Ada banyak faktor yang mendorong seseorang untuk mencoba game baru. Menurut laporan dari Facebook dan GameRefinery, faktor utama yang membuat seseorang tertarik memainkan game baru adalah genre.
Facebook dan GameRefinery melakukan survei pada 13 ribu gamer di dunia. Mereka menemukan 49 persen responden tertarik memainkan game baru karena genre. Sementara itu, sebanyak 40 persen mencoba game baru karena rekomendasi dari teman atau keluarga, 35 persen karena review yang gemilang dari game tersebut di app store, 34 persen memainkan game yang franchise-nya mereka kenal, dan 33 persen memutuskan bermain game baru berdasarkan spesifikasi yang diperlukan.
Dalam survei ini, Facebook dan GameRefinery fokus pada empat negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan. Mereka mencoba untuk mencari tahu tentang genre favorit para gamer di masing-masing negara, alasan para gamer bermain/berhenti bermain, model monetisasi/iklan yang disukai para pemain, dan lain sebagainya, lapor GamesBeat.
Hasil dari survei ini menunjukkan, kebanyakan pemain game puzzle adalah perempuan. Kemungkinan, mereka berumur lebih dari 35 tahun dan mereka bermain game untuk mengisi waktu luang di sela kegiatan mereka. Pasalnya, mereka senang bermain game yang bisa dimainkan dalam waktu singkat.
Survei dari Facebook dan GameRefinery juga menunjukkan, para pemain game hypercasual — 67 persen pemain di Inggris dan 74 persen di Amerika Serikat — mengaku tertarik untuk menjalin komunikasi dengan pemain lain dan ingin tahu nilai tertinggi dari pemain lain dalam leaderboard.
Karena itu, untuk mendorong para pemain saling berinteraksi dan membeli item dalam game, game puzzle populer memperkenalkan fitur yang melibatkan komunitas, seperti guild atau co-op tasks. Fitur yang biasanya ditemukan pada game mid-core ini bertujuan untuk mendorong para pemain membuat komunitas.
Gamer di Korea Selatan adalah pemain yang paling sering membeli item dalam game. Sebanyak 10,9 persen gamer di sana melakukan pembelian item dalam game setiap bulan. Selain Korea Selatan, gamer di Jepang juga cukup aktif dalam melakukan pembelian dalam game. Sebanyak 9,3 persen gamer Jepang membeli item dalam game setiap bulan.
Gamer Inggris adalah pemain yang paling jarang membeli item dalam game. Hanya 5,3 persen gamer Inggris yang membeli item dalam game setiap bulan. Namun, semua gamer, tak peduli negara asal mereka atau genre favorit mereka, setuju bahwa mereka lebih senang membeli item dalam game secara langsung daripada melalui metode loot box atau gacha. Walau memang, bagi perusahaan game, game gacha lebih menguntungkan.
Sementara itu, dari segi iklan, lebih dari 60 persen gamer di AS, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan bersedia untuk mempelajari game baru jika iklannya menunjukkan gameplay atau jalan cerita dalam game.