5 Kegunaan ChatGPT dalam Konteks Sehari-hari

Ketimbang khawatir mengenai potensi AI merebut lapangan pekerjaan manusia, mari membahas bagaimana AI seperti ChatGPT bisa membantu kita dalam praktik sehari-hari

Manusia terus dibuat kagum oleh perkembangan pesat teknologi artificial intelligence (AI) belakangan ini. Setelah dibuat geger oleh AI yang jago menggambar beberapa bulan lalu, baru-baru ini media sosial kembali diramaikan oleh AI serbabisa bernama ChatGPT.

Dikembangkan oleh OpenAI, ChatGPT terus menjadi topik perbincangan hangat berkat kegunaan dan kapabilitasnya yang mengesankan. Chatbot ini mampu menjawab banyak pertanyaan dengan baik. Ia bahkan bisa menerangkan sesuatu yang kompleks hingga menjadi lebih mudah dipahami. Sebagian orang bahkan menggunakannya untuk kegiatan-kegiatan yang amat spesifik, seperti misalnya memperbaiki kesalahan dalam coding.

Namun sama seperti pencapaian AI lainnya, ChatGPT juga menimbulkan kekhawatiran terkait potensi direbutnya lapangan pekerjaan manusia oleh AI. Well, setidaknya untuk sekarang, hal itu jelas tidak akan terjadi, sebab ChatGPT masih memerlukan input manusia agar bisa berfungsi. Ditambah lagi, ChatGPT juga masih memiliki banyak kekurangan, utamanya ketidakmampuannya membedakan antara fakta dan fiksi.

Pada kenyataannya, ChatGPT masih merupakan proyek eksperimen yang terus berjalan. Kendati demikian, di titik ini pun ia sebenarnya sudah bisa memberikan manfaat praktis bagi manusia, dan itu semua bergantung pada cara kita menggunakannya.

Di artikel ini, saya akan membahas 5 kegunaan ChatGPT dalam konteks sehari-hari. Mulai dari membantu menidurkan anak, sampai membantu pekerjaan seseorang di bidang marketing, berikut manfaat-manfaat yang bisa didapat dari ChatGPT dalam praktik sehari-hari.

1. Membuat cerita tidur untuk anak

ChatGPT adalah mesin pembuat prosa yang andal. Kreativitasnya mungkin masih sangat terbatas jika dibandingkan penulis manusia, akan tetapi kalau untuk sekadar membuat cerita tidur buat anak-anak, ChatGPT sudah bisa melakukannya dengan cukup baik.

Hanya dengan bermodalkan satu tema singkat saja, ChatGPT sudah bisa menciptakan plot cerita sederhana yang semestinya menarik untuk didengar anak-anak sebelum tidur. Ia bahkan bisa melakukannya menggunakan bahasa Indonesia, seperti yang tertera pada contoh di bawah.

ChatGPT tidak akan menggantikan peran buku anak-anak konvensional. Pun begitu, ia bisa menjadi penyelamat bagi orang tua yang kehabisan cerita baru untuk dibacakan ke anak-anaknya.

Tidak menutup kemungkinan juga bagi ChatGPT untuk digunakan bersamaan dengan AI jago gambar seperti DALL-E atau Midjourney, sehingga dongengnya dapat dibuat lengkap bersama ilustrasinya. Contohnya dapat kita lihat pada utas Twitter ini.

2. Membuat daftar pertanyaan untuk latihan wawancara kerja

Gugup ketika melakukan wawancara atau interview kerja merupakan hal yang biasa, dan problem ini sebenarnya mudah diatasi dengan banyak berlatih. Selain melakukan riset di internet mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul saat interview kerja, alternatifnya kita juga bisa memanfaatkan ChatGPT.

Dalam contoh yang saya buat, saya meminta ChatGPT untuk membuatkan daftar pertanyaan wawancara kerja untuk profesi social media manager. Tanpa harus menunggu lama, ChatGPT langsung menyuguhkan 10 pertanyaan yang sangat relevan.

Tidak cukup sampai di situ saja, kita juga bisa meminta ChatGPT untuk menjelaskan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibuatnya tersebut satu demi satu. Jawabannya tentu harus datang dari kita sendiri, tapi setidaknya ini bisa membuktikan bahwa ChatGPT pun punya kegunaan yang bisa membantu kita melamar kerja ketimbang merebut pekerjaan kita sepenuhnya.

3. Membuat rencana menu makan dan daftar belanja

Merencanakan menu makan adalah langkah termudah yang dapat dilakukan untuk memulai hidup sehat. Dengan perencanaan yang baik, kita bisa mengontrol pola makan dan asupan kalori harian, dan yang terpenting, kita bisa meminta bantuan ChatGPT untuk melakukannya.

Baik menggunakan bahasa Inggris maupun Indonesia, hasil percobaan saya menunjukkan bahwa ChatGPT mampu meracikkan menu makan yang cukup bervariasi. Anda bahkan bisa menambahkan parameter-parameter khusus, seperti misalnya alergi kacang atau alergi susu, dan ChatGPT akan menyesuaikan kembali hasil rekomendasinya.

Sesudah mendapatkan rencana menu makannya, kita juga bisa langsung meminta ChatGPT untuk membuatkan daftar belanja berdasarkan menu tersebut. Cukup salin dan tempel hasil percakapan dengan ChatGPT ke aplikasi catatan pribadi, maka kita bisa langsung mendapatkan rencana menu makan dan daftar belanja selama seminggu ke depan dalam waktu kurang dari lima menit.

4. Membuat rencana diet dan olahraga

Berkonsultasi ke ahli gizi tentu merupakan cara terbaik bagi mereka yang sedang berencana melakukan diet. Namun bagi yang sekadar ingin memiliki gambaran yang mendetail, mereka bisa meminta bantuan ChatGPT.

Alex Cohen, seorang karyawan senior di perusahaan kesehatan Carbon Health, menceritakan pengalamannya membuat rencana diet yang sangat mendetail menggunakan ChatGPT. Lewat sebuah utas Twitter, Alex menjabarkan langkah demi langkah yang diambilnya, lengkap bersama tangkapan gambar dari hasil percakapannya dengan ChatGPT.

Hasilnya cukup mengejutkan. Pertama-tama, Alex menjelaskan kondisi fisiknya, dan meminta ChatGPT menghitung asupan kalori harian yang dibutuhkannya. Selanjutnya, Alex meminta ChatGPT menghitung defisit kalori yang dibutuhkan apabila ia ingin menurunkan berat badannya selama beberapa bulan ke depan.

Setelah angka asupan kalorinya ketemu, Alex meminta ChatGPT membuatkan rencana menu makan yang sesuai, lengkap beserta resepnya masing-masing. Alex tidak lupa meminta dibuatkan daftar belanjanya, dan ia juga sempat membuat rencana olahraga bersama ChatGPT.

Prosesnya secara keseluruhan hanya memakan waktu sekitar 20 menit, dan di akhir Alex mendapatkan rencana diet, rencana menu makan, daftar belanja, sekaligus rencana olahraga. Benar-benar suatu demonstrasi yang sangat mendetail dari kegunaan ChatGPT dalam konteks sehari-hari.

5. Membuat posting media sosial

Di titik ini, ChatGPT mungkin terkesan seperti seseorang yang sangat ahli merangkai kata-kata dalam konteks formal. Anggapan tersebut rupanya salah besar, sebab seperti yang sudah saya buktikan sendiri, ChatGPT juga bisa menjawab menggunakan bahasa gaul.

Dalam skenario ini, saya meminta ChatGPT untuk membuatkan posting Instagram. Hasil awalnya terdengar kelewat formal untuk ukuran media sosial, sehingga saya pun memintanya untuk memakai bahasa yang lebih gaul. Hasilnya membuat saya cukup terkejut, karena penggunaan diksinya terkesan begitu alami layaknya seorang manusia betulan.

Tentu saja, ChatGPT belum bisa menggantikan kreativitas seorang social media specialist sejati dengan bakat copywriting-nya yang sudah terasah selama bertahun-tahun. Meski demikian, ChatGPT bisa membantu mereka mengumpulkan inspirasi maupun membuat draft kasar dari posting yang akan dibuat, terutama di saat otak sedang kurang bisa diajak bekerja sama.

Gambar header: Freepik.