Gamelan – Komunitas Startup GameDev Jogja, menyelenggarakan meetup perdananya hari Jumat tanggal 27 Mei 2011 kemarin, acara ini disambut dengan cukup antusias oleh para peserta yang berkecimpung di dunia pengembangan permainan (game dev), baik itu dari pelaku bisnis, programmer, artist, composer, maupun mahasiswa. Di event ini sekaligus ada sosialisasi tentang INAICTA 2011. Meetup perdana Gamelan kali ini didukung oleh ADGY (Asosiasi Developer Game Yogyakarta), IGDA (International Game Developer Association), DEPKOMINFO, dan Wisely Management.
Pembicara pada acara yang diselenggarakan di Potret Cafe, Jln Anggajaya III – Taman Kuliner, Condong Catur, Sleman ini adalah Frida Dwi (UB Games), Kris Antoni (Toge Production), kemudian sosialisasi tentang INAICTA 2011 dan ada sharing beberapa para pemenang INAICTA di tahun-tahun sebelumnya. Kemudian yang menarik ada “five minutes session”, yaitu sesi beberapa pelaku lokal mendemokan, mempresentasikan, karya atau produk mereka hanya dalam waktu lima menit.
Frida Dwi mempresentasikan tentang success story-nya menjadi seorang artist untuk game. Hanya menjadi artist untuk game dia dapat meraup ribuan dolar. Setelah itu ada sosialisasi tentang INAICTA 2011 dan sharing pemenang INAICTA di tahun-tahun sebelumnya yaitu M Aditya Arief dari Gama Techno, Andi Sunyoto dari STIMIK AMIKOM Yogyakarta, dan Vita Subyakti dari RuangKerja.com. Pendaftaran INAICTA 2011 sudah dimulai pada tanggal 3 Mei – 17 Juli 2011 dan acara puncaknya akan diselenggarakan pada 4 – 5 Oktober 2011 di Jakarta Convention Center.
Pada sesi “five minutes session” ada demo dan presentasi dari iCore, mereka demo tentang hardware yang mendukung untuk para game developer. Gong dari acara ini adalah presentasi dari Kris Antoni yang meraih sejumlah penghargaan bergengsi The Mochis Awards tahun 2011 di San-Francisco. Salah satu game yang meraih penghargaan adalah Planetary Conflict, game ini menang dikategori Best Multiplayer Game.
Seperti yang diartikel sebelumnya, inisiator dari Gamelan adalah para game developer dari beberapa studio game dev di Jogja. Mereka adalah Samuel Henry dari Samuel Henry Interactive, Guntur Sarwohadi dari Soybeansoft, Frida Dwi dari UB Games, Fachry Bafadal dan Didiet Noor dari GuavaGames. Gamelan sebenarnya terinspirasi dari Bancakan 2.0 yang cukup menyegarkan komunitas penggiat digital di Jogjakarta.
Acara Gamelan kemarin memang ajang networking para pelaku game dev di Jogja, mulai dari artist, composer, programmer, dan pelaku bisnis di dunia game. Dari komunitas ini, saya yakin perkembangan game developer di Jogja akan maju pesat untuk membangun sebuah produk game yang berkualitas dan tidak kalah dengan kota-kota lain serta mampu bersaing di industri game internasional. Maju terus game dev Jogja!
Update: Penambahan lokasi acara pada paragraf dua dan inisiator Gamelan para paragraf 5.