Dark
Light

5 Kamera Mirrorless Pilihan dengan Harga di Bawah Rp 10 Juta

3 mins read
June 1, 2015

Sekarang ini bisa dibilang semua pengguna smartphone adalah fotografer. Kapan pun Anda mau, selama baterai smartphone masih bersisa, Anda bisa membuka aplikasi kamera dan segera menciptakan representasi visual dari suatu momen yang tengah terjadi.

Kendati demikian, kualitas foto yang dihasilkan tiap smartphone tentu saja berbeda-beda. Namun satu hal yang bisa dipastikan, jika Anda memerlukan kualitas dan fitur lebih dalam kegiatan jepret-menjepret, Anda memerlukan sebuah kamera digital.

Apakah kamera yang dimaksud harus DSLR? Tidak, kecuali Anda berencana mendalami fotografi dan menjadikannya sebagai salah satu jalan mencari nafkah. Jika yang Anda inginkan hanyalah kualitas gambar yang lebih bagus dan fitur yang lebih lengkap, kamera mirrorless saja sudah lebih dari cukup.

Dari sekian banyak kamera mirrorless yang ada di pasaran, manakah yang harus Anda pilih? Dalam kesempatan ini, saya telah merangkum 5 kamera mirrorless pilihan dengan harga di bawah Rp 10 juta – atau pas, atau lebih sedikit. 🙂

Info menarik: Fujifilm Luncurkan X-A2, Kamera Mirrorless Khusus Selfie Pertamanya

(Klik next untuk melihat daftar lengkap).

1. Fujifilm X-M1

fujifilm-x-m1

Fujifilm X-M1 merupakan salah satu varian paling rendah dari lini mirrorless milik pabrikan kamera yang dulu terkenal akan rol filmnya ini. Pun begitu, bukan berarti ia tidak layak dilirik; ia mengemas sensor APS-C CMOS 16,3 megapixel dengan teknologi X-Trans – sama seperti yang tertanam di dalam varian tertingginya, Fujifilm X-T1.

Sensor ini sangat jago menghasilkan gambar yang cukup jernih pada kondisi minim cahaya, dengan rentang ISO 100 – 25.600, sedangkan resolusi maksimum video yang bisa direkam adalah 1080p. Bodinya terbuat dari magnesium, dengan gaya retro ala kamera rangefinder. Di bagian belakangnya, terdapat LCD 3 inci beresolusi 920 ribu dot yang bisa di-tilt. Tersedia pula konektivitas Wi-Fi, sayang hanya untuk keperluan transfer foto, bukan remote control.

Info menarik: Leica Luncurkan Suksesor Kamera Mirrorless Hitam-Putih M Monochrom

Banderol harga Fujifilm X-M1 di Indonesia berkisar di angka Rp 7 juta, sudah termasuk lensa XC 16-50mm f/3.5-5.6 OIS. Pilihan lensa yang ditawarkan Fujifilm sendiri cukup lengkap; total ada 20 lensa untuk beragam keperluan Anda.

2. Sony A6000

sony-a6000

Mengusung sensor APS-C CMOS, dengan resolusi 24,3 megapixel dan rentang ISO 100 – 25.600, plus opsi perekaman video full-HD. Di atas kertas mungkin ia tak jauh berbeda dari Fujifilm X-M1 di atas, akan tetapi sistem autofocus-nya sangat istimewa.

Saya sendiri sempat mencoba sehandal apa performa kamera ini tahun lalu, dan harus saya akui, ia sangat cekatan dalam hal menangkap fokus dari objek bergerak. Hewan peliharaan, anak kecil, atau semua makhluk yang tergolong hiperaktif bisa ia potret tanpa kesulitan. Desainnya mungkin terbilang generik, akan tetapi hand grip-nya yang besar amat membantu memantapkan genggaman.

Di belakangnya, terdapat tilting LCD 3 inci beresolusi 921 ribu dot, plus EVF (electronic viewfinder) beresolusi 1,44 juta dot yang memakai panel OLED. Konektivitas Wi-Fi turut hadir untuk keperluan transfer gambar maupun remote control, plus NFC untuk memudahkan proses pairing dengan perangkat yang kompatibel.

Info menarik: Panasonic Lumix GF7, Penerus Kamera Mirrorless GF6 Berilmu Selfie

Harga yang ditawarkan untuk Sony A6000 adalah Rp 10 juta pas, lengkap dengan lensa 16-50mm f/3.5-5.6 OSS.

3. Panasonic Lumix GX7

panasonic-lumix-gx7

Kamera ini memiliki sensor yang berukuran sedikit lebih kecil dari dua rivalnya di atas, yakni Micro Four Thirds 16 megapixel, dengan rentang ISO 125 – 25.600 dan kemampuan merekam video 1080p. Meski demikian, hasil fotonya saya jamin masih lebih bagus ketimbang iPhone 6 Plus atau Samsung Galaxy S6 sekalipun.

Desainnya terbilang elegan, dengan hand grip yang cukup besar. Tilting LCD 3 inci beresolusi 1,04 juta dot menghiasi bagian belakangnya, dan layar ini telah dibekali panel sentuh. Di atasnya, terdapat EVF beresolusi 2,76 juta dot yang juga bisa di-tilt hingga 90 derajat menghadap ke atas. Sama seperti Sony A6000, Wi-Fi dan NFC turut hadir untuk kebutuhan transfer gambar dan remote control.

Info menarik: Cuma $800, Kamera Mirrorless Panasonic Lumix G7 Bisa Merekam Video 4K

Panasonic Lumix GX7 saat ini dipasarkan seharga sekitar Rp 8,9 juta, termasuk lensa 14-42mm f/3.5-5.6 Mega O.I.S. Sebagai informasi, pilihan lensa Micro Four Thirds adalah yang paling lengkap dibanding kamera mirrorless lain yang umumnya memakai sensor APS-C.

4. Panasonic Lumix GM1

panasonic-lumix-gm1

Kamera ini sangat istimewa karena bentuknya yang sangat kecil, bahkan lebih mungil dari kamera pocket standar ketika tidak ada lensa yang terpasang di bodinya. Meski begitu, ia mempunyai sensor 16 megapixel yang sama dengan milik Lumix GX7 di atas, lengkap dengan tingkat ISO maksimum 25.600, namun opsi perekaman videonya terbatas pada 1080i (interlaced) – tidak sebagus 1080p.

Layar sentuh 3 incinya memiliki resolusi 1,04 juta dot, tapi sayang tidak bisa di-tilt. Chip Wi-Fi telah tertanam di balik bodi kecilnya yang berbahan magnesium, namun tanpa NFC. Soal performa, baik Lumix GX7 dan Lumix GM1 memang tidak sejago Sony A6000 dalam hal mengikuti objek bergerak, tapi kecepatan autofocus-nya amat cepat, bahkan di kondisi remang-remang sekalipun.

Info menarik: Olympus Luncurkan Sekuel OM-D E-M5 dengan Kemampuan Memotret 40 Megapixel

Kamera mirrorless terkecil ini dijual seharga Rp 5,9 juta, sudah mencakup lensa 12-32mm f/3.5-5.6 Mega O.I.S. Sama seperti Lumix GX7, ia juga siap mengakomodasi segudang lensa Micro Four Thirds yang ada di pasaran, baik yang dibuat oleh Panasonic atau Olympus, ataupun merek lain seperti Tamron dan Voigtlander.

5. Olympus OM-D E-M10

olympus-om-d-e-m10

Sama-sama masuk dalam platform Micro Four Thirds seperti duo Panasonic di atas, Olympus OM-D E-M10 masih menyimpan sejumlah keunikan tersendiri. Menemani sensor 16,1 megapixel-nya adalah sistem image stabilization 3-axis internal yang sangat efektif meredam guncangan akibat genggaman tangan yang kurang mantap.

Sensor ini memiliki sensitivitas ISO 100 – 25.600, plus kemampuan merekam video 1080p. Kecepatan autofocus-nya tidak kalah cepat dibanding kamera mirrorless besutan Panasonic. Di belakang kamera bergaya antik ini, Anda akan disambut layar sentuh 3 inci beresolusi 1,04 juta dot yang bisa di-tilt, plus EVF beresolusi 1,44 juta dot dengan refresh rate 120 fps.

Di atas kertas, boleh dibilang Olympus OM-D E-M10 ini merupakan salah satu kamera mirrorless yang paling komplet. Maka dari itu, harganya pun termasuk yang paling mahal, tepatnya sekitar Rp 10,2 juta, sudah termasuk lensa 14-42mm f/3.5-5.6 EZ.

Sumber gambar: B&H Photo Video. Gambar header: Woman taking a photograph via Shutterstock.

Glenn Kaonang

Gamers, proud daddy, entering web3 with critical mindset.

1 Comment

  1. Intronya seakan-akan bilang kalo Mirrorless tidak lebih bagus dari DLSR. Padahal aslinya Mirrorless bisa dibilang masa depan photography ada disana, sementara DLSR pengembangannya udah terbilang stuk.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

BBM Teranyar dengan Polesan Material Design Segera Dirilis untuk Android?

Next Story

DScussion #18: Aria Rajasa Masna tentang Rencana Bisnis Tees Tahun Ini

Latest from Blog

Don't Miss

Kamera-Mirrorless-Flagship-Sony-A1-II-Diperkenalkan,-Ini-Fitur-Unggulannya

Kamera Mirrorless Flagship Sony A1 II Diperkenalkan, Ini Fitur Unggulannya

Sony telah mengumumkan kamera mirrorless flagship terbarunya, Sony A1 II,
Ini-Keseruan-Trekking-dan-Mengabadikan-Keindahan-Curug-Leuwi-dengan-Kamera-vivo-V40-Series

Ini Keseruan Trekking dan Mengabadikan Keindahan Curug Leuwi dengan vivo V40 Series

Pada tanggal 8-9 November, vivo Indonesia mengajak sejumlah media dan