Buat beberapa developer dari Indonesia, JRPG klasik tampaknya menjadi kiblat desain dan sumber inspirasi. Lihat saja Celestian Tales dan Valthirian Arc. Buat judul terakhir ini, tampaknya kompetisi di ranah lokal memotivasi Agate Studio asal Bandung untuk menggarap penerus IP kebanggaan mereka tersebut lebih ambisius, memanfaatkan platform pengembangan populer.
Agate Studios akhirnya resmi mengumumkan Valthirian Arc: Red Covenant. Sekuel kedua dari franchise itu rencananya dikerjakan secara independen, dan mengikuti jejak kaki Artoncode serta Ekuator Games, penggalangan dana akan dilangsungkan lewat Kickstarter dan Steam Greenlight di tanggal 13 Oktober 2015 secara bersamaan. Periode kampanye berjalan selama 30 hari, dan developer menargetkan jumlah uang US$ 40.000.
Dalam press release, Agate belum mengungkap secara detail benang merah antara Red Covenant dengan dua game terdahulu, meski mengusung gameplay dan latar belakang serupa. Permainan di-setting di kerajaan fantasi Valthiria, fokus pada sebuah akademi, dan menempatkan Anda sebagai kepala sekolah sekaligus pengelola. Tugas pemain adalah mengembalikan sekolah itu ke masa kejayaannya.
Formula management dan base-building kembali menjadi elemen unggulan dalam Red Covenant. Pemain diberikan kebebasan untuk membangun serta mengekspansi akademi ‘sesuai selera’. Jenis latihan para siswa juga dapat dikustomisasi, lalu Anda bisa menentukan kelas, melihat dari bakat masing-masing anak didik. Tak sampai di sana, permainan turut mengajak Anda terlibat langsung dalam konflik perebutan tahta kerajaan Valthiria.
Info menarik: Boma Naraka Sura, Game Lokal Karya Anantarupa Studio Luncurkan Penggalangan Dana di Kickstarter
Developer menjelaskan bahwa Valthirian Arc: Red Covenant akan menyuguhkan pilihan dan beragam konsekuensi khas role-playing. Dan pada akhirnya, keputusan Anda bisa memengaruhi ending. Saya sendiri berharap Agate Studio menggunakan sistem karma yang kompleks, bukan sekedar pilihan baik dan buruk biasa. Dan akan lebih apik jika kita dipersilakan menciptakan karakter utama sendiri.
Selain update pada gameplay, Red Covenant tentu memperoleh pembaruan di sisi visual dan art direction. Tim menerapkan visual 2.5D pada permainan terbarunya – para tokoh 2D dengan lingkungan tiga dimensi.
“Semenjak perilisan Valthirian Arc II, kami mendapatkan banyak permintaan dari fans untuk mengembangkan game ini dalam skala yang lebih besar dan memperkenalkannya kepada khalayak lebih luas.” tulis Andrew Pratomo dari Agate. “Kickstarter merupakan sarana tepat untuk memenuhi kedua hal tersebut.”
Valthirian Arc: Red Covenant dijadwalkan untuk meluncur pada bulan Oktober 2016. Masih cukup lama.