa tempat, dengan Surface Hub semuanya bisa dijadikan satu di layar besar perangkat tersebut.