Dark
Light

Dukung Pemanfaatan Energi Matahari, Google Hadirkan Project Sunroof

1 min read
August 20, 2015

Dewasa ini, pemanfaatan energi matahari tidak cuma melibatkan pabrik-pabrik saja, tetapi juga di pemukiman penduduk. Di Amerika Serikat, biaya instalasi sistem panel surya terus menurun seiring bertambah banyaknya rumah penduduk yang ditenagai energi matahari.

Guna mempermudah para pemilik rumah dalam memahami apa saja yang dibutuhkan untuk memasang sistem panel surya dan seberapa signifikan pengaruhnya dalam menghemat konsumsi daya listrik, Google menghadirkan Project Sunroof. Project Sunroof sejatinya merupakan fitur yang terintegrasi ke Google Maps, dimana pengguna bisa mengevaluasi potensi sistem panel surya pada kediamannya masing-masing, tanpa harus repot-repot naik ke atap rumah.

Project Sunroof memanfaatkan teknologi pemetaan beresolusi tinggi yang sama dengan yang digunakan Google Earth. Selanjutnya, Project Sunroof akan memprediksi seberapa banyak sinar matahari yang ‘memandikan’ atap rumah Anda setiap tahunnya dengan menganalisa berbagai faktor: bentuk atap rumah secara 3D, bayangan pohon atau bangunan lain di sekitar, serta pola pergantian cuaca di daerah tersebut.

Info menarik: Google Kini Jadi Bagian dari Alphabet Inc.

Cara menggunakannya pun tampak mudah. Kalau Anda berada di kawasan yang sudah dijangkau – saat ini baru di 3 kota di AS saja – Anda tinggal memasukkan alamat rumah Anda ke Google Maps. Project Sunroof kemudian akan menampilkan kira-kira berapa banyak energi matahari yang bisa dimaksimalkan, serta seberapa luas bagian atap rumah yang bisa dipasangi panel surya secara optimal.

google-project-sunroof-02

Setelah semua informasi di atas dikumpulkan dan diolah, Project Sunroof akan mengalkulasi berapa estimasi biaya yang bisa dihemat setelah Anda memasang sistem panel surya dan mulai memanfaatkan energi matahari. Terakhir, Project Sunroof juga akan membantu Anda menghubungi pihak yang berpengalaman di bidang instalasi sistem panel surya yang beroperasi di kawasan Anda.

Project Sunroof sendiri awalnya terlahir dari proyek sampingan yang dikerjakan salah satu engineer senior Google, Carl Elkin. Meski baru mencakup tiga kota saja – San Fransisco (Bay Area), Fresno dan Boston – Google berjanji akan terus memperluas jangkauan Project Sunroof ke kawasan-kawasan lain ke depannya.

Sumber: Ars Technica dan Google Green Blog.

Glenn Kaonang

Gamers, proud daddy, entering web3 with critical mindset.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Rumor: BlackBerry Venice Hadir November dan Usung Android

Next Story

Wajah Baru Halaman Profil di Aplikasi Mobile Facebook Sedang Didandani

Latest from Blog

Don't Miss

Gemini Live Bahasa Indonesia

AI Google “Gemini Live” Kini Dapat Berbicara Bahasa Indonesia

Seiring semakin populernya penggunaan AI di berbagai perangkat, Google juga

Pixel 9 Pro XL: ‘Kembaran’ iPhone yang Hampir Sempurna

Tulisan berikut ini adalah tulisan tamu oleh Aryo Meidianto –