Dark
Light

Akulaku Segera Ekspansi ke Kalimantan dan Sumatera di Tahun 2019

1 min read
November 7, 2018
Akulaku akan merambah Kalimantan dan Sumatera tahun depan. Juga meresmikan kehadiran Akulaku Kredit Offline yang menggandeng 20 ribu merchant di Jabodetabek
Akulaku akan merambah Kalimantan dan Sumatera tahun depan. Juga meresmikan kehadiran Akulaku Kredit Offline yang menggandeng 20 ribu merchant di Jabodetabek

Akulaku, startup yang bergerak di bidang pembiayaan, siap berekspansi ke Kalimantan dan Sumatera tahun depan untuk memperdalam penetrasi bisnisnya di Indonesia. Saat ini layanannya baru mencakup area Jawa.

“Selain itu kami juga mau perluas merchant offline dari Jabodetabek ke seluruh Jawa, dengan demikian semua orang bisa lebih mudah menggunakan layanan kami,” ucap Head of Business Development Akulaku Indonesia Sandy Chen, kemarin (6/11).

Ekspansi masif ini dilakukan pasca perolehan investasi Seri C senilai Rp1 triliun yang diumumkan akhir Oktober lalu.

Di kesempatan yang sama, Akulaku juga meresmikan kehadiran fitur terbaru Kredit Offline setelah diperkenalkan pertama kali pada Agusutus 2018. Fitur ini dikerjakan oleh anak usaha Akulaku Indonesia (PT Akulaku Silvrr Indonesia) yang bergerak di bidang multifinance, yakni Akulaku Finance Indonesia.

Diklaim Akulaku telah menjaring lebih dari 20 ribu merchant offline di Jabodetabek. Rencananya akan diperluas sampai ke seluruh Jawa sampai akhir tahun ini. Merchant yang bergabung bervariasi, tidak hanya toko kelontong. Ada juga warung makanan, kedai kopi, kafe, dan sebagainya.

Sandy mengungkapkan, perusahaan akan memperluas merchant sampai ke peritel dengan jaringan luas untuk meningkatkan pemanfaatan dari fitur Kredit Offline. Hanya saja dia enggan membeberkan detail terkait hal tersebut, lantaran pihaknya masih dalam tahap diskusi.

Saat ini perusahaan masih dalam tahap pengenalan fitur baru kepada masyarakat, sehingga banyak gimmick pemasaran yang ditawarkan, seperti diskon 50% untuk semua transaksi di warung dan cicilan nol persen yang berlangsung sampai akhir tahun ini.

Fitur terbaru ini, menurut Sandy, fokus utamanya adalah memudahkan belanja di merchant tanpa ganggu cashflow sehari-hari. Tidak ada pula biaya yang dibebankan kepada merchant yang sudah bergabung. Bahkan merchant juga akan dipersenjatai dengan mesin kasir dari Moka Pos untuk membantu pencatatan laporan dan permudah pembayaran secara online.

Salah satu merchant kedai kopi yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan, tingkat transaksi yang dia rasakan saat bergabung selama dua bulan adalah penjualan tetap stabil dalam sebulan penuh. Sebelumnya, transaksi hanya terasa tinggi saat awal bulan saja.

Diklaim Akulaku memiliki 15 juta pengguna yang sudah teregistrasi dan dua juta orang di antaranya adalah pengguna kredit Akulaku.

Application Information Will Show Up Here
Kesepakatan AFPI menyebutkan apabila konsumen mengalami kesulitan pengembalian, maksimal pinjaman total dan biaya-biaya keseluruhan berhenti di hari ke-90
Previous Story

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia Tetapkan “Pagu Biaya” untuk Perlindungan Konsumen

Next Story

Pelajaran Penting yang Didapat EVOS Esports dari ESL Hamburg

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah