Dark
Light

Dicoding dan Intel Umumkan Pemenang Tantangan “Create Any Education Apps or Games”

2 mins read
October 19, 2015
Dicoding dan Intel Sediakan 90.000 XP untuk para pemenang / Shutterstock

Dicoding dan Intel Sediakan 90.000 XP untuk para pemenang / Shutterstock

Dicoding yang merupakan platform penghubung pengembang aplikasi dan kebutuhan baru saja mengadakan tantangan bertajuk “Create Any Education Apps or Games” untuk tingkat TK, SD, dan SMP. Tantangan yang terselenggara berkat kerja sama Dicoding dan Intel Indonesia ini berhasil mengumpulkan setidaknya 48 pengembang aplikasi dari 27 kota di Indonesia dengan 50 karya yang dikumpulkan.

Tantangan ini telah menemukan masing-masing enam aplikasi yang menjadi terbaik dan dinobatkan sebagai pemenang. Selanjutnya 18 karya terbaik tersebut berhak mendapatkan 5.000 Dicoding XP Points dari Intel yang dapat ditukarkan dengan berbagai reward menarik di Dicoding.

Potensi pasar pendidikan di Indonesia tampaknya menarik perhatian para pengembang aplikasi lokal untuk berlomba-lomba menciptakan karya terbaik mereka. Sesuai dengan data statistik dari Badan Pusat Statistik, proyeksi pasar anak usia 0-14 tahun di Indonesia di tahun ini mencapai 27% dari total penduduk Indonesia atau setara dengan 69 juta jiwa.

“Potensi pasar edukasi di Indonesia sangat besar dan strategis nilainya. Strategis karena untuk memenangkan pasar ini para developer dituntut tidak hanya mampu membuat konten yang laku dan banyak diminati, tetapi juga harus berupa konten yang mendidik bagi generasi muda Indonesia,” ujar CEO Dicoding Narenda Wicaksono.

Keenam aplikasi dan games yang menjadi yang terbaik di tingkat pra-sekolah dan taman kanak-kanak memiliki keutamaan pada fiturnya yang ramah terhadap pengguna dengan penggunaan warna-warna cerah dan karakter yang menarik untuk anak-anak usia dini. Beberapa pemenang kategori ini antara lain Belajar Berhitung dari PaperPlay Studio dan Marbel Angka dari Educa Studio yang memfokuskan pada pembelajaran angka-angka dan operasi matematika sederhana.

Masih di kategori yang sama ada Pippo Belajar Alfabet dari Arsanesia, Belajar Menulis Bersama Boci karya Rolling Glory, dan Say It! ABC yang dibuat oleh Sawo Studio yang memilih untuk pengenalan alfabet dan tulisan. Sedangkan La.. La.. La.. – Lantunan Lagu Lagu Anak Indonesia dari Gundu Productions mengangkat tema lagu-lagu anak Indonesia yang sekarang mulai ditinggalkan.

Sementara untuk kategori Sekolah Dasar topik-topik yang diangkat lebih beragam mulai dari aplikasi belajar matematika yang oleh Marbel Berhitung dan Mencongak Perkalian, belajar IPA oleh Marbel Bagian Tubuh, aplikasi konten edukasi ilmu geografi dan ilmu sosial dari Seagania karya B201 Developer Group, aplikasi Opera Merah Putih buatan Clooper Project yang mengajak pengguna untuk mengenal budaya, rumah daerah, kostum, serta kebudayaan dan adat masyarakat Indonesia hingga Aplikasi Tryout UN SD dari Omega Mediatama.

Country Manager Intel Indonesia Harry K. Nugraha yang mendukung tantangan ini memahami pentingnya peranan pengembang aplikasi lokal dalam mengawal konten edukasi anak negeri. Untuk itu ia mengungkapkan komitmen Intel untuk terus mendukung upaya yang mampu mengakselerasi pengmbang lokal untuk mengembangkan aplikasi dan games edukasi terbaik yang mendidik, menarik, positif, dan inovatif.

“Intel Indonesia memiliki komitmen untuk mendukung inovasi teknologi lokal dan pengintegrasian teknologi dalam pendidikan. Kerja sama dengan Dicoding ini merupakan salah satu bukti komitmen kami,” imbuh Harry.

Dicoding dan Intel Indonesia akan mengganjar para pemenang dengan XP (Experience Points) dengan total 90.000. XP sendiri merupakan experience points atau poin Dicoding yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik, seperti smartphone, laptop, dan hadiah-hadiah lainnya untuk memajukan kinerja developer menjadi lebih baik lagi.

“Dicoding berkomitmen untuk terus menjembatani kebutuhan pasar dengan keahlian yang dimiliki oleh para pengembang (developer). Salah satu kunci untuk memajukan pendidikan di tanah air adalah dengan menjadi penggagas sekaligus content creator teknologi yang tepat guna, bermanfaat, dan berwawasan budaya lokal Indonesia. Inilah yang berusaha kami bangun bersama Intel,” tutup Narenda.


Disclosure: DailySocial berinvestasi di Dicoding

Previous Story

Huawei Siap Sematkan Sejumlah Model Smartphone Miliknya Dengan Android 6.0 Marshmallow

Next Story

DScussion #35: Abang Edwin on the Invasion of Foreign Social Media Platforms in Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Intel Jalin Kolaborasi Hadirkan Ekosistem dan Platform AI Terbuka Bagi Enterprise AI

Sederetan perusahaan teknologi seperti Intel, Anyscale, Articul8, DataStax, Domino, Hugging

Intel Masuki Arena Kompetisi Enterprise Generative AI dengan Chip Gaudi 3

Chip Gaudi 3 yang diklaim lebih kencang dari Nvidia ini