[Opini] 4 Hal yang Perlu Respawn Benahi dalam Sistem Monetisasi Apex Legends

Jangan sampai Respawn terus-menerus membuat penggemar kecewa dan pergi meninggalkan game mereka.

Apex Legends adalah sebuah game yang keren dan seru untuk dimainkan. Saya rasa untuk hal ini sebagian besar dari kita bisa sepakat. Akan tetapi apakah Apex Legends bisa bertahan di jangka panjang serta menyaingi dominasi Fortnite dan PUBG, itu masih butuh pembuktian. Semua tergantung dari bagaimana strategi Respawn Entertainment menjaga agar game ini tetap menarik, dan bila perlu, memiliki ekosistem esports yang kuat.

Sayangnya, ada satu hal dalam Apex Legends yang cukup banyak dikeluhkan oleh pemain selama ini: sistem monetisasi di dalamnya terasa tidak nyaman dan tidak menimbulkan rasa senang yang kuat. Bila meminjam istilah dari Marie Kondo, monetisasi dalam Apex Legends sejauh ini masih tidak spark joy, kecuali mungkin bila Anda sangat beruntung dan mendapatkan Heirloom Set.

Di tengah banyaknya pesaing baik dari genre yang sama ataupun tidak, Respawn jelas berada di bawah tekanan untuk menghadirkan pengalaman di atas standar pasar. Menurut saya setidaknya empat hal dalam Apex Legends yang bisa dibenahi oleh Respawn untuk membuat monetisasi di dalamnya lebih menyenangkan penggemar. Berikut ini empat hal tersebut.

Imbalan dari progresi level

Sistem monetisasi utama dalam Apex Legends hadir dalam wujud loot box bernama Apex Pack. Selain dengan cara membeli, pemain juga bisa memperoleh Apex Pack secara gratis dengan cara menaikkan level. Namun setelah Anda bermain hingga melampaui level 20, Anda akan menyadari sesuatu. Anda level up, namun tidak mendapatkan Apex Pack.

Ternyata, mulai level 21 ke atas, Apex Pack hanya akan Anda dapatkan setiap 2 level sekali. Nantinya progresi ini akan berubah lagi, mulai level 51 Anda hanya bisa mendapat Apex Pack setiap 5 level sekali. Imbalan yang kita dapatkan dari menaikkan level ternyata tidak linear, tapi akan semakin sedikit seiring makin lama kita bermain.

Kita bisa memaklumi bahwa Respawn tidak mungkin memberikan Apex Pack secara gratis begitu saja. Namun perasaan yang ditimbulkan dari strategi ini adalah perasaan yang sangat negatif. Sebagai pemain kita akan merasa kecewa, atau malah tertipu, karena sudah begitu semangat menaikkan level namun ternyata tidak menemukan Apex Pack yang merupakan insentif untuk bermain terus-menerus. Strategi ini juga terasa menipulatif karena mendorong pemain yang sudah “kecanduan” perasaan senang dari membuka Apex Pack untuk merogoh kocek agar dapat merasakan kesenangan itu lagi.

Beberapa Skin dari Battle Pass Season 1 | Sumber: EA

Coba kita bandingkan dengan monetisasi game lain, misalnya Overwatch. Dalam Overwatch, loot box pasti kita dapatkan setiap kali kita naik level. Kebutuhan experience point untuk menaikkan level itu akan meningkat pelan-pelan (maksimum 22.000 XP), tapi pemain tetap akan mendapat satu loot box setiap satu level. Dengan sistem demikian, pemain selalu memiliki target yang terukur untuk diraih, sehingga insentif yang diberikan terasa adil. Ini memberikan perasaan positif yang membuat penggemar Overwatch bersemangat untuk terus bermain.

Overwatch memang memiliki satu keuntungan dibanding Apex Legends, yaitu bahwa game tersebut adalah game premium. Blizzard sudah mendapatkan revenue walaupun pemain tidak membeli loot box. Tapi justru karena itulah Respawn harus lebih berhati-hati. Karena Apex Legends adalah produk free-to-play, pemain tidak terikat komitmen apa pun untuk terus bermain dan bisa pergi sewaktu-waktu. Strategi yang memunculkan emosi negatif terus-menerus bisa membuat pengguna kehilangan minat sehingga retention anjlok. Saat ini Respawn boleh bangga karena memiliki 50 juta pemain, tapi berapa banyak dari mereka yang akan setia?

Denominasi harga barang

Selain progresi level, cara Respawn memasang harga untuk beberapa item juga terasa sedikit manipulatif. Pertama-tama kita lihat dulu bagaimana mereka menjual Apex Coin, mata uang premium dalam Apex Legends. Untuk paket termurah, Anda dapat membeli 1.000 Coin dngan harga US$9,99 (sekitar Rp142.000). Semakin besar paket yang Anda pilih, Anda akan mendapat Coin bonus sesuai paketnya, hingga paket terbesar yaitu 11.500 Coin seharga US$99,99 (sekitar Rp1,42 juta).

Ini adalah cara penjualan yang bagus, karena pemain akan mendapat insentif lebih bila mereka mau merogoh kocek lebih dalam. Banyak game juga sudah menerapkan sistem serupa. Akan tetapi bila kita perhatikan baik-baik, tampak ada usaha untuk cross-selling di sana-sini yang muncul dari cara Respawn memasang harga barang yang bisa dibeli dengan Apex Coin.

Harga Battle Pass adalah kasus yang paling jelas terlihat. Di Apex Legends, Battle Pass dijual dengan harga 950 Apex Coin. Anda bisa mendapatkannya dengan membeli paket Apex Coin termurah. Tapi kemudian Anda akan memiliki sisa sebesar 50 Coin. Apa yang bisa Anda lakukan dengan 50 Coin? Tidak ada. Untuk membeli 1 Apex Pack, Anda butuh 100 Coin. Jadi Anda berakhir dengan sejumlah Coin yang tidak berguna, kecuali bila Anda membeli Coin tambahan.

Hal yang sama juga terjadi di penjualan Legend (karakter) yang dibanderol dengan harga 750 Coin. Ini hanya tebakan saya, tapi sepertinya Respawn memang sengaja memasang harga-harga seperti ini agar Coin pemain selalu bersisa dan mereka terdorong untuk membeli lagi.

Bila kita bandingkan dengan game lain, Mobile Legends misalnya, kita punya pilihan untuk membeli berbagai barang dengan harga Diamond murah. Meski barangnya hanya berupa Emblem atau kesempatan gacha, kita dapat memanfaatkan Diamond itu hingga habis (atau nyaris habis). Saya berharap Apex Legends juga menawarkan pilihan serupa di masa depan.

Kemudahan mendapat Skin

Ini juga merupakan poin yang cukup patut disayangkan, yaitu banyaknya Skin yang bentuknya tidak jauh berbeda dari penampilan default, hanya berupa perubahan warna saja. Memang untuk Skin dengan tingkat kelangkaan Rare atau di atasnya tidak sekadar perbedaan warna, melainkan juga ditambah dengan perubahan motif atau tekstur. Tapi tetap saja penampilannya tidak berbeda jauh. Skin karakter hanya akan memberikan perubahan model 3D untuk kelangkaan Legendary, yang mana kemungkinan mendapatkannya dari Apex Pack hanya 7,4%.

Sebetulnya di masalah pemberian konten Skin ini Respawn sudah melakukan banyak langkah yang tepat. Contohnya dengan memasang sistem “bad luck protection”, di mana pemain pasti mendapat minimal 1 item Legendary setiap membuka 30 Apex Pack. Selain itu, Respawn juga memastikan bahwa konten Apex Pack tidak akan pernah mengalami duplikasi.

Tapi karena Apex Pack sifatnya random, andai pun kita mendapat item Legendary belum tentu itu Skin yang kita inginkan. Item Legendary bahkan belum tentu berupa Skin karakter. Bisa saja kita mendapat item Legendary namun ternyata tidak berguna, misalnya Weapon Skin untuk Mozambique.

Bila ingin yang pasti-pasti saja, kita bisa membeli Legendary Skin dengan harga 1.800 Apex Coin. Itu berarti setara dengan kira-kira US$18, atau Rp256.000. Apakah harga ini bisa diterima atau tidak tentu subjektif, tapi saya sendiri merasa masih wajar apabila memang untuk Skin yang sangat keren. Masalahnya, kita tidak bisa membeli Skin dengan bebas setiap saat. Kita hanya bisa membeli Skin yang sedang “Featured”.

Featured Skin ini berubah setiap minggunya, dan isinya tidak menentu. Terkadang Respawn hanya menawarkan 1 Skin untuk 1 Legend, sementara sisanya adalah Weapon Skin. Pernah juga mereka menawarkan 2 Skin untuk 1 Legend, atau 3 Skin untuk 3 Legend berbeda. Selain membuat kita tidak bisa membeli barang yang diinginkan, sistem Featured Skin ini juga terasa agak manipulatif karena mendorong kita untuk cepat-cepat membeli ketika Skin yang kita inginkan muncul.

Imbalan dari Battle Pass

Ini adalah poin yang sangat bisa diperdebatkan karena sifatnya memang sangat subjektif. Menurut pendapat saya Battle Pass Season 1 di Apex Legends ini terasa kurang menarik karena tiga hal. Pertama, kita butuh sangat banyak grinding untuk mendapatkan imbalan yang keren. Kedua, banyak imbalan yang terasa tidak berguna. Dan ketiga, imbalan yang kita dapat masih dipengaruhi lagi oleh keberuntungan.

Mari kita bahas mulai dari hal-hal baiknya. Ketika kita membeli Battle Pass, kita langsung mendapatkan 3 Skin eksklusif bertema Wild Frontier untuk Wraith, Mirage, dan Lifeline. Skin yang ditawarkan hanya setingkat Rare, namun sudah cukup menarik dan berjumlah banyak, jadi ini adalah awal yang baik.

Battle Pass kemudian menawarkan berbagai imbalan tambahan setiap kita menaikkan levelnya. Sebagian imbalan ini cukup menarik, contohnya Weapon Skin untuk senjata-senjata tertentu, Banner Frame, bahkan Apex Coin. Imbalan paling mencolok muncul di level 51, 100, dan 110, yaitu Legendary Weapon Skin untuk senjata Prowler dan Havoc. Level 48 juga memberikan satu lagi Rare Skin untuk karakter Octane.

Sampai sini Battle Pass terlihat cukup menarik, tapi bila kita perhatikan lebih jauh maka kita akan melihat masalah muncul. Ternyata dari imbalan-imbalan itu, 20 di antaranya hanya berupa Banner Badge, alias ikon yang bisa kita pasang di Banner untuk menunjukkan berapa level Battle Pass kita. Banyak juga imbalan lain yang tidak begitu bernilai, seperti Stat Tracker atau Intro Quip.

Jumlah experience (XP) yang kita butuhkan untuk meningkatkan level juga cukup tinggi, yaitu 29.500 poin. Sebagai perbandingan, satu kali mendapatkan Champion of the Arena akan memberikan kita sekitar 6.000 XP. Bila satu pertandingan makan waktu 20 menit, maka untuk meraih 1 level kita butuh meraih 6 kali Champion dengan durasi permainan 2 jam. Tapi kita sama-sama tahu bahwa meraih Champion terus-menerus di battle royale adalah hal yang sulit. Rata-rata dalam satu pertandingan mungkin kita akan mendapat 3.000 – 4.000 XP saja.

Respawn memaparkan bahwa untuk mencapai level 100 di Battle Pass, waktu bermain yang dibutuhkan adalah kurang lebih 100 jam (1 jam per level). Tapi karena jumlah experience yang didapatkan bervariasi, angka tersebut tentu tidak pasti. Banyak pemain di forum Reddit yang telah mengekspresikan kekecewaannya karena tidak berhasil level up meski sudah bermain selama 2 – 3 jam. Respawn memang menawarkan bonus experience dengan cara berganti-ganti karakter, tapi itu berarti kita disuruh bermain bagus dengan karakter yang tak terbiasa kita gunakan.

Sebagian dari imbalan yang ditawarkan juga berupa Apex Pack, itu artinya kita butuh keberuntungan lagi untuk mendapatkan barang yang kita inginkan. Respawn memang menawarkan Epic Apex Pack dan Legendary Apex Pack di level 26 dan 86, jadi kita dipastikan akan mendapat item dengan kelangkaan tinggi. Tapi seperti sudah dibahas di poin sebelumnya, belum tentu item yang kita dapat itu berguna.

-

Developer game bukan badan amal, jadi wajar saja bila mereka ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya. Tapi saya rasa itu bukan alasan yang tepat untuk membuat pemain merasa tidak nyaman atau kecewa. Bila produk yang ditawarkan bagus, penggemar pasti mau mengeluarkan uang untuk mendukung developer. Tapi semakin sering developer membuat penggemar kecewa, reputasi mereka akan turun dan pelan-pelan penggemar pun akan pergi.

Saya berharap Respawn bisa meluncurkan sistem monetisasi yang lebih baik lagi, yang benar-benar membuat pemain excited dan tak keberatan membuka dompet. Lagi pula di luar sana sudah banyak contoh game yang berhasil melakukannya. Lihat saja Dota 2 atau Rainbow Six: Siege yang punya fanbase sangat kuat dan bisa bertahan dalam waktu lama. Apex Legends pun saya yakin bisa seperti itu.