Dark
Light

Startup Insurtech 9Lives Sasar Pasar “Microinsurance”, Perkenalkan “Asuransi Selfie”

1 min read
March 5, 2020
Startup insurtech 9Lives telah memiliki 50 ribu pengguna terdaftar. Ingin memperluas pasar dengan produk asuransi selfie.
CEO 9Lives Keywon Kim di sebuah event peluncuran tahun 2018. Perusahaan kini fokus di produk baru asuransi selfie

Hadir di Indonesia sejak tahun 2018 menggandeng PT Asuransi Wahana Tata (Aswata), perusahaan asuransi teknologi (insurtech) 9Lives mencoba relevan dengan inovasi microinsurance. Yang terbaru mereka meluncurkan Asuransi Selfie yang secara khusus melindungi wajah saat terjadi kecelakaan. Produk ini diharapkan cocok dengan target pasarnya, yaitu kalangan milenial khususnya kaum perempuan.

Kepada DailySocial, CEO 9Lives Keywon Kim berharap tambahan variasi produk ini bisa menambah jumlah pengguna layanan. Sebelumnya perusahaan telah memiliki produk Personal Accident dan Travel Lite.

“Produk asuransi selfie merupakan produk unik yang kami hadirkan untuk masyarakat di Indonesia. Khusus untuk perlindungan wajah saat ini saya melihat belum ada asuransi yang menyediakan. Karena alasan itulah kami fokus kepada perlindungan kepada wajah khususnya untuk kalangan perempuan.”

Selain pembayaran melalui transfer bank dan kartu kredit, 9Lives juga menyediakan pembayaran melalui dompet digital GoPay.

“Untuk negara seperti Jepang dan Korea produk seperti ini biasanya banyak dimanfaatkan oleh kalangan selebritas, namun khusus untuk Indonesia kami hadirkan produk asuransi selfie untuk semua lapisan masyarakat,” kata Keywon.

Selain segmen B2C, 9Lives juga menyasar pangsa B2B dengan mendukung sejumlah klien korporasi di Jabodetabek, Semarang, dan Surabaya.

Lancarkan kegiatan pemasaran

Pilihan produk asuransi selfie di aplikasi 9Lives
Pilihan produk asuransi selfie di aplikasi 9Lives

Untuk kegiatan pemasaran, 9Lives memanfaatkan influencer perempuan untuk mencoba dan membantu memasarkan produk asuransi kepada publik. Perusahaan mengklaim strategi tersebut cukup ampuh memperkenalkan produk ke target pasar yang lebih luas. Meskipun demikian, edukasi produk masih terus dilakukan.

“Kebanyakan pertanyaan yang masuk adalah apakah asuransi selfie ini sifatnya hanya untuk kecantikan saja. Untuk itu kami tekankan asuransi selfie adalah perlindungan wajah saat terjadinya kecelakan yang dialami oleh pengguna,” ujar Keywon.

Disinggung apakah 9Lives berencana menggandeng klinik kecantikan atau pihak terkait lainnya, Ia mengatakan perusahaan memiliki rencana tersebut ke depannya. Walaupun begitu, fokus mereka saat ini adalah pengenalan produk dan pemasaran asuransi selfie.

Perusahaan disebut telah merampungkan kegiatan penggalangan dana Pra Seri A tahun lalu dan tahun ini, jika sesuai dengan rencana, akan melanjutkan penggalangan dana tahap Seri A.

Meskipun mengawali bisnis di segmen B2B, 9Lives berharap produk asuransi selfie bisa mendukung usaha perusahaan melakukan penetrasi ke segmen ritel yang lebih luas. Jumlah pengguna terdaftar 9Lives hingga kini mencapai sekitar 50 ribu orang.

“Target kami tahun adalah menambah jumlah pengguna dan tentunya melancarkan kegiatan pemasaran yang lebih masif kepada masyarakat luas terkait dengan semua produk asuransi 9Lives,” tutup Keywon.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Aplikasi Ini Pelajari Anatomi Telinga Anda Guna Menyuguhkan Audio yang Lebih Baik Sepanjang Sesi Gaming

Next Story

GorillaPod Mobile Vlogging Kit Diciptakan untuk Calon-Calon Influencer Baru

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah