Setelah sekitar empat tahun dan melalui dua generasi, Thunderbolt masih saja kurang begitu dikenal oleh konsumen. Padahal, di atas kertas hardware interface rancangan Intel ini sanggup memberikan kecepatan transfer data yang super-ngebut – Thunderbolt 10 Gbps dan Thunderbolt 2 20 Gbps, bandingkan dengan USB 3.0 yang cuma 5 Gbps.
Hingga titik ini, jumlah perangkat yang mengemas Thunderbolt atau Thunderbolt 2 pun masih tergolong sedikit; seringkali hanya laptop dan motherboard high-end saja yang dilengkapi Thunderbolt 2. Pertanyaannya, mengapa bisa demikian?
Jawabannya ada pada konektor yang digunakan. Hingga generasi keduanya, Thunderbolt menggunakan konektor Mini DisplayPort, yang saya yakin tidak banyak orang tahu. Namun dalam mengembangkan generasi ketiga Thunderbolt, Intel tampaknya tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.
Info menarik: [Computex 2015] MSI Benamkan Teknologi Unik dan Canggih Dalam Hardware Mereka
Mereka pun mengumumkan kehadiran Thunderbolt 3, tentunya dengan peningkatan kecepatan transfer data, dan yang sangat mengejutkan, konektor baru. Mengikuti tren, Thunderbolt 3 akan memanfaatkan USB 3.1, alias USB-C sebagai konektornya.
Hal ini berarti ke depannya perangkat-perangkat tidak perlu mengemas port tambahan untuk bisa menikmati kapabilitas Thunderbolt 3 secara maksimal; satu port USB-C saja cukup.
Lalu apa yang membedakan Thunderbolt 3 dan USB-C? Di sinilah bagian yang kemungkinan besar akan sangat membingungkan buat konsumen; pada ujung kabel Thunderbolt 3, terdapat logo berlambang petir, sedangkan USB-C tidak demikian.
Info menarik: Intel Compute Stick Resmi Hadir di Indonesia
Terkait peningkatan kecepatan, Thunderbolt 3 memiliki rate hingga 40 Gbps; dua kali lipat lebih cepat dari Thunderbolt 2, dan empat kali lipat lebih kencang dari USB-C. Guna menggambarkan seberapa ngebut Thunderbolt 3, Intel mengklaim Anda bisa memindahkan sebuah film beresolusi 4K hanya dalam waktu kurang dari 30 detik. Bicara soal 4K, Thunderbolt 3 sanggup menyambungkan perangkat Anda dengan dua layar 4K 60 Hz sekaligus.
Namun yang menarik di mata saya adalah, Thunderbolt 3 memungkinkan para gamer untuk menyambungkan laptop-nya dengan sebuah kartu grafis eksternal. Mungkin yang dimaksud bukan kartu grafis kelas high-end karena pasti ada problem soal suplai daya listrik, akan tetapi solusi ini bisa sangat menarik buat pengguna laptop yang sekedar ingin mendongkrak kemampuan perangkatnya dalam mengolah grafis.
Lalu bagaimana nasib perangkat maupun aksesori yang menggunakan Thunderbolt atau Thunderbolt 2? Intel menjelaskan bahwa perangkat-perangkat tersebut masih bisa merasakan kegesitan Thunderbolt 3 dengan bantuan sebuah adaptor.
Perangkat-perangkat yang dilengkapi Thunderbolt 3 diperkirakan akan mulai hadir sebelum akhir tahun 2015 ini.
Via: The Verge.