Dark
Light

Dorongan Adopsi Cloud untuk Hadapi Berbagai Kemungkinan di Tahun 2021

3 mins read
December 10, 2020
cloud

Tahun 2020 memberikan banyak kejutan bagi kehidupan masyarakat secara global, termasuk pada berbagai sektor bisnis. Kondisi pandemi Covid-19 yang mulai menyebar ke seluruh dunia sejak awal tahun mendorong sebagian besar masyarakat untuk lebih banyak melakukan berbagai kegiatan dari rumah, termasuk bekerja dan menjalankan bisnisnya. Hal ini tentu membawa perubahan besar bagi operasional bisnis di berbagai industri.

Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh berbagai organisasi dan perusahaan adalah mempercepat adopsi teknologi dalam menjalankan bisnisnya. Adopsi teknologi, terutama cloud perlu diterapkan dalam berbagai skala bisnis, mulai dari yang besar seperti perbankan, hingga industri berskala kecil dan menengah seperti startup dan UMKM. Percepatan adopsi teknologi dalam organisasi merupakan upaya untuk bertahan dalam berbagai kondisi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi. Hal ini juga menjadi salah satu pesan utama yang disampaikan oleh Paul Chen, Head of Solutions Architect, ASEAN at Amazon Web Services dalam acara media briefing AWS beberapa waktu lalu.

Adopsi Teknologi untuk Merevolusi Perusahaan dan Organisasi

Ada beberapa hal yang membuat adopsi teknologi terutama pemanfaatan cloud computing menjadi semakin penting bagi perusahaan dan organisasi. Pertama, adalah untuk membuat kondisi bekerja yang tetap nyaman dan kondusif bagi para karyawan. Peraturan pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah di berbagai negara memaksa perusahaan untuk menerapkan sistem kerja work from home bagi sebagian besar karyawannya. Kondisi ini tentu menjadi tantangan bagi banyak karyawan, terutama bagi yang terbiasa melakukan koordinasi dan pertemuan secara tatap muka. Adopsi teknologi dan manajemen yang tepat dapat membuat para karyawan tetap dapat bekerja dan berkoordinasi secara nyaman meski bekerja dari rumah.

Kedua, perusahaan juga perlu memikirkan cara untuk menjangkau dan menjaga hubungan dengan pelanggan mereka dengan cara yang baru, yaitu secara virtual. Perusahaan perlu beradaptasi dengan berbagai channel pemasaran digital serta sistem transaksi online, sebagai langkah untuk tetap memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya, meski dalam kondisi pandemi yang membatasi ruang gerak masyarakat.

Ketiga, perusahaan juga perlu menemukan aliran pendapatan baru. Kondisi pandemi yang terjadi menyebabkan banyak jalur pemasukan yang sebelumnya dimiliki menjadi terganggu, misalnya dengan menurunnya permintaan dan kebutuhan akan produk dan layanan tertentu yang ditawarkan. Perusahaan perlu memikirkan berbagai cara alternatif untuk memperoleh pendapatan dari jalur lain, yakni dengan mencari dan mengambil kesempatan dari kondisi yang sedang berlangsung.

Penghematan Anggaran dan Dorongan Adopsi Cloud

Dalam kondisi ekonomi yang sulit seperti saat ini, berbagai perusahaan di seluruh dunia, termasuk Amazon berusaha untuk berhemat. Mulai dari penghematan dari sisi operasional, hingga menghemat berbagai anggaran dan pengeluaran perusahaan lainnya. Di sisi lain, kondisi pandemi juga mendorong perusahaan untuk mengadopsi teknologi cloud computing untuk bisnisnya. Sebab dengan fleksibilitas dan elastisitas yang dimiliki cloud, perusahaan dapat dengan mudah mengatur dan memilih layanan yang diperlukan dengan skala bisnis tertentu. Nyatanya, kedua hal tersebut saling berkaitan. Selain fleksibilitas, cloud juga terbukti mampu menawarkan biaya layanan yang lebih murah apabila dibandingkan dengan perusahaan yang berinvestasi untuk membangun infrastruktur teknologinya secara mandiri.

Salah satu studi kasus yang disampaikan oleh Paul Chen adalah startup Simak Online yang bergerak di bidang edtech, dengan layanan berupa aplikasi media pembelajaran yang dapat digunakan untuk siswa, guru, sekolah, dan orang tua. Dengan peraturan pemerintah untuk menyelenggarakan sekolah secara online, Simak Online berhasil meningkatkan skala bisnisnya dengan melayani lebih banyak sekolah, bahkan saat ini ada lebih dari 500 sekolah yang telah bergabung. Dengan meningkatnya kegiatan belajar online, aplikasi Simak Online semakin banyak digunakan. Hingga pada puncaknya, layanan tersebut sempat diakses oleh sekitar 45.000 pengguna secara bersamaan. Namun dengan fleksibilitas dan elastisitas yang dimiliki cloud, peningkatan tersebut dapat dikelola dengan baik dan tidak menimbulkan gangguan pada layanan mereka.

Berbagai Layanan Terbaru yang Diperkenalkan dalam AWS re:Invent 2020

Untuk mendukung dorongan adopsi teknologi cloud dalam berbagai industri, Paul Chen juga mengumumkan berbagai update terbaru dari berbagai layanan yang dimiliki AWS. Hal ini juga merupakan highlight dari keynote speech yang disampaikan oleh Andy Jassy, CEO AWS dalam ajang AWS re:Invent 2020. Berikut daftar lengkap kategori beserta layanan terbarunya.

Databases

  • Amazon Aurora Serverless v2
  • Babelfish

Compute

  • Graviton-2 C6gn
  • AMD G4ad GPU
  • Intel M5zn & D3/D3en
  • Memory Opt R5b
  • MacOS instances

Containers

  • Amazon ECS Anywhere
  • Amazon EKS Anywhere
  • AWS Proton
  • Amazon ECR Public

Analytics

  • AQUA for Amazon Redshift
  • AWS Glue Elastic Views
  • Amazon Quicksight Q

Industrial Machine Learning

  • Amazon Monitron
  • Amazon Lookout for Equipment
  • AWS Panorama Appliance
  • AWS Panorama SDK
  • Amazon Lookout for Vision

Customer Care

  • Amazon Connect Wisdom
  • Amazon Connect Customer Profile
  • Real-Time Contact Lens for Amazon Connect
  • Amazon Connect Tasks
  • Amazon Connect Voice ID

Hybrid

  • Aws Outposts 1U and 2U Servers

Di penghujung tahun 2020 ini, dalam situasi di mana kondisi pandemi masih berlangsung, semua pihak sedang bersiap menghadapi berbagai kemungkinan, sambil tetap berusaha untuk menghemat anggaran dan pengeluarannya. Adopsi cloud merupakan solusi yang tepat dan menguntungkan untuk menghadapi situasi tersebut, salah satunya dengan penggunaan berbagai layanan yang dimiliki AWS.

Di akhir sesi, Paul Chen juga menyampaikan bahwa 2021 akan penuh dengan berbagai kemungkinan yang sama sekali tidak kita ketahui. Kita tidak dapat mengendalikan masa depan, tetapi kita dapat mengendalikan kemampuan dan kesanggupan kita untuk dapat melakukan berbagai reaksi serta tindakan dalam menghadapi situasi yang terjadi.

dslaunchpad
Previous Story

Program Akselerasi Startup DSLaunchpad 2.0 Berakhir, Hasilkan 3 Lulusan Terbaik

Next Story

Xiaomi Mi 10T, Mi TV 4 Bezelless, dan Mi Watch Tersedia Sebelum Natal 2020

Latest from Blog

Don't Miss

Qualcomm Umumkan Snapdragon G Series

Qualcomm Technologies mengumumkan portofolio terbaru yaitu Snapdragon G Series, yang

Snapdragon Academy 2023: Masa Depan AI adalah Hybrid

Artificial Intelligence saat ini memang sedang menjadi sebuah tren tersendiri